Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belum Punya Lahan Sendiri, SMA Negeri di Ende Dapat Hibah 1,5 Hektar Tanah dari Warga

Kompas.com - 13/05/2024, 10:14 WIB
Serafinus Sandi Hayon Jehadu,
Andi Hartik

Tim Redaksi

ENDE, KOMPAS.com - Yustinus Sani dan keluarga menghibahkan tanah seluas 1,5 hektare ke pihak Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri Ndondo, Kecamatan Kota Baru, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Pemberian tanah tersebut sebagai bentuk dukungan Yustinus dan keluarga untuk sekolah yang baru berusia setahun itu.

Di tambah lagi, selama ini aktivitas kegiatan belajar mengajar (KBM) menggunakan gedung darurat milik paroki setempat.

"Kami sekeluarga sudah bersepakat untuk menghibahkan tanah seluas 1,5 hektare untuk SMA Negeri Ndondo," ujar Yustinus saat menghadiri perayaan hari ulang tahun pertama SMA Negeri Ndondo di Ndondo, Kecamatan Kota Baru, Sabtu (11/5/2024) malam.

Baca juga: Pilkada Ende, Calon Independen Wajib Kantongi 21.101 Dukungan

Mantan anggota DPRD Ende ini menjelaskan, suasana kota harus bisa diciptakan di desa. Salah satu caranya adalah mendirikan sekolah.

Oleh sebab itu, semua pihak harus saling mendukung, sehingga kehadiran sekolah itu bisa berdampak terhadap peningkatan kualitas anak-anak di desa.

"Ini yang menjadi pertimbangan kami sebagai keluarga. Sehingga kami hibahkan tanah secara cuma-cuma untuk sekolah," ujar dia.

Baca juga: Rawan Terdampak Longsor, Warga Wolotopo Timur Ende Akan Direlokasi

“Ini juga bagian dari upaya mendekatkan pelayanan pendidikan sehingga anak-anak di desa tidak bersekolah ke kota,” tambahnya.

Yustinus berujar sampai saat ini pihaknya masih menunggu sertifikat tanah dari Badan Pertanahan Nasional Setempat (BPN) setempat.

Legalitas atas nama sekolah menjadi penting agar tidak terjadi masalah di kemudian hari.

"Sekarang sedang berproses di BPN. Harapannya setelah ada tanah gedung baru bisa segera dibangun," pintanya.

Kepala SMA Negeri Ndondo Ludger Naga Djawa menyampaikan terima kasih kepada Yustinus dan keluarga yang telah menghibahkan tanah seluas 1,5 hektare kepada pihak sekolah.

Ludger menuturkan selama lebih kurang setahun aktivitas KBM berlangsung di tiga ruangan milik paroki Ndondo.

"Sudah setahun ini kami gunakan gedung milik paroki, sehingga cukup sulit untuk kita bangun gedung darurat yang baru karena terkendala lahan," ujar Ludger.

Ludger mengaku telah berkoordinasi dengan ketua komite dan orangtua siswa untuk membangun gedung darurat secara swadaya di lokasi yang baru.

Apalagi saat ini pihaknya telah membuka pendaftaran untuk siswa yang baru.

"Kita rencana bangun gedung darurat secara swadaya, karena kalau pakai yang ada tidak cukup untuk menampung para siswa," ujar dia.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Regional
Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Regional
Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Regional
Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Regional
Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via 'Video Call' jika Pemilih Sibuk

Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via "Video Call" jika Pemilih Sibuk

Regional
Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Regional
Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Regional
Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Regional
7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

Regional
Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Regional
Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Regional
Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Regional
Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Regional
Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Regional
Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com