Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usul Politik Afirmasi kepada Perempuan Berlaku dalam Pilkada

Kompas.com - 02/07/2024, 11:30 WIB
Irawan Sapto Adhi,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

 

Ia pun bersyukur pada 2003 lalu berhasil menghadapi berbagai tantangan tersebut.

Rina merasa beruntung kala itu mempunyai secercah modal yang membuatnya yakin maju dan menang dalam Pilkada Karanganyar. 

"Saya itu awalnya guru SD, punya relasi teman-teman sejawat. Saya juga ada sampingan kerjaan, saya dapat rezeki lalu saya banyak membantu anak-anak sekolah yang tidak bisa bayar kebutuhan sekolah sampai ke pelosok desa. Saya tentu ketika melakukan itu tidak punya tujuan jadi bupati. Tapi, kemudian ada dorongan dari luar dan saya juga ingin berdampak lebih luas, akhirnya yakin maju,” ungkap perempuan peraih gelar Doktoral Bidang Linguistik di Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo itu.

Sebelum menjabat bupati, selain menjadi guru, Rina diketahui telah menekuni beragam usaha, seperti salon, penyelenggara kursus musik, kursus kecantikan, kursus senam, kursus tari, dan bisnis properti.

Ia pun memberikan pesan kepada para perempuan lain agar tidak takut maju dan berjuang dalam politik, termasuk bagi mereka yang tidak memiliki kekerabatan dengan pejabat lain atau petahana seperti dirinya.

Baca juga: Pilkada Solo, PKS Ajukan Nama Abdul Kadir Audah

Lagi pula, Rina berpendapat, mempunyai latar belakang kekerabatan tidak menjamin seorang perempuan akan menang Pilkada. Sebab, masih terdapat banyak tantangan lain yang mesti dihadapi perempuan. 

Memiliki latar belakang kekerabatan sendiri dapat menjadi bumerang bagi perempuan karena bisa jadi dianggap tak memiliki otoritas dalam membuat kebijakan dan atau dinilai melakukan praktik nepotisme.

Rina pun sangat menentang anggapan soal perempuan tidak memiliki kemampuan atau tidak berkompeten di bidang politik dan cukup berperan saja di wilayah domestik.

Ia berpendapat, pemikiran itu bagian dari nilai-nilai lama yang sudah tidak relevan lagi diadopsi di era sekarang ini.

Rina menegaskan perempuan juga mampu mengambil peran sebagaimana laki-laki di bidang pemerintahan. 

Bahkan, ketika diberi mandat menjadi pemimpin daerah, kata dia, komitmen perempuan cenderung lebih kuat daripada laki-laki untuk bekerja sesuai peraturan.

Ia juga percaya perempuan memiliki kepekaan dan ketelitian yang lebih baik dalam mengambil keputusan.

”Kalau tidak sesuai aturan, perempuan itu tidak mau. Sayangnya, perempuan seakan-akan dilemahkan, enggak bisa apa-apa. Jadi, tak usahlah takut terjun ke politik. Walaupun ibarat kata, mereka yang berkuasa berusaha memasukkan kita ke penjara, jangan takut asal kita memang benar. Di politik itu, golek jeneng, ojo golek jenang (carilah nama, jangan mengejar harta),” ucap perempuan 62 tahun itu.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga Bandung Antusias Ikuti Pawai Obor Sambut Tahun Baru Islam

Warga Bandung Antusias Ikuti Pawai Obor Sambut Tahun Baru Islam

Regional
Pulau Setan di Kawasan Mandeh, Tempat Wisatawan Mencari Ketenangan

Pulau Setan di Kawasan Mandeh, Tempat Wisatawan Mencari Ketenangan

Regional
Melihat Tradisi Oncor-Oncoran di Malam Tahun Baru Islam di Banyuwangi

Melihat Tradisi Oncor-Oncoran di Malam Tahun Baru Islam di Banyuwangi

Regional
Bupati Banyuwangi Dorong Petani Pakai Pupuk Organik

Bupati Banyuwangi Dorong Petani Pakai Pupuk Organik

Regional
Disidik, Dugaan Pungutan Liar Dana BOS SD/SMP di Majene

Disidik, Dugaan Pungutan Liar Dana BOS SD/SMP di Majene

Regional
Pengidap HIV di Aceh Utara Terus Bertambah, Kini Ada 187 Orang

Pengidap HIV di Aceh Utara Terus Bertambah, Kini Ada 187 Orang

Regional
7 Hari Dicari Hanya Perahu yang Pulang, 1 Nelayan Babel Hilang

7 Hari Dicari Hanya Perahu yang Pulang, 1 Nelayan Babel Hilang

Regional
Kronologi Warga Tewas Tertembak Anggota DPRD Lampung Tengah, Berawal dari Tradisi Pernikahan

Kronologi Warga Tewas Tertembak Anggota DPRD Lampung Tengah, Berawal dari Tradisi Pernikahan

Regional
Sosok Lugu Itu Jadi Pelaku Pembunuhan Sadis Penagih Utang di Sumbar...

Sosok Lugu Itu Jadi Pelaku Pembunuhan Sadis Penagih Utang di Sumbar...

Regional
4 Pelaku Pengeroyokan Pelajar di Palopo Dibekuk, 3 Masih di Bawah Umur

4 Pelaku Pengeroyokan Pelajar di Palopo Dibekuk, 3 Masih di Bawah Umur

Regional
Buronan Perusak Cagar Alam Faruhumpenai di Luwu Timur, Ditangkap

Buronan Perusak Cagar Alam Faruhumpenai di Luwu Timur, Ditangkap

Regional
Polisi Sebut Istri Bos Distro “Anti Mahal” Tak Terlibat Pembunuhan

Polisi Sebut Istri Bos Distro “Anti Mahal” Tak Terlibat Pembunuhan

Regional
Warga Tewas Tertembak Anggota DPRD Saat Tradisi Lepas Tembakan di Pernikahan

Warga Tewas Tertembak Anggota DPRD Saat Tradisi Lepas Tembakan di Pernikahan

Regional
Sosok Suami Istri di Sumbar yang Bunuh Penagih Utang, Tinggal di Rumah Beratap Terpal Berdinding Papan

Sosok Suami Istri di Sumbar yang Bunuh Penagih Utang, Tinggal di Rumah Beratap Terpal Berdinding Papan

Regional
Mobil Dinas Gibran Ditinggal Lagi, Kini di Festival Kuliner Non-halal Solo

Mobil Dinas Gibran Ditinggal Lagi, Kini di Festival Kuliner Non-halal Solo

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com