"Kejadian sekitar Jumat dini hari pukul 03.00 Wita, korban ditemukan petani sudah tergeletak di kebun sayur," kata Kasubag Humas Polres Mataram AKP Wayan Suteja, Senin (14/7/2014).
Menurut Suteja, pembacokan ini berawal saat Kamis malam sekitar Magrib Sayuti datang ke rumah Sahri. Menurut Sayuti, dia mendengar percakapan tentang taruhan piala dunia antara tim Perancis versus Brazil.
Awalnya Sahri mengajak taruhan Rp 200.000, namun Sayuti justru mengajak taruhan Rp dua juta. Taruhan dua juta yang dianggap bercanda oleh Sayuti ditanggapi serius oleh Sahri dan Ramli.
Merasa kesal dengan kelakuan Sayuti, Sahri pun menantang Sayuti berduel namun tidak ditanggapi. Akhinya, saat Sayuti pergi memetik sayur sawi di sawah pada Jumat dini hari, empat orang tiba-tiba menghadangnya.
"Empat orang di antaranya adala Sahri, Ramli dan Salihin. Mereka memiliki hubungan saudara dan tinggal dalam satu dusun," kata Suteja.
Meskipun sempat meminta maaf, Sayuti langsung ditebas oleh pelaku dengan parang. Sayuti juga dipukuli dengan gir di bagian wajahnya.
Sayuti yang ambruk diselamatkan oleh warga dan dibawa ke RSUP NTB untuk mendapat perawatan. Akibat taruhan bola tersebut, Sayuti menderita luka bacok pada kening, luka robek pada lutut bagian kanan, jari dan lengan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.