Kegiatan ini difasilitasi oleh Komisi Penanggulangan AIDS dan Kantong Informasi Pemberdayaan Kesehatan Adiksi (Kipas) Bengkulu sebagai panitia bersama.
Menurut Direktur Kipas Merly Yuanda, mahasiswa menjadi target karena hampir 90 persen ODHA dan orang terinfeksi HIV adalah kalangan muda. "Kegiatan ini untuk mendorong kampus menerima layanan tes HIV, karena selama ini orang masih takut untuk melakukan tes berdasarkan keinginan sendiri, terutama kalangan muda," kata Merly, Jumat (29/11/2013).
Merly mengatakan, masyarakat masih menganggap penyakit ini merupakan penyakit sosial, sehingga malu untuk memeriksakan diri. Padahal tidak selamanya penularan penyakit ini melalui hubungan seksual dan alat suntik narkoba.
"Banyak dari ODHA dan mereka terinfeksi HIV karena ketidaksengajaan seperti transfusi darah, bukan karena akibat perilaku negatif," lanjut Merly.
Berdasarkan catatan Kipas terdapat terjadi peningkatan penderita HIV sebesar 21,5 persen dari sebanyak 500 ODHA pada tahun 2013 yang ada di Bengkulu.
Sementara itu, salah seorang peserta tes HIV Dinda Rizky Utama mahasiswa FISIP Universitas Bengkulu mengatakan, awalnya khawatir mengikuti tes tersebut. Dinda khawatir jika hasil tes menunjukan ia positif terinfeksi virus penyakit berbahaya tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.