Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Penjinak Bom Brimob Sterilisasi Bandara dan Hotel Jelang Penahbisan Uskup Agung Kupang

Kompas.com - 08/05/2024, 11:07 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Andi Hartik

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Tim Penjinak Bom Detasemen Gegana Satuan Brigade Mobil (Brimob) Kepolisian Daerah (Polda) Nusa Tenggara Timur (NTT) melakukan sterilisasi di sejumlah lokasi strategis di Kota Kupang menjelang penahbisan Uskup Agung Kupang Mgr Hironimus Pakaenoni, Kamis (9/5/2024).

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda NTT Komisaris Besar Ariasandy mengatakan, sterilisasi digelar di ruangan VVIP Bandara El Tari Kupang, Hotel Kristal Kota Kupang, dan Hotel Sotis Kota Kupang.

"Sterilisasi ini digelar sejak kemarin hingga hari ini," kata Ariasandy kepada Kompas.com, Rabu (8/5/2024).

Baca juga: Kapal Berbendera Tanzania Terbakar di Perairan Laut Banda, 10 Kru Diselamatkan ke Kupang

Ariasandy menyebutkan, tim penjinak bom Brimob dipimpin Inspektur Polisi Dua (Ipda) I Gusti Bagus Dirga Putra. Dalam sterilisasi itu personel menggunakan peralatan khusus seperti deteksi jibom, deteksi KBR, proteksi, penjinak, dan alat-alat pendukung lainnya.

"Kegiatan sterilisasi dilakukan dengan ketat sesuai protokol keamanan yang berlaku guna memastikan keamanan dan kelancaran kegiatan," ujar dia.

Baca juga: Uskup Sydney Telah Maafkan, Doakan, dan Anggap Penikam sebagai Anaknya

Kepala Biro Operasional Polda NTT, Kombes Deonijiu De Fatima, mengatakan, kegiatan sterilisasi ini merupakan bagian dari upaya Polri untuk mendukung kelancaran pelaksanaan penahbisan Uskup Agung Kupang.

Termasuk juga, kata dia, menjaga keamanan semua umat yang hadir serta kelancaran kegiatan tersebut.

"Dengan diadakannya kegiatan sterilisasi di sejumlah tempat oleh tim jibom, diharapkan dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi seluruh umat yang akan mengikuti prosesi penahbisan Uskup Agung Kupang," kata Deonijiu.

Dihadiri 3.500 orang

Ketua Panitia Penahbisan Uskup Agung Kupang, Sisilia Sona, mengatakan, acara penahbisan itu akan dihadiri 3.500 orang dan 37 uskup dari seluruh Indonesia dan dua uskup dari Timor Leste.

Sisilia menjelaskan, ada tiga kegiatan penting yang akan dilaksanakan dalam penahbisan itu. Kegiatannya dimulai dari tanggal 8-10 Mei 2024.

"Pada tanggal 8 Mei 2024 sore ada ibadat Vesper Agung yang akan digelar di Gereja Naikoten Kupang," kata Sisilia yang didampingi Romo Eeminus Fkun dan Romo Fransiskus.

Kemudian, pada 9 Mei 2024 pukul 09.00 Wita, digelar penahbisan di Gereja Katedral Kristus Raja Kupang. Selanjutnya pada 10 Mei pukul 09.00 digelar Misa Pontifikal.

Khusus untuk penahbisan, lanjut Sisilia, hadir 3.500 orang. Sebanyak 1.500 orang akan hadir di dalam gereja, sedangkan 2.000 orang hadir di luar gereja persisnya di tenda yang telah disiapkan panitia.

"Semua uskup terkonfirmasi hadir dan dua uskup dari Timor Leste juga hadir, serta 400 pastor. Di samping suster dan undangan lainnya. Tempat duduk di gereja 1.500. Di luar gereja ada 1.000 orang dan tenda 1.000 orang khusus umat yang tidak dapat undangan dan id card,"ujar Sisilia.

"Jadi yang boleh masuk gereja, itu setiap umat yang membawa undangan dan juga yang memiliki kartu dan id card. Jadi panitia sengaja lebih selektif dan ketat, karena mengingat tempat yang terbatas," sambungnya.

Mulai hari ini, lanjut Sisilia, para tamu undangan dari Surabaya dan Jakarta sudah mulai berdatangan ke Kupang.

Khusus tamu VVIP, yakni para uskup dan pejabat Vatikan, akan menginap di sejumlah hotel berbintang di Kota Kupang.

Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi NTT, Pemerintah Kota Kupang, dan kepolisian setempat untuk mengamankan jalannya kegiatan tersebut.

"Kita berharap pada saat pelaksanaan penahbisan, semua undangan bisa hadir dan mengikuti kegiatan dengan aman dan lancar," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Regional
Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Regional
Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Regional
Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Regional
Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via 'Video Call' jika Pemilih Sibuk

Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via "Video Call" jika Pemilih Sibuk

Regional
Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Regional
Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Regional
Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Regional
7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

Regional
Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Regional
Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Regional
Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Regional
Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Regional
Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Regional
Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com