Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak “Pemburu Belut” Jadi Wisudawati Terbaik dengan IPK 3,93

Kompas.com - 07/08/2014, 07:00 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com — Zumrotul Choiriyah (23) menjadi wisudawati terbaik di kampus IAIN Walisongo Semarang, Rabu (6/8/2014). Dia terlihat terus menundukkan wajahnya, dan tak tampak rona sukacita berlebihan di wajahnya.

Zum—begitu panggilannya—adalah anak pertama dari pasangan Abdul Kamid (46) dan Siti Hartatik (42). Dia berasal dari keluarga kurang mampu. Ibunya bekerja sebagai pembantu rumah tangga, sedangkan ayahnya sebagai buruh tani serabutan di Desa Bojonegoro, Jawa Timur.

Namun, berbekal tekad untuk meningkatkan derajat keluarga, Zum berkeras untuk bersekolah. Niatan baik itu akhirnya berjalan mulus karena, sejak menjadi mahasiswa, dia mendapat beasiswa penuh pemerintah dari program Bidik Misi.

Sejak saat itulah dia bisa berkonsentrasi tanpa memikirkan biaya yang harus dikeluarkan dari kantongnya. Zum adalah mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) dengan Indeks Prestasi Komulatif (IPK) 3,93.

Gadis kelahiran Bojonegoro, 11 November 1991, itu lulus dengan predikat cumlaude. Berkat kecemerlangan itulah dia memperoleh voucer dan beasiswa di jenjang S-2 dari kampusnya.

“Rasanya senang bisa membahagiakan bapak dan ibu. Saya persembahkan semua ini kepada mereka berdua,” kata Zum seusai diwisuda.

Orangtua Zum, Abdul Chamid, pun mengaku ikut bangga dengan keberhasilan anaknya. "Saya masih ingat betul saat Zum minta izin untuk melanjutkan kuliah. Saat itu saya masih bekerja mencari belut di kali, setelah saya pertimbangkan, saya akhirnya izinkan untuk kuliah,” ujar Chamid.

Chamid menyadari betul penghasilannya sehari-hari tidak akan mencukupi jika untuk membiayai kuliah anaknya. Penghasilan istrinya juga tidak cukup untuk biaya sekolah. Untuk antisipasi itu, dia mencoba untuk menyisihkan lebih banyak penghasilannya untuk tabungan sekolah anaknya.

“Upah saya biasanya jarang tak ambil langsung. Pernah sampai enam bulan tidak saya ambil. Tetapi, begitu si anak minta uang, upah bekerja saya langsung tak kasihkan," papar dia.

Selain kuliah, Zum menjadi santri di pesantren dan aktif di sejumlah organisasi mahasiswa. Di tengah kesibukan itulah rupanya dia sedang berusaha merampungkan hafalan Quran 30 juz.

Wakil Rektor IAIN Walisongo Semarang Musahadi mewisuda 1.114 mahasiswa yang terdiri dari 1.010 sarjana, 10 orang magister, empat orang doktor, 90 orang diploma, dan tiga perbankan syariah. Khusus kepada Zum, Musa minta agar bisa meneruskan sekolahnya hingga S-3.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com