Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Hektar Lahan Gambut di Banyuasin Sumsel Terbakar

Kompas.com - 03/07/2024, 14:23 WIB
Aji YK Putra,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BANYUASIN, KOMPAS.com- Lahan gambut seluas 4 hektar yang berada di kawasan Sungai Rengit, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan terbakar pada Selasa (2/7/2024).

Sampai hari ini, Rabu (3/7/2024), proses pemadaman lokasi lahan gambut itu masih dilakukan oleh tim Manggala Agni dari Balai Pengendalian Perubahan Iklim Kebakaran Hutan dan Lahan (BPPIKHL) Wilayah Sumatera.

Kepala Balai Pengendalian Perubahan Iklim Kebakaran Hutan dan Lahan (BPPIKHL) Wilayah Sumatera Ferdian Kristianto mengatakan, mereka belum mengetahui pasti penyebab kebakaran lahan gambut tersebut.

Baca juga: Perambahan Terang-terangan, 608,81 Hektare Lahan Gambut Rawa Tripa Aceh Rusak

Hanya saja, kondisi cuaca di wilayah Sumatera Selatan termasuk di Banyuasin sejak kemarin dalam kondisi terik.

"Pemadaman sekarang masih berlangsung karena api menjalar dari lokasi awal. Luasan yang terbakar sekitar 4 hektar," kata Ferdian, lewat pesan singkat.

Untuk mencegah api makin meluas, Manggala Agni pun melakukan penyekatan di sekitar lahan gambut.

Selain itu, seluruh tim pemadam dari disiagakan di lokasi agar dapat mempercepat pemadaman lahan gambut.

"Masih ada lahan yang belum tersekat sekitar 5 meter. Diusahakan hari ini tersekat keliling," jelas Ferdian.

Meskipun kawasan yang terbakar adalah lahan gambut, Ferdian memastikan kedalamannya hanya mencapai 1 meter dari permukaan.

Pemadaman pun akan lebih cepat dilakukan oleh tim gabungan agar tidak meluas.

"Karena itu wilayah gambut dangkal, lokasi gambutnya tidak terlalu dalam," jelasnya.

Baca juga: Jambi Jadi Referensi Restorasi Lahan Gambut Nasional

Diberitakan sebelumnya, tiga Kabupaten di Provinsi Sumatera Selatan ditetapkan sebagai daerah siaga darurat Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) lantaran saat ini telah memasuki musim kemarau.

Tiga daerah tersebut meliputi Kabupaten Banyuasin, Ogan Komering Ilir (OKI) dan Musi Banyuasin (Muba). Penetapan itu mulai berlaku pada 13 Juni sampai 30 November 2024.

"Penetapan status ini sebagai upaya memitigasi untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan, mengingat tiga daerah tersebut merupakan kawasan rawan,"kata Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD Sumsel, Sudirman, melalui sambungan telepon, Selasa (25/6/2024).

Sudirman menjelaskan, terdapat 12 daerah yang rawan karhutla. Namun, baru tiga yang ditetapkan sebagai siaga darurat karena dinilai merupakan kawasan yang mudah terbakar.

Selain itu, untuk sembilan daerah Kabupaten lain menurut Sudirman masih dalam proses dan kemungkinan akan naik status menjadi siaga darurat karhutla.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Alasan PSI Salatiga Cabut Dukungan untuk Hariyono Masturi meski Kantongi Surat Tugas dari Kaesang

Alasan PSI Salatiga Cabut Dukungan untuk Hariyono Masturi meski Kantongi Surat Tugas dari Kaesang

Regional
Banyak Industri Masih Gunakan Air Tanah, Perparah Penurunan Muka Tanah dan Abrasi di Pantura

Banyak Industri Masih Gunakan Air Tanah, Perparah Penurunan Muka Tanah dan Abrasi di Pantura

Regional
Geopark Silokek di Sumatera Barat: Daya Tarik, Latar Belakang, dan Rute

Geopark Silokek di Sumatera Barat: Daya Tarik, Latar Belakang, dan Rute

Regional
Kota Solo Jadi Tuan Rumah Festival Agama Hindu Utsawa Dharmagita

Kota Solo Jadi Tuan Rumah Festival Agama Hindu Utsawa Dharmagita

Regional
KKB Tembaki Pesawat Smart Air Saat Mendarat di Puncak, Papua Tengah

KKB Tembaki Pesawat Smart Air Saat Mendarat di Puncak, Papua Tengah

Regional
Desa Ilung Raih Juara II Nasional Lomba SDGs Desa, Bupati HST: Semoga Memotivasi Desa Lain

Desa Ilung Raih Juara II Nasional Lomba SDGs Desa, Bupati HST: Semoga Memotivasi Desa Lain

Regional
Diusung Golkar, Bacagub Banten Airin Janjikan Beasiswa Penghafal Al Quran

Diusung Golkar, Bacagub Banten Airin Janjikan Beasiswa Penghafal Al Quran

Regional
Cabuli Anak Didik, Pelatih Paskibra di Sikka Ditetapkan Jadi Tersangka

Cabuli Anak Didik, Pelatih Paskibra di Sikka Ditetapkan Jadi Tersangka

Regional
Pegawai Honorer di Aceh Besar Dibegal Pria Kenalan dari Medsos

Pegawai Honorer di Aceh Besar Dibegal Pria Kenalan dari Medsos

Regional
Tim SAR Evakuasi 11 Penumpang Longboat yang Mati Mesin di Tengah Cuaca Buruk

Tim SAR Evakuasi 11 Penumpang Longboat yang Mati Mesin di Tengah Cuaca Buruk

Regional
Gus Yusuf Tak Masuk 5 Besar Survei Indikator Politik, PKB: 3 Parpol Sudah Dukung

Gus Yusuf Tak Masuk 5 Besar Survei Indikator Politik, PKB: 3 Parpol Sudah Dukung

Regional
Diusung Gerindra, Pengangguran Jadi Prioritas Bacagub Banten Andra Soni

Diusung Gerindra, Pengangguran Jadi Prioritas Bacagub Banten Andra Soni

Regional
Harga Pakcoy di Magelang Rp 200 per Kg, Petani Pilih Sedekahkan ke Pondok Pesantren

Harga Pakcoy di Magelang Rp 200 per Kg, Petani Pilih Sedekahkan ke Pondok Pesantren

Regional
Kakek di Rote Ndao NTT Meninggal Mendadak Saat Membicarakan Mahar Perkawinan

Kakek di Rote Ndao NTT Meninggal Mendadak Saat Membicarakan Mahar Perkawinan

Regional
Dugaan Pungli ke Wisatawan di Raja Ampat, KPK Sebut Capai Miliaran Rupiah Per Tahun

Dugaan Pungli ke Wisatawan di Raja Ampat, KPK Sebut Capai Miliaran Rupiah Per Tahun

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com