Selama dua tahun tinggal di panti asuhan, anak kedua dari empat bersaudara ini mampu melaksanakan tanggung jawab yang diberikan oleh pembina panti asuhan dengan baik.
Apalagi banyak pengalaman yang ia dapatkan selama menjadi penghuni di panti asuhan tersebut.
“Setelah tamat SMA pada tahun 2020, saya mau tes polwan, tapi karena sakit, makanya saya tidak sempat tes dan harus bekerja selama 1 tahun membuat hosti di Biara Waena, Kota Jayapura,” ujar Lince.
Baca juga: Melati untuk Polwan di Saat Mudik Lebaran
Pada tahun 2021, dia kembali mengikuti tes polwan dan dinyatakan lulus serta mengikuti pendidikan selama 5 bulan di Jakarta.
Setelah itu, Lince kembali ke Jayapura dan mendapatkan pelatihan di SPN Jayapura, sebelum dikirimkan bertugas di Polres Supiori di bagian Satuan Sabhara selama 1 tahun.
“Saya bertugas selama 2,5 tahun di Polres Supiori di bagian Sabhara dan Lalu Lintas sebelum resmi dipindahkan pada 4 hari yang lalu ke Polres Jayapura di bidang yang sama, yakni Satuan Lalu Lintas,” jelasnya.
"Saya ditelepon oleh bagian Humas Polda Papua dan video call dengan bapak Kapolda. Saat itu juga bapak Kapolda memerintahkan saya pindah dari Polres Supiori ke Polres Jayapura, lanjutnya.
Pengalaman di panti asuhan, kata Lince sangat bermanfaat bagi dirinya selama bertugas di institusi kepolisian. Misalnya, kebiasaan bangun pagi dan mampu melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang diberikan oleh pimpinan dengan baik.
“Sangat bermanfaat sekali, saat tinggal di panti asuhan, karena saya bisa mempraktikkannya dalam tugas keseharian saya sebagai anggota polisi saat ini,” katanya.
Baca juga: Ditipu Oknum Polisi, Petani di Subang Bayar Rp 598 Juta agar Anaknya Jadi Polwan
Pembina Panti Asuhan Putri Kerahiman, Sr. Alexia memiliki penilaian tersendiri kepada Lince selama menjadi penghuni di panti asuhan.
Menurut Sr. Alexia, Lince mampu mendengarkan dan melaksanakan apa yang disampaikan oleh para pembina panti asuhan, terutama tugas dan tanggung jawabnya dapat dilaksanakan dengan baik.
“Lince sangat disiplin dan lincah. Kami melihat Lince masuk di panti asuhan dengan cita-cita yang tinggi,” kisahnya.
Sr. Alexia mengatakan, selama menjadi penghuni panti asuhan, Lince sangat tekun dengan tugasnya adalah memasak di dapur.
"Dari sekian anak yang saya lihat. Lince yang terbaik. Kesiapsediaaan yang paling penting. Inilah yang dilakukan anak Lince selama ada di panti asuhan," ucapnya.
Sr. Alexia sangat bahagia dan senang ketika pertama kali mendengar Lince lulus dan menjadi polisi. Apalagi saat pelantikan menjadi polisi ia menyempatkan diri menghadirinya secara langsung.
“Saya terharu dan bahagia, karena anak Lince bisa mewujudkan cita-citanya,” ungkapnya sambil meneteskan air mata.
Sr. Alexia berharap, panti asuhan anak-anak menjadikan Lince sebagai contoh dan motivasi, guna mewujudkan masa depannya, baik menjadi polwan maupun bidang-bidang lainnya.
“Kami mengharapkan anak-anak di panti asuhan ini menjadi Anak Lince sebagai motivasi mereka, guna meraih masa depan dan cita-citanya ke depan,” harap suster yang sudah puluhan tahun berada di Papua ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.