Napsiah (70) mengaku senang dapat mendapatkan pengobatan gratis yang dimotori Perwakilan Umat Buddha Indonesia (walubi). Selama ini, warga Desa Borobudur, Kecamatan Borobudur, itu harus mengeluarkan biaya untuk berobat ke dokter dekat rumahnya.
“Alhamdulillah, saya bisa diperiksa oleh dokter gratis. Karena saya sudah tua, tidak bisa bekeja lagi, jadi tidak punya penghasilan untuk berobat. Saya sering sakit kepala, tensi tinggi, kadang-kadang –jari-jari tangan sakit tidak bisa ditekuk,” tutur Napsiah usai pemeriksaan.
Hal senada dirasakan Maryati (35), warga Kecamatan Tempuran. Ia sudah tiga kali mengikuti pengobatan massal yang digelar setiap tahun menjelang hari raya Waisak. Maryati memuji layanan yang berikan panitia dan dokter.
“Saya sudah tiga kali ikut. Senang karena pelayanan ramah. Dokternya baik-baik. Ruangan (tenda) untuk pemeriksaan juga dingin karena ada AC-nya,” ujar Maryati yang memeriksakan giginya.
Kegiatan sosial ini dikatakan melibatkan 412 orang tenaga media yang meliputi 169 dokter umum dan dokter spesialis, serta 243 orang tenaga paramedis. Panitia menargetkan 8.000 – 10.000 warga turut mengikuti acara pengobatan massal ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.