Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita 3 Mahasiswi UBL Kuliah Pakai "Beasiswa" Dana Desa, Lulus IPK 4.0 dan Langsung Kerja di Desa

Kompas.com - 29/05/2024, 13:39 WIB
Tri Purna Jaya,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

LAMPUNG, KOMPAS.com- Sebanyak tiga orang mahasiswi Universitas Bandar Lampung (UBL) mendapat "beasiswa" kuliah dari dana desa mereka.

Ketiganya mendapat "jaminan" kerja begitu lulus dengan mengabdi di desa selama dua tahun.

Cerita ini dikisahkan Dinda (21), Putri Purwaningrum (21) dan Iin Ardi Yanti (22). Ketiga gadis ini adalah pemudi dari Desa Wonomarto, Kotabumi Utara, Kabupaten Lampung Utara.

Baca juga: UKT Batal Naik, Unri Kembalikan Kelebihan Bayar ke Mahasiswa

Ketiganya lulus dengan predikat cumlaude dari kampus swasta tersebut. IPK mereka pun mencapai 4.00 dengan masa mukim hanya 3,5 tahun.

Dinda menceritakan, kesempatan "beasiswa" dana desa ini diperolehnya begitu lulus SMA. Pemerintah Desa (Pemdes) di kampungnya itu menyanggupi untuk membiayai para pemuda desa yang benar berniat kuliah.

"Kalau dari dana desa itu kita dapat biaya akomodasi selama ngekost di Bandar Lampung. Sedangkan biaya uang kuliahnya melalui KIP (Kartu Indonesia Pintar)," kata Dinda saat ditemui usai prosesi wisuda, Rabu (29/5/2024).

Bersama dua orang temannya sedesa yakni Putri Purwaningrum dan Iin Ardi Yanti, Dinda lalu mendaftar ke UBL.

Dinda masuk jurusan Manajemen, Putri masuk jurusan Administrasi Bisnis dan Iin masuk jurusan Akuntansi.

Baca juga: USU Batal Naikkan UKT dan Kembalikan Selisih Bayar ke Mahasiswa

Tetapi, ketiga mahasiswi ini tidak hanya menerima pembiayaan saja. Ada sejumlah syarat dari Pemdes yang harus dipenuhi yaitu per semester IPK tidak boleh kurang dari 3,5. Kemudian saat libur semester diwajibkan pulang dan magang di kantor desa.

"Ya magang apa saja, sesuai minat, poin pentingnya mempromosikan desa ataupun berbuat sesuatu untuk desa kami," katanya.

 

Iin menimpali, yang paling mudah adalah membuat konten untuk diunggah di media sosial.

"Desa kami termasuk desa wisata, jadi kami bikin konten buat di Instagram, biar banyak yang tahu potensi desa," katanya.

Dia menambahkan, syarat lain agar menerima "beasiswa" dana desa itu adalah wajib melakukan pengabdian selama dua tahun di pemdes.

"Ya jadi lulus enggak nganggur dong, istilahnya sudah ada jaminan kerja di Pemdes sesuai dengan gelar kami," kata dia.

Baca juga: Ditangkap, Mahasiswa Pelaku Penembakan di Surabaya Mengaku Awalnya Iseng

Gadis ini mengatakan, meski disebut pengabdian kerja, mereka tetap mendapatkan upah atau gaji dari bekerja itu.

"Enaknya itu, selama masih mengabdi, sama pemdes tetap dibolehkan kerja di tempat lain," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 28 Juni 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 28 Juni 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 28 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 28 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 28 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 28 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Regional
Polisi Tangkap Pengedar Sabu di Sumbawa, Sempat Diwarnai Aksi Kejar-kejaran

Polisi Tangkap Pengedar Sabu di Sumbawa, Sempat Diwarnai Aksi Kejar-kejaran

Regional
Tak Maju Calon Gubernur NTT, Fary Francis Ditugaskan Prabowo Tetap Komisaris Utama Asabri

Tak Maju Calon Gubernur NTT, Fary Francis Ditugaskan Prabowo Tetap Komisaris Utama Asabri

Regional
Penumpang 'Longboat' yang Diduga Hilang Kontak di Maluku Utara Sempat Berlindung dari Cuaca Buruk

Penumpang "Longboat" yang Diduga Hilang Kontak di Maluku Utara Sempat Berlindung dari Cuaca Buruk

Regional
[POPULER REGIONAL] Video Viral Mobil Patwal Lindas Bendera Israel | Soal Ambulans Terhalang Rombongan Jokowi

[POPULER REGIONAL] Video Viral Mobil Patwal Lindas Bendera Israel | Soal Ambulans Terhalang Rombongan Jokowi

Regional
Penyerang Warga Montong Ditingkus, Pelaku Gigit Tangan Polisi

Penyerang Warga Montong Ditingkus, Pelaku Gigit Tangan Polisi

Regional
Seorang Anggota DPRD Kabupaten Jayawijaya Ditemukan Tak Bernyawa di Dalam Kamar Hotel di Sentani Jayapura

Seorang Anggota DPRD Kabupaten Jayawijaya Ditemukan Tak Bernyawa di Dalam Kamar Hotel di Sentani Jayapura

Regional
Kapolda Sumbar Akui 17 Anak Buahnya Langgar Kode Etik Saat Tangkap Pelaku Tawuran

Kapolda Sumbar Akui 17 Anak Buahnya Langgar Kode Etik Saat Tangkap Pelaku Tawuran

Regional
Soal Pilkada Jateng 2024, PDI-P: Belum Ada Arahan

Soal Pilkada Jateng 2024, PDI-P: Belum Ada Arahan

Regional
Kejar Transisi Energi, Jumlah SPKLU di Bangka Belitung Naik 3 Kali Lipat

Kejar Transisi Energi, Jumlah SPKLU di Bangka Belitung Naik 3 Kali Lipat

Regional
Gunung Lewotobi Laki-laki 2 Kali Meletus Malam Ini, Abu Tebal Mengarah ke 5 Desa

Gunung Lewotobi Laki-laki 2 Kali Meletus Malam Ini, Abu Tebal Mengarah ke 5 Desa

Regional
'Banyak Tantangan Menjadi Seniman, Harus Mampu Melihat Peluang'

"Banyak Tantangan Menjadi Seniman, Harus Mampu Melihat Peluang"

Regional
Resmi Jadi Kader PDI-P, Sinoeng Optimistis Dapat Rekomendasi Maju Pilkada Salatiga 2024

Resmi Jadi Kader PDI-P, Sinoeng Optimistis Dapat Rekomendasi Maju Pilkada Salatiga 2024

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com