Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ritual “Mecaru” dan "Mekelem" Pasca-tewasnya Turis India saat Arung Jeram di Ubud

Kompas.com - 07/11/2014, 22:07 WIB
Kontributor Bandung, Reni Susanti

Penulis

GIANYAR,KOMPAS.com - Pasca-tewasnya turis asal India, Bhavik Shah(29), saat arung jeram di sungai Ayung Desa Kedewatan, Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali pada Senin 3 November lalu, perusahaan Bali Adventure Rafting menggelar upacara pembersihan dan persembahan yang disebut ritual Mecaru dan Mekelem. Perusahaan ini adalah penyedia jasa arung jeram. 

“Upacara hari ini dilakukan sesuai ajaran Hindu.  Tujuannya untuk membersihkan lokasi tempat korban meninggal, baik di sungai tempat ditemukan korban, maupun area yang sebelumnya dilalui korban,” kata Wayan Sukianten, Humas Bali Adventure Rafting, Ubud, Gianyar, Bali, Jum’at (7/11/2014).

Ia menambahkan, ritual Mecaru dimulai di garis start  "Ayung River" tempat korban memulai perjalanannya. Setelah itu, digelar pula ritual lainnya yang disebut Mekelem atau menghaturkan sajian beserta hewan kurban seperti ayam hitam dan itik hitam.

Ritual Mekelem dilakukan di lokasi korban hilang dan ditemukan. Selanjutnya, kembali dilakukan ritual Mecaru di garis akhir "Bali Adventure" tempat jalur korban dievakuasi ke daratan.

Mecaru itu untuk pembersihan lokasi, sedangkan Mekelem itu upacara persembahan. Ada sesaji yang dilengkapi ayam hiam dan itik hitam. Tujuannya, agar arwah korban tidak tertinggal di sana (lokasi kejadian),” ujar dia.

SRI LESTARI Ritual Mekelem atau menghaturkan sajian beserta hewan kurban seperti ayam hitam dan itik hitam dilakukan di lokasi ditemukannya jasad Bhavik Shah.

Bhavik Shah tewas saat melakukan arung jeram bersama enam orang wisatawan lainnya. Mereka menggunakan dua perahu. Perahu pertama berisi empat orang (suami istri) dan perahu kedua sebanyak dua orang tamu. Masing-masing perahu berisikan satu pemandu.

Wiji, salah satu pemandu menuturkan, saat perahu tiba di titik rawan yang terdapat batu besar, para wisatawan itu diimbau untuk turun dan jalan kaki hingga mencapai titik aman untuk kemudian melanjutkan arung jeram kembali. Tapi korban dan satu orang temannya bersikeras melanjutkan.

Perahu yang dinaiki keduanya terbentur batu. Korban terjatuh ke air dan berupaya memegang batu untuk bertahan dan menyelamatkan diri. Korban sempat berpindah dari batu ke batu lainnya. Namun, ia akhirnya jatuh dan terbawa arus hingga ditemukan tewas. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com