Dari jumlah tersebut, 1.050 personel berasal dari Kepolisian, sementara 83 orang merupakan aparat TNI. Sisanya berasal dari Dinas Perhubungan, Satuan Polisi Pamong Praja, Pemadam Kebakaran, dan Petugas Kesehatan.
Gubernur Gorontalo Rusli Habibie yang menjadi Inspektur Upacara dalam apel ini mengatakan, pengamanan dalam operasi ketupat terutama difokuskan pada pengamanan arus lalu lintas Gorontalo yang biasanya akan mengalami puncak kepadatan pada H-1 dan H+1 Lebaran.
Selain itu, Rusli meminta operasi ketupat kali ini juga mengawasi penggunaan petasan dan kembang api, serta distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM). Seperti yang sering dialami pada tahun-tahun sebelumnya, permintaan masyarakat akan BBM jenis premium dan minyak tanah akan semakin melonjak, terutama saat tradisi tumbilotohe (malam pasang lampu) pada malam ke-27 Ramadhan.
Terpisah, Wakapolda Gorontalo Kombes Pol Abdulah Hayati memaparkan, Polda Gorontalo bersama jajarannya mendirikan 19 pos pengamanan (pospam) di seluruh Kabupaten dan Kota yang ada di Gorontalo selama operasi ini berlangsung.
Polisi mendirikan lima pospam di Kabupaten Gorontalo, lima pospam di Kota Gorontalo, tiga pospam di Kabupaten Bone Bolango, tiga pospam di Kabupaten Pohuwato, dan tiga pospam di Kabupaten Boalemo.
Wakapolda mengaku akan mengintensifkan pengamanan di perbatasan. “Untuk pengamanan perbatasan kita libatkan aparat TNI,” kata Abdulah. Wakapolda menerangkan operasi ini akan berlangsung selama 16 hari, sejak tanggal 2-17 Agustus 2013.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.