PEKANBARU, KOMPAS.com - Seorang pasien mengeluhkan pelayanan yang dilakukan dokter spesialis di Rumah Sakit Awal Bros di Jalan Jenderal Sudirman, Kota Pekanbaru, Riau.
Pasien berinisial KT (60), kesal karena tak mendapatkan layanan yang baik dari oknum dokter spesialis tersebut.
Anak pasien, Edy, mengaku orangtuanya mendapat perlakuan tidak mengenakkan saat berobat.
"Waktu itu orangtua saya dirawat di RS Awal Bros. Saya tidak bisa datang langsung mendampingi, jadi saya menyampaikan kepada dokternya berinisial AR, supaya dokter memahami keluhan pasien agar bisa memberikan obat sesuai keluhan," cerita Edy saat diwawancarai wartawan di Pekanbaru, Kamis (27/6/2024).
Baca juga: Imbas Gangguan Server, Imigrasi Pekanbaru Tak Bisa Terbitkan Paspor
Edy menanyakan sakit yang diderita orangtuanya. Ia meminta diberikan obat, agar sakit yang dialami orangtuanya cepat sembuh dengan menanyakan pemberian resep obat.
"Saya tanya, 'mohon maaf dok, apakah jika diberi anti nyeri begitu ada efek enggak ke asam lambung. Bisa enggak kalau asam lambung naik efeknya ke kepala,' saya tanya begitu," kata sebut Edy.
Namun, dia mengaku mendapat jawaban yang tidak memuaskan. Bahkan, sang dokter juga menjawab sudah memberikan obat dengan menunjuk-nunjuk ke arah pasien.
"Dokter jawab beginian. 'Kan saya sudah kasih obat lambung. Mau kasih obat apalagi'. Saya bilang ditambah inpepsa, inpepsa itu obat pelapis lambung. Lalu ditanya 'kamu dokter ya' dan saya jawab bukan 'saya anaknya, saya keluarga pasien'. Dijawab oleh dokter 'Saya ini dokter, saya lebih tahu dari kamu. Jadi kamu jangan ini, ini saya sudah kasih obat ini. Terus saya tanya baik-baik langsung dia marah-marah, ngamuk-ngamuk," sebut Edy.
Melihat pelayanan dokter yang kurang mengenakkan, Edy meminta ganti dokter yang menangani orangtuanya.
"Dokter bilang 'ya sudah ganti dokter, ganti dokter'. Tidak ada ditangani, langsung main ditinggal, berarti dokter tak mencerminkan dokter yang mau membantu pasien. Pasien down lah terjadi seperti itu. Pasien sampai enggak bisa tidur, sampai minta obat tidur. Minta obat penenang itu," kata Edy.
Usai kejadian itu, pihak keluarga berencana melayangkan pengaduan kepada Ikatan Dokter Indonesia (IDI) di Pekanbaru.
"Kita mau bersurat ke IDI, karena kita merasa seorang dokter tidak menunjukkan etika yang baik terhadap pasien. Kita tidak mau melebar, kan berdasarkan ada bukti," kata Edy.
Sementara itu, Koordinator Humas RS Awal Bros, Mida, memberikan penjelasan terkait hal tersebut.
Dia menyatakan, pihak rumah sakit sudah melakukan pelayanan terbaik sesuai dengan etika profesi yang berlaku.
"Saat ini, kami fokus pada kesembuhan pasien. Alhamdulillah, kondisi pasien mengalami perbaikan," kata Mida saat dikonfirmasi Kompas.com melalui pesan WhatsApp, Kamis.
Dia menambahkan, Rumah Sakit Awal Bros Sudirman Pekanbaru berkomitmen untuk memberikan pelayanan medis terbaik dengan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan profesionalisme.
"Kami senantiasa menjalin komunikasi yang terbuka dan transparan dengan pasien dan keluarga, agar tercipta rasa saling pengertian dan kepercayaan, demi kesehatan dan keselamatan pasien," pungkas Mida.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.