Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Warga "Sulap" Ladang Jadi Toilet dan Tempat Menginap Pengantar Jemaah Haji

Kompas.com - 16/05/2024, 08:54 WIB
Karnia Septia,
Farid Assifa

Tim Redaksi

MATARAM, KOMPAS.com - Musim haji menjadi berkah tersendiri bagi warga di sekitar asrama haji Embarkasi Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Muhammad Ikhsan (38) salah satunya. Setiap kali musim haji tiba, dia dan keluarganya menyediakan fasilitas mandi, cuci dan kakus (MCK), tempat shalat dan menginap untuk para pengantar jemaah haji.

Ladang yang biasanya ditanami tanaman tomat, cabai dan kangkung, selama musim haji "disulap" menjadi tempat MCK, mushala dan tempat menginap.

"Tujuan kita selain untuk mendapatkan penghasilan juga ingin membantu juga. Kan, daripada mereka kebingungan mencari tempat untuk shalat," kata Ikhsan, Rabu (15/5/2024).

Baca juga: Ganti Pesawat, 450 Jemaah Haji Kloter 5 Embarkasi Makassar Diterbangkan Lagi

 

Lokasinya yang strategis berada di depan asrama haji embarkasi Lombok membuat lapak Ikhsan ramai pengunjung. Meski tampak sederhana, bangunan non permanen yang dibuat dari bambu dan terpal ini ternyata cukup membantu para pengantar jemaah haji.

Ikhsan menyediakan tempat shalat beserta perlengkapannya seperti mukena, sajadah dan sarung. Selain itu, ada empat bilik sederhana yang bisa digunakan warga untuk keperluan MCK.

Ikhsan juga menyediakan dua tempat jika ada pengantar jemaah haji yang membutuhkan tempat untuk menginap.

"Bagi yang butuh untuk nginap nggak ada tempat ya silakn juga, walaupun kita ambil tarifnya untuk ganti beli pulsa listrik dan lain sebagainya," kata Ikhsan.

Bagi pengantar haji yang ingin menginap, ikhsan mematok tarif Rp 10.000 per orang. Sementara untuk fasilitas MCK dikenai tarif Rp 2.000 - Rp 5.000.

"Tapi kalau ada yang kurang uangnya misalnya, ya enggak apa-apa seikhlasnya saja kita terima," kata Ikhsan.

Ikhsan menceritakan, penghasilan yang dihasilkannya setiap hari berbeda-beda tergantung kloter mana yang akan berangkat.

Jika yang berangkat adalah kloter dari Kotamadya biasanya pengantar hanya sebentar lalu pulang karena jaraknya yang dekat.

Namun jika kloter yang berangkat dari kabupaten seperti Lombok Tengah dan Lombok Timur, mereka biasanya akan menginap dan bisa menjadi berkah bagi Ikhsan dan para pedagang yang berjualan di depan asrama haji.

"Lombok Timur misalnya, mereka nganter satu jamaah calon haji itu bisa satu RT mungkin yang nganter semua kan. Nah, itu yang buat kita senang. Semakin banyak orang semakin meningkat penghasilan," kata Ikhsan.

Ikhsan mengaku penghasilannya tahun ini sedikit berkurang jika dibandingkan tahun 2023 lalu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

2 Tersangka Korupsi Pembangunan Tambatan Perahu di Ende Ditahan

2 Tersangka Korupsi Pembangunan Tambatan Perahu di Ende Ditahan

Regional
Kapolri Mutasi Tiga Kapolres di Papua Barat, AKBP Eliantoro Jalmaf Pindah ke Polda Metro Jaya

Kapolri Mutasi Tiga Kapolres di Papua Barat, AKBP Eliantoro Jalmaf Pindah ke Polda Metro Jaya

Regional
Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Meletus Pagi Ini, Semburkan Abu Tebal Setinggi 800 Meter

Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Meletus Pagi Ini, Semburkan Abu Tebal Setinggi 800 Meter

Regional
Pembunuhan di Distro 'Anti Mahal' Palembang, Jasad Penagih Utang Dicor di Kolam, Pelaku Utang Rp 10 Juta

Pembunuhan di Distro "Anti Mahal" Palembang, Jasad Penagih Utang Dicor di Kolam, Pelaku Utang Rp 10 Juta

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 28 Juni 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 28 Juni 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 28 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 28 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 28 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 28 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Regional
Polisi Tangkap Pengedar Sabu di Sumbawa, Sempat Diwarnai Aksi Kejar-kejaran

Polisi Tangkap Pengedar Sabu di Sumbawa, Sempat Diwarnai Aksi Kejar-kejaran

Regional
Tak Maju Calon Gubernur NTT, Fary Francis Ditugaskan Prabowo Tetap Komisaris Utama Asabri

Tak Maju Calon Gubernur NTT, Fary Francis Ditugaskan Prabowo Tetap Komisaris Utama Asabri

Regional
Penumpang 'Longboat' yang Diduga Hilang Kontak di Maluku Utara Sempat Berlindung dari Cuaca Buruk

Penumpang "Longboat" yang Diduga Hilang Kontak di Maluku Utara Sempat Berlindung dari Cuaca Buruk

Regional
[POPULER REGIONAL] Video Viral Mobil Patwal Lindas Bendera Israel | Soal Ambulans Terhalang Rombongan Jokowi

[POPULER REGIONAL] Video Viral Mobil Patwal Lindas Bendera Israel | Soal Ambulans Terhalang Rombongan Jokowi

Regional
Penyerang Warga Montong Ditingkus, Pelaku Gigit Tangan Polisi

Penyerang Warga Montong Ditingkus, Pelaku Gigit Tangan Polisi

Regional
Seorang Anggota DPRD Kabupaten Jayawijaya Ditemukan Tak Bernyawa di Dalam Kamar Hotel di Sentani Jayapura

Seorang Anggota DPRD Kabupaten Jayawijaya Ditemukan Tak Bernyawa di Dalam Kamar Hotel di Sentani Jayapura

Regional
Kapolda Sumbar Akui 17 Anak Buahnya Langgar Kode Etik Saat Tangkap Pelaku Tawuran

Kapolda Sumbar Akui 17 Anak Buahnya Langgar Kode Etik Saat Tangkap Pelaku Tawuran

Regional
Soal Pilkada Jateng 2024, PDI-P: Belum Ada Arahan

Soal Pilkada Jateng 2024, PDI-P: Belum Ada Arahan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com