Namun, niat baik Purwanto tak mendapat respons positif dari para pengunjuk rasa yang sedang diliputi emosi. Saat Purwanto berbicara di depan para pengunjuk rasa untuk memberi kepastian relokasi, hujatan kepadanya justru saling bersahutan.
"Saya pastikan bahwa itu akan ada area untuk UKM dan sekarang saya sedang menunggu infrastruktur," ujar Purwanto yang berjanji memenuhi keinginan relokasi pedagang.
"Pembohong, pembohong," teriak para pengunjuk rasa di depan wajah Purwanto. Untuk mencegah aksi anarkistis, aparat Polsek Kuta kemudian mengamankan Purwanto ke dalam kantor GVK.
Para pengunjuk rasa mengaku sudah bosan dengan janji-janji yang sampai saat ini belum ada realisasinya.
Kesepakatan Bermaterai
Saat pertemuan dengan Purwanto tersebut, pengunjuk rasa menuntut kesepakatan bermaterai, yang menyatakan mereka tak akan direlokasi. Mereka merasa, dalam kesepakatan sebelumnya P2B merasa hanya diberi janji, dan sampai sekarang tidak terealisasi. "Ada surat bermaterai bahwa kita direlokasi," tegas Ketua P2B I Wayan Sukses di depan Purwanto.
Menanggapi tuntutan P2B, Purwanto mengaku tidak keberatan, karena dari awal pihaknya sedang menyiapkan lokasi baru untuk para pedagang. "Sekarang sedang kita carikan tempatnya yang memungkinkan," kata Purwanto.
Seperti diberitakan sebelumnya, ratusan pedagang Bandara Ngurah Rai yang tergabung dalam Paguyuban Pedagang Bandara (P2B) berunjuk rasa besar-besaran di sekitar jalan By Pass Ngurah Rai, Denpasar.
Demo itu dilakukan setelah mereka disingkirkan dari Bandara sejak renovasi berlangsung beberapa waktu lalu. Para pedagang lalu berunjuk rasa menuntut relokasi, setelah tak lagi mendapat tempat berdagang di Bandara Ngurah Rai
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.