Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aksi di Laut, Nelayan Sembulang Tolak Relokasi untuk Rempang Eco-City

Kompas.com - 20/05/2024, 16:06 WIB
Partahi Fernando Wilbert Sirait ,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

BATAM, KOMPAS.com - Puluhan nelayan Kampung Sembulang Hulu, Kelurahan Sembulang, Kecamatan Galang, Batam, Kepulauan Riau, kembali beraksi, Senin (20/5/2024).

Mereka membentangkan spanduk penolakan relokasi untuk realisasi Program Strategis Nasional (PSN) Rempang Eco-City.

Berbeda dengan sebelumnya, para nelayan memilih melakukan aksi unjuk rasa di laut, yang merupakan lokasi mereka mencari ikan.

Pantauan di lokasi, mereka tampak menggunakan sampan yang juga biasa mereka gunakan dalam menjaring ikan, sembari mengelilingi perairan di wilayah kampung tersebut.

Baca juga: Warga Rempang Tempati Rumah Baru di Tanjung Banon September 2024

"Kami ingin menunjukkan bahwa perairan inilah yang menghidupi kami selama turun temurun di kampung ini."

"Kami ingin menunjukkan ke Pemerintah bahwa kami masih tetap berjuang dan tidak diam sampai sekarang," tegas Mawardi salah satu perwakilan warga setelah aksi unjuk rasa.

Aksi ini juga dilakukan sebagai respons warga kepada Perkumpulan Rempang Galang Bersatu (PRGB).

PRGB disebut sebagai perwakilan warga dalam menawarkan solusi untuk percepatan penyelesaian masalah masyarakat Rempang-Galang yang terdampak pengembangan Rempang Eco-City.

"Beberapa hari lalu ada forum yang mengatasnamakan warga, dalam memberi solusi pada Pemerintah."

"Kami sebagai warga menolak untuk diwakilkan siapa pun. Sampai saat ini kami tetap menolak segala bentuk relokasi."

Baca juga: AHY Ungkap Persoalan Rempang dan Hotel Sultan Jadi Prioritasnya

"Ide yang mereka ajukan sama saja dengan pemindahan kami dari kampung kelahiran kami," tegas Mawardi.

Sebelumya, PRGB menilai, Pemerintah salah memberikan konsep, dan menawarkan konsep pembangunan hunian bernuansa Melayu di kawasan Kampung Tanjung Banon.

Di kawasan ini sebelumnya telah ditetapkan sebagai wilayah relokasi, bagi warga Kampung Sembulang Hulu, Pasir Panjang, Pasir Merah, Blongkeng, dan Sembulang Tanjung.

Penolakan serupa juga dilontarkan Atok Ramlan yang telah 63 tahun tinggal di Kampung Sembulang Hulu.

Dia menyebut aksi hari ini merupakan salah satu upaya untuk mengingatkan warga dari 15 kampung lainnya yang terdampak rencana PSN Rempang Eco-City.

Ramlan menyebut, rencana investasi yang akan dilakukan di Rempang ini akan langsung berpengaruh terhadap kehidupannya sebagai nelayan.

Lalu lintas kapal yang akan masuk, dan rencana pengerukan pasir laut, tentu akan memengaruhi hasil tangkapan ikan.

"Sementara saya hanya nelayan yang melaut menggunakan sampan. Paling jauh hanya tiga kilometer dari bibir pantai."

Baca juga: Rumah Contoh Warga Terdampak Rempang Eco City Tuntas Maret 2024

"Kalau air keruh akibat investasi, maka keluarga saya yang akan terdampak akibatnya," sebut Ramlan.

Pasca masuknya wilayah permukiman di Rempang sebagai bagian PSN Rempang Eco-City, muncul ketidakpercayaan warga setempat.

Kini warga mengaku curiga terhadap siapa pun -khususnya orang luar kampung- yang datang berkunjung.

Untuk itu, saat ini di 16 titik kampung yang ada di Rempang mulai disiagakan warga. Mereka berjaga di posko yang dibangun lengkap dengan portal pada jalan masuk dan keluar kampung.

"Kami sampai saat ini sudah tidak nyaman. Takut kalau yang masuk itu berniat jelek, melihat orang berbadan tegap saja kami sekarang sudah was-was."

"Makanya sekarang pos di pintu masuk kampung disiagakan kembali," paparnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pembunuhan di Distro 'Anti Mahal' Palembang, Jasad Penagih Utang Dicor di Kolam, Pelaku Utang Rp 10 Juta

Pembunuhan di Distro "Anti Mahal" Palembang, Jasad Penagih Utang Dicor di Kolam, Pelaku Utang Rp 10 Juta

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 28 Juni 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 28 Juni 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 28 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 28 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 28 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 28 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Regional
Polisi Tangkap Pengedar Sabu di Sumbawa, Sempat Diwarnai Aksi Kejar-kejaran

Polisi Tangkap Pengedar Sabu di Sumbawa, Sempat Diwarnai Aksi Kejar-kejaran

Regional
Tak Maju Calon Gubernur NTT, Fary Francis Ditugaskan Prabowo Tetap Komisaris Utama Asabri

Tak Maju Calon Gubernur NTT, Fary Francis Ditugaskan Prabowo Tetap Komisaris Utama Asabri

Regional
Penumpang 'Longboat' yang Diduga Hilang Kontak di Maluku Utara Sempat Berlindung dari Cuaca Buruk

Penumpang "Longboat" yang Diduga Hilang Kontak di Maluku Utara Sempat Berlindung dari Cuaca Buruk

Regional
[POPULER REGIONAL] Video Viral Mobil Patwal Lindas Bendera Israel | Soal Ambulans Terhalang Rombongan Jokowi

[POPULER REGIONAL] Video Viral Mobil Patwal Lindas Bendera Israel | Soal Ambulans Terhalang Rombongan Jokowi

Regional
Penyerang Warga Montong Ditingkus, Pelaku Gigit Tangan Polisi

Penyerang Warga Montong Ditingkus, Pelaku Gigit Tangan Polisi

Regional
Seorang Anggota DPRD Kabupaten Jayawijaya Ditemukan Tak Bernyawa di Dalam Kamar Hotel di Sentani Jayapura

Seorang Anggota DPRD Kabupaten Jayawijaya Ditemukan Tak Bernyawa di Dalam Kamar Hotel di Sentani Jayapura

Regional
Kapolda Sumbar Akui 17 Anak Buahnya Langgar Kode Etik Saat Tangkap Pelaku Tawuran

Kapolda Sumbar Akui 17 Anak Buahnya Langgar Kode Etik Saat Tangkap Pelaku Tawuran

Regional
Soal Pilkada Jateng 2024, PDI-P: Belum Ada Arahan

Soal Pilkada Jateng 2024, PDI-P: Belum Ada Arahan

Regional
Kejar Transisi Energi, Jumlah SPKLU di Bangka Belitung Naik 3 Kali Lipat

Kejar Transisi Energi, Jumlah SPKLU di Bangka Belitung Naik 3 Kali Lipat

Regional
Gunung Lewotobi Laki-laki 2 Kali Meletus Malam Ini, Abu Tebal Mengarah ke 5 Desa

Gunung Lewotobi Laki-laki 2 Kali Meletus Malam Ini, Abu Tebal Mengarah ke 5 Desa

Regional
'Banyak Tantangan Menjadi Seniman, Harus Mampu Melihat Peluang'

"Banyak Tantangan Menjadi Seniman, Harus Mampu Melihat Peluang"

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com