Sekitar pukul 09.40 WIB, puluhan peserta mulai berenang ke tengah Pantai Baron, dengan jarak kurang lebih 500 meter dari bibir pantai. Mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, tim SAR Gunung Kidul menyediakan dua kapal dan satu jetski untuk mengawal jalannya upacara dan mengevakuasi peserta yang kelelahan.
Pukul 10.05 WIB, seluruh peserta upacara sampai di lokasi yang ditentukan. Pukul 10.10 WIB, Komandan Upacara yang juga merupakan Koordinator SAR Laut Gunung Kidul, Marjono, mulai menyiapkan pasukan dari tengah laut.
Pengibaran bendera merah putih dilakukan pada tiang bambu setinggi 10 meter yang tertancap di dasar laut. Bendera merah putih dikibarkan dengan disertai lagu kebangsaan "Indonesia Raya".
Semua peserta tampak hikmat mengikuti upacara bendera meski acara diadakan dalam keadaan mengapung dan menahan derasnya terjangan ombak.
"Upacara ini untuk memupuk rasa cinta tanah air, termasuk pantai dan seisinya," kata Marjono.
Ia mengungkapkan, pantai merupakan garda terdepan wilayah dan sekaligus mutiara yang harus dijaga.
"Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X mengatakan bahwa laut merupakan halaman depan DIY oleh sebab itu wajib kita jaga," ujarnya.
Sementara itu, salah satu peserta upacara, Sukamto, mengaku bangga bisa mengikuti perayaan kemerdekaan RI dengan cara yang unik. "Saya bangga, karena ini pertama kali dilakukan," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.