Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jurus Pemda Selamatkan RSUD Nunukan agar Tak Kolaps, Kucurkan Dana dari BTT dan APBD Perubahan

Kompas.com - 21/06/2024, 04:57 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nunukan putar otak untuk menyelesaikan persoalan keuangan di RSUD Nunukan. Diketahui, Pemkab Nunukan akan menggelontorkan anggaran Rp 25 miliar untuk menutup utang RSUD Nunukan

Anggaran Rp 25,5 miliar itu berasal dari belanja tidak terduga (BTT) sebesar Rp 6,5 miliar. Lalu alokasi di APBD perubahan dengan asumsi 19 miliar. 

Penggunaan BTT untuk menutup utang RSUD Nunukan tersebut berdasarkan rekomendasi Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

Baca juga: Tambal Utang RSUD Nunukan, Pemda Nunukan Gelontorkan Rp 25 Miliar

Berita soal kolapsnya RSUD Nunukan yang viral di media massa membuat Kemendagri menghubungi Pemkab Nunukan. 

‘’Adanya kebijakan pergeseran BTT untuk bayar utang RSUD ke vendor, setelah Pemkab dan managemen RSUD Nunukan melakukan zoom meeting dengan Kemendagri,’’ujar Plt Direktur RSUD Nunukan, Muhammad Shaleh, ditemui, Kamis (20/6/2024).

Dia mengatakan dana dari BTT bisa dicairkan jika dalam keadaan darurat bencana. Selain itu anggaran BTT juga bisa digunakan jika dalam keadaan mendesak dan berpengaruh luas bagi sosial ekonomi sebuah daerah.

Kondisi keuangan RSUD Nunukan yang dinilai mendesak pun masuk kriteria untuk mendapatkan BTT. Dia menjelaskan, RSUD Nunukan harus membayar semua tagihan utang di tahun 2024 pada tanggal 20 Juni. 

Tagihan utang medio Januari hingga Juni 2024 itu berupa obat, listrik PLN, air bersih PDAM, oksigen, Jaspel, dan banyak tunggakan lain. Asumsi total tagihan sekitar Rp 17 miliar. Dengan demikian butuh solusi cepat. 

‘’Dan Dirjen Bina Keuangan Daerah yang membawahi bidang BLUD (badan layanan umum daerah) di Kemendagri menyarankan untuk menggunakan BTT dengan klasifikasi mendesak. Jadi memang BTT hanya bisa keluar saat ada kondisi darurat kebencanaan dan mendesak. Nunukan masuk kategori mendesak itu,’’jelasnya.

Pihaknya pun sudah bersurat ke sejumlah instansi terkait pembayaran tagihan tersebut. Salah satunya ke PLN. 

‘’Bermohon kebijakan karena kondisi kita yang terpuruk. Kita sangat berharap pergeseran BTT secepatnya. Meski belum bisa menyelesaikan total utang 2024, setidaknya kami bisa bernafas sedikit lega, karena terbayar sebagian,’’ kata Shaleh.

Terkait anggaran di APBD Perubahan senilai Rp 19 miliar, Shaleh mengatakan akan digunakan untuk membayar utang RSUD Nunukan periode 2021 hingga 2023. 

Sementara itu, untuk mengatasi kebutuhan obat pasien, RSUD Nunukan menjalin jejaring kemitraan dengan dua apotek swasta. Selain itu, pihak Kimia Farma juga sudah mengatakan bersedia menjadi mitra RSUD Nunukan dan tinggal menunggu persetujuan dari kantor pusat.

‘’Alhamdulillah nanti ada tiga apotek yang menjadi mitra RSUD dalam suplai kebutuhan obat. Semua klaim, selama obat yang diambil pasien adalah obat yang ditanggung BPJS, tagihannya menjadi tanggungan RSUD,’’jelasnya.

Shaleh mengatakan, salah satu pekerjaan rumah bagi managemen RSUD Nunukan adalah, mengembalikan kepercayaan vendor obat agar mau bekerja sama dalam waktu lama. 

Halaman:


Terkini Lainnya

Mengintip Potensi Mangrove di Tengah Desakan Pertumbuhan Ekonomi

Mengintip Potensi Mangrove di Tengah Desakan Pertumbuhan Ekonomi

Regional
Warga Demak Tewas Setelah Terlindas Truk Tronton di Jalan Arteri Semarang

Warga Demak Tewas Setelah Terlindas Truk Tronton di Jalan Arteri Semarang

Regional
Hasil Otopsi, Penagih Utang di Palembang Dihantam Benda Tumpul dan Leher Dijerat Tali

Hasil Otopsi, Penagih Utang di Palembang Dihantam Benda Tumpul dan Leher Dijerat Tali

Regional
Pasien Keluhkan Pelayanan Dokter di RS Pekanbaru, Ancam Lapor IDI

Pasien Keluhkan Pelayanan Dokter di RS Pekanbaru, Ancam Lapor IDI

Regional
Pj Agus Fatoni Pastikan Seluruh ASN di Sumut Bersikap Netral saat Pilkada

Pj Agus Fatoni Pastikan Seluruh ASN di Sumut Bersikap Netral saat Pilkada

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 27 Juni 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 27 Juni 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Sedang

Regional
Kasus Pembunuhan Penagih Utang, Polisi Segel Rumah Mewah Bos Distro 'Anti Mahal'

Kasus Pembunuhan Penagih Utang, Polisi Segel Rumah Mewah Bos Distro "Anti Mahal"

Regional
Warga Semawung Purworejo Swadaya Bangun Jembatan Bambu Atasi Kesulitan Akses Bertahun-tahun

Warga Semawung Purworejo Swadaya Bangun Jembatan Bambu Atasi Kesulitan Akses Bertahun-tahun

Regional
Gerindra Duetkan Andra Soni-Dimyati Natakusumah di Pilkada Banten 2024

Gerindra Duetkan Andra Soni-Dimyati Natakusumah di Pilkada Banten 2024

Regional
Mengintip Rencana Koalisi Besar Pilkada Solo 2024, Lawan PDI-P?

Mengintip Rencana Koalisi Besar Pilkada Solo 2024, Lawan PDI-P?

Regional
Komnas HAM Sebut Satgas TPPO di Indonesia Belum Efektif, Ini Penyebabnya

Komnas HAM Sebut Satgas TPPO di Indonesia Belum Efektif, Ini Penyebabnya

Regional
BNN Magelang Rehabilitasi 30 Pengguna Narkoba, Didominasi Pelajar

BNN Magelang Rehabilitasi 30 Pengguna Narkoba, Didominasi Pelajar

Regional
Beroperasi di Semarang, Jakarta dan Medan, Pelaku Judi Online Ini Untung Rp 15 Miliar Per Bulan

Beroperasi di Semarang, Jakarta dan Medan, Pelaku Judi Online Ini Untung Rp 15 Miliar Per Bulan

Regional
Kerjasama dengan Pengusaha Seret, Pemerintah Ubah Pola Pembayaran Kerja Sama

Kerjasama dengan Pengusaha Seret, Pemerintah Ubah Pola Pembayaran Kerja Sama

Regional
Potongan Kaki Manusia Ditemukan di Pantai Marina Semarang, Diduga Ada Tindakan Kriminal

Potongan Kaki Manusia Ditemukan di Pantai Marina Semarang, Diduga Ada Tindakan Kriminal

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com