"Saya belum bisa mengakumulasi berapa jumlahnya, karena sampai sekarang saja masih ada terjadi pembelian kartu pemilih. Kalau diperkirakan saat ini, jumlah kasusnya ada sekitar 50-an lah. Tapi jumlah kasus itu terus bertambah," beber Ketua Panwas Makassar, Amir Ilyas kepada Kompas.com, Minggu (15/9/2013) sore.
Menurut pengakuan para tersangka, lanjut Amir, ada kartu yang dibeli dengan harga Rp 200.000 dan ada juga yang ditukarkan dengan menggunakan sembilan bahan pokok (sembako). Ia pun belum mengetahui pasti pelaku utamanya karena dilakukan berjejaring. Namun, para tersangka yang ditangkap menggunakan atribut calon wali kota dan wakil wali kota Makassar nomor urut 9, Irman Yasin Limpo-Busrah Abdullah.
"Para tersangka masih diproses dan dari pengakuannya mereka hanya disuruh seseorang. Kita tangkapi lagi, eh ternyata masih ada bosnya lagi. Jadi seperti berjaringan. Namun mereka beratribut pasangan calon nomor urut 9. Kita juga tidak tahu apa tujuan dari pembelian kartu pemilih itu, sebab masih kita dalami. Soal adanya indikasi pembelian kartu pemilih akan digunakan pemilih siluman atau impor, bisa-bisa saja," ungkap Amir.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.