Sosok seperti itu ada di kalangan pesantren yang memang menunjung tinggi nilai-nilai toleransi keagamaan. "Tidak diragukan lagi kalau background pesantren bisa jadi sosok Menteri Agama," kata Musleh Adnan, Minggu (27/7/2014).
Senada dengan Musleh, pengurus Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) NU Pamekasan, Sukron Romadhon, menuturkan, saat ini kalangan pesantren sudah banyak yang tergolong profesional, karena sudah menangani dunia akademik di sejumlah perguruan tinggi.
"Pak Jokowi dan JK bisa memilihi sendiri kader-kader pesantren yang profesional dan bisa menangani Kementerian Agama," tandasnya, tanpa mau menyebut satu namapun.
Kalangan aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Pamekasan, juga mengingkan hal yang sama agar Menteri Agama berasal dari kalangan pesantren profesional. Sebab saat ini banyak pula kalangan pesantren yang berkarir di politik.
Contohnya Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PKB. "Kalau dari kalangan politisi kurang tepat menangani Kementerian Agama. Kami melihat kejadian sebelumnya, banyak rongrongan kepentingan politik di belakangnya kalau dari unsur politisi," kata Hasan, aktivis PMII Pamekasan.
Agar aspirasi tersebut bisa didengar langsung Jokowi-JK, mereka akan menitipkannya kepada PBNU. Sebab, PBNU akan menjadi salah satu lembaga yang mungkin bisa dipertimbangkan masukannya oleh Jokowi-JK.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.