MATARAM, KOMPAS.com - Musim haji menjadi berkah tersendiri bagi warga di sekitar asrama haji Embarkasi Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Muhammad Ikhsan (38) salah satunya. Setiap kali musim haji tiba, dia dan keluarganya menyediakan fasilitas mandi, cuci dan kakus (MCK), tempat shalat dan menginap untuk para pengantar jemaah haji.
Ladang yang biasanya ditanami tanaman tomat, cabai dan kangkung, selama musim haji "disulap" menjadi tempat MCK, mushala dan tempat menginap.
"Tujuan kita selain untuk mendapatkan penghasilan juga ingin membantu juga. Kan, daripada mereka kebingungan mencari tempat untuk shalat," kata Ikhsan, Rabu (15/5/2024).
Baca juga: Ganti Pesawat, 450 Jemaah Haji Kloter 5 Embarkasi Makassar Diterbangkan Lagi
Lokasinya yang strategis berada di depan asrama haji embarkasi Lombok membuat lapak Ikhsan ramai pengunjung. Meski tampak sederhana, bangunan non permanen yang dibuat dari bambu dan terpal ini ternyata cukup membantu para pengantar jemaah haji.
Ikhsan menyediakan tempat shalat beserta perlengkapannya seperti mukena, sajadah dan sarung. Selain itu, ada empat bilik sederhana yang bisa digunakan warga untuk keperluan MCK.
Ikhsan juga menyediakan dua tempat jika ada pengantar jemaah haji yang membutuhkan tempat untuk menginap.
"Bagi yang butuh untuk nginap nggak ada tempat ya silakn juga, walaupun kita ambil tarifnya untuk ganti beli pulsa listrik dan lain sebagainya," kata Ikhsan.
Bagi pengantar haji yang ingin menginap, ikhsan mematok tarif Rp 10.000 per orang. Sementara untuk fasilitas MCK dikenai tarif Rp 2.000 - Rp 5.000.
"Tapi kalau ada yang kurang uangnya misalnya, ya enggak apa-apa seikhlasnya saja kita terima," kata Ikhsan.
Ikhsan menceritakan, penghasilan yang dihasilkannya setiap hari berbeda-beda tergantung kloter mana yang akan berangkat.
Jika yang berangkat adalah kloter dari Kotamadya biasanya pengantar hanya sebentar lalu pulang karena jaraknya yang dekat.
Namun jika kloter yang berangkat dari kabupaten seperti Lombok Tengah dan Lombok Timur, mereka biasanya akan menginap dan bisa menjadi berkah bagi Ikhsan dan para pedagang yang berjualan di depan asrama haji.
"Lombok Timur misalnya, mereka nganter satu jamaah calon haji itu bisa satu RT mungkin yang nganter semua kan. Nah, itu yang buat kita senang. Semakin banyak orang semakin meningkat penghasilan," kata Ikhsan.
Ikhsan mengaku penghasilannya tahun ini sedikit berkurang jika dibandingkan tahun 2023 lalu.
"Lombok Timur itu seingat saya dulu pernah sampai Rp 950.000 per hari. Nah, untuk hari ini sekitar Rp 600.000," kata Ikhsan.
Sementara itu, Muhammad Fajri, salah satu pengantar jemaah haji asal Lombok Timur mengaku cukup terbantu dengan keberadaan MCK ini.
"Sangat membantu kita karena di situasi seperti ini kan susah juga kalau lagi berhajat bingung cari tempat di mana, tapi syukur-syukur ada tempat meskipun sederhana tapi cukup membantu," kata Fajri.
Fajri mengatakan, dia ke asrama haji bersama satu rombongan untuk mengantarkan saudaranya yang pergi haji.
"Di sini nginep juga nunggu saudara yang mau berangkat haji. Satu rombongan sekitar 9 orang. Sebagai wujud simpati kita ke saudara, jadi kita ingin mengantarkan beliau sampai lokasi terakhir di Bizam (Bandara Lombok)," tutup Fajri.
Jumlah calon jemaah haji kloter 4 Embarkasi Lombok asal Lombok Timur beserta petugas haji yaitu 393 orang. Dari jumlah tersebut, 94 orang jemaah merupakan lansia, 265 orang masuk kelompok risiko tinggi dan 6 orang jemaah menggunakan kursi roda.
Calon jemaah haji mulai masuk ke embarkasi haji pada Rabu (15/5/2024) pukul 09.00 Wita.
Calon jemaah haji ini berangkat ke tanah suci Madinah melalui Bandara Lombok, Kamis (16/5/2024) pukul 10.40 Wita.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.