Mereka berjanji akan "pasang badan" jika ada pihak yang sengaja menggulingkan Risma. Para pemuda yang memakai ikat kepala bertuliskan "Save Risma" itu berasal dari sejumlah elemen, seperti Gerakan Inspirasi Arek Suroboyo (Giras) dan Partai Sosial Media (Sosmed).
Massa berkumpul di depan Gedung DPRD Surabaya, Jalan Yos Sudarso. Mereka berencana menemui anggota DPRD untuk menyampaikan aspirasinya. Namun, karena saat itu belum ada satu pun anggota DPRD yang datang, aksi dilanjutkan ke Balaikota di Jalan Wali Kota Mustajab dengan melakukan long march.
"Apa pun alasan Bu Risma mundur, kami tidak peduli. Bu Risma harus tetap menjadi wali kota kebanggaan warga Kota Surabaya," kata Putri Renata, salah seorang peserta aksi.
Bagi dia, Risma adalah sosok kepala daerah yang memiliki komitmen untuk membangun kota yang berbasis kepentingan rakyat kecil sehingga harus didukung sampai akhir masa jabatan, bahkan kalau bisa memimpin lagi Kota Surabaya.
Dukungan agar Risma tidak mundur terus mengalir. Sebelumnya, kalangan pengusaha, mahasiswa, cendekiawan, akademisi, bahkan warga bukan asli penduduk Surabaya juga sempat memberikan dukungan kepada Wali Kota yang diusung PDI-P ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.