Terdapat alat pengaduk, pemasak, pembentuk hingga pengemasan, yang mirip dengan pabrik pembuatan kue kering rumahan.
Rumah dua lantai yang berlokasi di gang paling depan kompleks perumahan elit tersebut, berukuran luas sekitar 20 m x 10 m.
Terdapat enam ruangan di dalam rumah tersebut yang memiliki ukuran berbeda-beda. Masing-masing ruangan dihubungkan dengan lorong.
Baca juga: Polisi Gerebek Pabrik Ekstasi Rumahan di Bali, Turut Sita Kokain hingga Sabu
Direktur Ditresnarkoba Polda Jatim, Kombes Pol Robert Da Costa menunjukkan ruangan paling ujung yang difungsikan sebagai dapur rumah.
Di dalamnya terdapat tungku listrik yang disebut-sebut sebagai alat untuk meracik atau memasak adonan awal bahan pil narkotika.
"Ini barang-barangnya, mesinnya tersambung dengan listrik. Basic latar belakang para tersangka kami akan dalam," kata Robert yang didampingi Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Dirmanto, saat berada di pabrik narkotika rumahan itu, Senin (20/5/2024).
Robert tak menampik, mesin-mesin dan perkakas yang dimiliki para tersangka, sepintas mirip peralatan memproduksi jajanan kue.
"Iya (kayak alat buat kue atau roti). Ini ada alat pengering atau oven (pemanas). Jadi banyak alat yang dipunya untuk menghasilkan pil keinginan para tersangka," terang Robert.
Baca juga: Terungkap, Sebuah Rumah di Palembang Jadi Pabrik Ekstasi
Robert menambahkan, pabrik tersebut beroperasi pada malam hari untuk menghindari kecurigaan warga dan tetangga.
Bahka para tersangka telah mendesain area sisi belakang yang terdapat empat ruangan untuk menyimpan alat produksi obat-obatan terlarang itu, menjadi kedap suara.
"Nah, agar tidak ada suara, atau agar kedap kebisingannya. Setiap ruangan dikasih pelapis kayak karpet ini ya. Dia bekerjanya kan malam," jelas Robert.
Bahkan mereka sudah menyiapkan alibi jika ada tetangga yang menegur dengan mengatakan sedang memproduksi serbuk minuman untuk kopi.
"Biar tidak curiga, dia ngaku produksi kopi. Kalau ditanya orang-orang RT, ngaku buat kopi," ungkap Robert.
Sementara itu Kasubdit III Ditresnarkoba Polda Jatim AKBP Mirzal Maulana menambahkan ada sekitar lebih dari lima orang pekerja yang diajak para pelaku mengoperasikan mesin tersebut.
Baca juga: Cerita Warga Saat Polisi Gerebek Pabrik Narkoba Berkedok Bengkel Mesin di Bogor
Mereka sedang diperiksa secara maraton oleh penyidik di Gedung Ditresnarkoba Mapolda Jatim.
"Ada pekerjanya sendiri. Masih didalami jumlahnya, lebih dari 5 orang," ujar Mirzal dia.
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Dirmanto menambahkan, para tersangka akan langsung meninggalkan lokasi setelah berhasil memproduksi obat-obatan terlarang yang diinginkan mereka.
Hal itu sengaja dilakukan oleh mereka, guna mengantisipasi adanya pengejaran dari pihak aparat. Setelah pasokan narkoba habis, mereka akan kembali memproduksinya.
"Mereka jaringan, habis produksi lari," ujar Dirmanto.