Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Kader Demokrat Berebut Restu AHY di Pilkada Sumsel, Cik Ujang Klaim Sudah Kantongi Rekomendasi

Kompas.com - 10/05/2024, 15:57 WIB
Aji YK Putra,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com- Sebanyak tiga kader Partai Demokrat berebut mendapatkan surat rekomendasi dari Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai Ketua Umum (Ketum) untuk maju dalam Pemilihan Gubernur Sumatera Selatan.

Ketiga kader tersebut adalah mantan Wali Kota Palembang Harnojoyo, mantan Bupati Lahat Cik Ujang dan anggota DPRD Sumatera Selatan Holda.

Harnojoyo sebelumnya mendeklarasikan diri sebagai Bakal Calon (Balon) Wakil Gubernur Sumatera Selatan bersama Mawardi Yahya, pada Minggu (21/4/2024). Pasangan ini pun kemudian menyingkat nama keduanya menjadi 'Mahar".

 Baca juga: Amankan Pilkada 2024, Pemprov Sumsel Anggarkan Rp 190,1 Miliar untuk TNI dan Polri

Lalu, Holda anggota DPRD Sumsel juga menyatakan diri untuk maju sebagai Bakal Calon Gubernur Sumatera Selatan meski belum memiliki pasangan.

Holda maju sebagai calon perempuan pertama dengan mengambil formulir pendaftaran di kantor partai berlambang Mercy pada Kamis (25/4/2024).

Bahkan, formulir pendaftaran tersebut diserahkan langsung oleh ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Demokrat Sumsel Cik Ujang.

Selanjutnya, pada Selasa (7/5/2024) kemarin Cik Ujang juga menyatakan diri untuk maju sebagai bakal calon Wakil Gubernur Sumsel berpasangan dengan Herman Deru yang merupakan mantan Gubernur Sumsel.

Hal itu ditegaskan Cik Ujang ketika mengambil formulir pendaftaran di kantor DPW partai Nasdem yang menjadi perahu Herman Deru maju di Pilkada Sumsel.

 Baca juga: Sepasang Calon Perseorangan Mendaftar di Pilkada Pangkalpinang

Cik Ujang mengatakan, sebagai ketua DPD Demokrat Sumsel ia telah lebih dulu mendapatkan rekomendasi dari Sekjen Majelis Tinggi Partai Demokrat Andi Mallarangeng untuk berpasangan dengan Herman Deru.

Seluruh kader partai Demokrat pun harus tunduk dengan keputusan partai untuk memenangkan Pilkada Sumsel.

"Memang Kader Demokrat ada dua calon lain yang ingin maju Pilkada Sumsel. Saya sebagai ketua DPD juga maju, tentunya partai mengutamakan kader utama terlebih dahulu," ujar Cik Ujang usai mengembalikan formulir di DPW NasDem Sumsel, Selasa (7/5/2024).

Klaim Cik Ujang yang sudah mendapatkan rekomendasi dari DPP Demokrat itu, mengancam posisi Harnojoyo dan Holda ikut bertarung di Pilkada Sumsel.

Bahkan, isu keretakan Mawardi Yahya dan Harno belakangan ini telah santer terdengar.

"Kalau kader memang harus mengikuti kita untuk mencari suara, kader Demokrat harus tegak lurus," ujarnya.

Baca juga: Kaesang Pangarep Tergetkan PSI Menang di Pilkada Solo 

Terpisah, Mawardi menegaskan bahwa ia dan Harnojoyo tidak berpisah. Namun, bila nantinya Demokrat memang memilih Cik Ujang, mantan Wali Kota Palembang itu harus memiliki partai lain untuk mendampingi dirinya.

"Kita lihat saja nanti dan kita serahkan kepada Harnojoyo. Beliau boleh membawa partai lain, itu kalau bisa. Namun, jika tidak bisa ya mau tidak mau, kita cari yang lain," kata Mawardi usai menghadiri acara halalbihalal keluarga besar Kota Negara Akor, Kamis (9/5/2024).

Holda sebelumnya mengaku telah melakukan sosialisasi di Dapil tempatnya terpilih. Hasilnya, banyak dorongan dari masyarakat bahkan internal partai agar dirinya ikut dalam kontestasi Pilkada Sumsel.

"Sejak Sumsel berdiri, belum ada Gubernur atau calon gubernur perempuan. Saya yakin dengan partai Demokrat yang melakukan penjaringan, kader akan diprioritaskan dan ini bisa jadi inspirasi bagi perempuan lainnya," ujar Ketua komisi IV DPRD Sumsel ini.

Pengamat Politik Ade Indra Chaniago melihat bahwa klaim Cik Ujang tersebut baru sepihak karena belum ada surat resmi yang dikeluarkan oleh Demokrat terkait nama kader yang akan di usung di Pilkada Sumsel.

"Bisa saja itu klaim sepihak, karena risikonya terlalu mahal kalau mereka berani mengklaim statement ketua umum," ujarnya, Jumat (10/5/2024).

Baca juga: Pilkada 2024, KPU Kabupaten Semarang Waspadai Dukungan Fiktif Calon Perseorangan

Meski demikian, Akademisi dari kampus Sekolah Tinggi Ilmu Sosial Ilmu Politik (STISIPOL) Candradimuka Palembang itu tak menampik bahwa peluang Cik Ujang lebih tinggi karena posisinya sebagai ketua DPD Demokrat Sumsel.

"Artinya skala prioritas tentunya pengurus partai, karena posisi beliau diuntungkan karena saat ini menjabat sebagai Ketua DPD Demokrat. Hal itu tentunya berdampak terhadap akses dan kemudahan untuk komunikasi dengan ketua umum partai," jelasnya.

 Pemerhati politik dari Forum Demokrasi Sriwijaya (ForDes) Bagindo Togar menambahkan,

surat resmi keputusan DPP Demokrat nantinya merupakan finalisasi dari kader yang dipilih untuk Pilkada Sumsel.

"Memang finalnya nanti surat resmi dari DPP, bisa saja hal itu terjadi last minute tergantung dinamika politik nanti berubah atau tidak," jelasnya.

 Baca juga: Mantan Gubernur hingga Kiai Daftar Ikut Pilkada Babel Lewat PDI-P

Namun, dengan posisi Cik Ujang sebagai ketua DPD Demokrat Sumsel menjadikannya dapat dengan mudah ditetapkan sebagai Balon Cawagub Sumsel.

"Secara resmi mungkin belum ada surat itu, tapi itu sudah bisa dibaca karena memang Cik Ujang sebagai Ketua DPD Demokrat. Aneh, kalau dia ini tidak dapat restu dari DPP," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Regional
Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Regional
Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Regional
Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Regional
Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via 'Video Call' jika Pemilih Sibuk

Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via "Video Call" jika Pemilih Sibuk

Regional
Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Regional
Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Regional
Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Regional
7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

Regional
Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Regional
Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Regional
Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Regional
Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Regional
Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Regional
Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com