Adalah Hilman dan Yogi, keduanya memerankan patung dua orang pejuang kemerdekaan. Hilman menjadi anggota TKR lengkap memakai helm dan menyandang bedil, sementara Yogi memakai seragam pejuang berpeci ala Bung Tomo sambil memegang bambu runcing.
Menurut ketua panitia Parahyangan Kreasi Festival (Paranti), Franz, aksi "Mamartung" itu bagian dari refleksi peringatan HUT ke-68 Kemerdekaan RI.
"'Mamartung' ini dari bentuk fisiknya sudah jelas (aksi mematung), ini bagian mengenang jasa pahlawan. Kalau secara umum paranti ini digelar dalam rangka Ultah Jabar ke-63 dan HUT RI ke 68," kata Franz.
Kehadiran mereka di tengah-tengah keramaian paranti itu tidak dihiraukan pengunjung. Pasalnya, seluruh tubuh dari ujung kepala hingga ujung kaki, termasuk properti yang dipakai, dilumuri cat putih.
Sepintas mereka nyaris tak bergerak sehingga tampak persis patung sesungguhnya. Terbukti pada saat ditampilkan aksi Barongsai dari sanggar Sancang milik Yonif 303 Garut, puluhan pengunjung berdesakan ke arah panggung untuk mengambil gambar yang tak jauh dari aksi "Mamartung" itu. Kedua seniman "Mamartung" tidak tampak terganggu. Meskipun puluhan pengunjung berlalu lalang atau tengah mengambil gambar atraksi Barongsai.
"Mungkin setiap dua jam mereka istirahat atau diganti," tambah Franz.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.