Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Habis Minum Obat Puskesmas, Hasanah Meninggal Melepuh

Kompas.com - 25/01/2014, 17:29 WIB
Kontributor Pamekasan, Taufiqurrahman

Penulis


PAMEKASAN, KOMPAS.com — Tak terbayangkan oleh Timah (55), warga Desa Bandaran, Kecamatan Tlanakan, Kabupaten Pamekasan, bahwa anaknya, Hasanah (25), akan meninggal dengan kondisi mengenaskan. Hasanah mengalami bengkak di sekujur tubuhnya. Ia juga menderita luka melepuh seperti orang terbakar.

Hasanah meninggal di Rumah Sakit Dr Slamet Martodirdjo, Pamekasan, Sabtu (25/1/2014). Juanda Cahyono, anggota keluarga Hasanah, menceritakan, Hasanah pada hari Senin (20/1/2014) mendatangi Puskesmas Tlanakan dengan keluhan panas dan sakit kepala.

Setelah melakukan diagnosis, dokter puskesmas memberikan obat kepada Hasanah. Obat yang diberikan kepada Hasanah di antaranya obat penurun panas, antibiotik, pereda batuk, dan vitamin. Namun, pada malam harinya, kondisi Hasanah tidak kunjung membaik.

"Malam harinya korban tidak bisa tidur karena mengeluh panas seperti terbakar dan sakit kepala," terang Juanda Cahyono.

Keesokan harinya, Hasanah diantar lagi berobat ke Puskesmas Tlanakan. Oleh dokter, Hasanah diperiksa lagi. Hasanah pun menerima obat untuk mengobati luka bengkaknya. Dugaan sementara pihak puskesmas, Hasanah mengalami alergi obat.

Keesokan harinya lagi, kondisi Hasanah tidak membaik. Sebaliknya, tubuhnya semakin membengkak. Kulit tubuhnya tampak gelap kehitaman. Sebagian ada yang sudah melepuh. Karena tidak tega melihat kondisi Hasanah, keluarga akhirnya membawanya ke RS Dr Slamet Martodirdjo, Pamekasan, pada keesokan harinya.

"Di rumah sakit, korban didiagnosis lagi oleh dokter penyakit dalam, diobati dan dirawat inap," imbuh Juanda Cahyono.

Semalam dirawat di rumah sakit, keesokan harinya Hasanah sudah meninggal dunia. Tubuhnya tetap bengkak. Kulitnya yang kehitaman mengelupas. Kematian Hasanah dianggap tidak wajar dan diduga ada kesalahan diagnosis pihak dokter puskesmas.

Jenazah Hasanah belum dibawa pulang dari rumah sakit. Sebab, keluarganya masih akan melakukan otopsi untuk memastikan adanya kejanggalan. Sementara itu, dokter Siswanto Pabidang, Kepala Puskesmas Tlanakan, mengatakan, prosedur penanganan terhadap Hasanah sudah dilakukan dengan baik. Pihaknya menduga Hasanah mengalami alergi obat yang tidak bisa diketahui sebelumnya oleh dokter.

"Penanganan korban sudah berdasarkan standar operasional prosedur puskesmas dan obat yang diberikan kepada korban sesuai dengan hasil diagnosis dokter," ungkap Siswanto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com