"Kalau ada yang mau menembak burung hantu, tembak ganti," tegasnya kepada Tribun Jateng, Rabu (22/1/2014). Dia mengatakan, burung hantu adalah pemakan tikus sehingga dapat berperan menekan pertumbuhan cepat binatang pengerat itu.
Serangan hama tikus di persawahan di wilayah Tegal paling banyak terjadi di Kecamatan Pagerbarang. Sebelumnya, Rabu pagi, Enthus ikut mengejar dan membunuh tikus bersama para petani.
"Hai tikus, jenengan saya bunuh untuk kesejahteraan petani," ujar Enthus sebelum membunuh tikus di persawahan Randusari, Kecamatan Pagerbarang. Dalam gropyokan ini ratusan tikus bisa dibunuh.
"Tikus itu kan hama, berkembang biak sangat cepat, apalagi pas musim tanam atau petik," ujar Enthus. Dengan lubang persembunyian yang bisa di mana saja, kata dia, perkembangbiakan tikus itu harus dicegah dan dikurangi.
Per November 2013 hingga Januari 2014, tikus telah menyerang 1.030 hektare tanaman padi di Kabupaten Tegal. "Setiap malam, tikus menyerang hektaran pagi. Sangat merugikan petani," ujar Udin, petani di Randusasi.
( YS Adi Nugroho/Dodi Esvandi)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.