Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Kompas.com - 05/05/2024, 16:51 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com - Haslinda Bandu hanya bisa pasrah meratapi nasib malang yang menimpanya. Guru honorer yang mengabdi di SMA Negeri 2 Buru di Namlea, Kabupaten Buru, Maluku ini tak bisa lagi mengajar seperti dulu.

Haslinda dikeluarkan tanpa ada pemberitahuan maupun surat resmi dari pihak sekolah. Dugaan pemecatan secara sepihak itu dirasa sangat tidak adil lantaran Haslinda sudah 11 tahun lamanya mengabdi di sekolah tersebut.

Haslinda tercacat telah mengabdi sebagai guru honorer di sekolah tersebut sejak Tahun 2013 silam.

"Saya sudah 11 tahun mengabdi dan saya dikeluarkan dari sekolah itu pada tanggal 15 Januari 2024 lalu," kata Haslinda kepada Kompas.com, Jumat malam (3/5/2024).

Baca juga: Kepsek Pecat Guru Honorer di Langkat karena Demo Dugaan Kecurangan PPPK

Sebelum mengetahui kabar pemecatannya, Haslinda sempat mengikuti rapat musyawarah guru mata pelajaran di sekolah. Namun, saat akan menandatangi absen, ternyata namanya sudah tidak ada lagi di daftar.

Sejumlah teman gurunya juga bingung mengapa nama Haslinda hilang dari daftar absensi. Setelah diperiksa, nama Haslinda diganti dengan guru honorer yang baru.

"Saya kemudian tanya ke saudara saya, kebetulan dia di bagian operator lalu dijawab kepala sekolah suruh untuk hapus nama dan diminta untuk diganti dengan guru yang baru," ungkapnya.

Haslinda yang panik langsung meninggalkan rapat dan bergegas menemui kepala sekolah SMN Negeri 2 Buru, Syarif Fokaaya, di ruangannya.

Setelah menemui kepala sekolah, Haslinda langsung menanyakan ke pimpinannya itu alasan mengapa namanya dicoret dari absensi. Namun, tanpa memberikan alasan yang jelas, kepala sekolah langsung memintanya untuk tidak lagi mengajar di sekolah tersebut.

"Kepala sekolah bilang Ibu tidak bisa mengajar lagi di sini (sekolah), kalau mau mengajar di sekolah lain nanti saya urus, dan untuk dapodik-nya tetap saya amankan di SMA 2," kata Haslinda meniru ucapan pimpinannya itu.

Haslinda sempat memohon agar tak dikeluarkan dari sekolah tempanya mengabdi. Namun, kepala sekolah tetap pada keputusannya. 

"Saya menangis di ruangan kepala sekolah, saya sampai bermohon agar tidak dikeluarkan, tapi kepala sekolah suruh saya berhenti menangis dan dia bilang ini jalan yang terbaik," ujarnya.

Jualan online untuk menghidupi keluarga

Setelah diberhentikan dari sekolah, Haslinda harus memutar otak untuk bisa tetap bekerja demi menghidupi kedua orang anaknya yang masih kecil. Dia kini harus berjualan online

"Saat ini saya harus jualan online untuk bisa menghidupi anak-anak saya," sebutnya.

Haslinda telah berpisah dengan suaminya sejak empat tahun yang lalu. Sejak berpisah dengan suaminya, ia hanya bisa mengandalkan gaji yang didapat dari hasil mengajar di sekolah tersebut.

Dia mengaku beban hidupnya semakin berat usai diberhentikan dari sekolah. Dia merasa dipaksa untuk mengakhiri masa pengabdian di sekolah yang telah dianggap  sebagai rumahnya sendiri.

Baca juga: Selingkuh Dengan Teman Kantor, Honorer di Bangka Barat Dipecat

Menurutnya, selama 11 tahun ini, dirinya bekerja penuh dedikasi dan bertanggungjawab. 

 

"Jadi saya rasa berat sekali, apalagi saat ini sudah tidak bisa lagi mengajar," ujarnya.

Haslinda mengatakan anaknya yang sulung saat ini masih duduk di bangku kelas 1 SD. Meski masih sangat kecil, namun anaknya itu seolah telah merasakan masalah yang sedang dihadapinya.

Menurut Haslinda anaknya tersebut kerap bertanya mengapa dirinya tidak lagi mengajar seperti biasa. Hal itu kerap membuatnya menjadi sedih.

"Kadang saya menangis saat dia bertanya seperti itu dan saya lihat dia juga ikut menangis mungkin dia juga merasakan," katanya.

Dituduh Selingkuh

Pemecatan Haslinda sebagai guru honorer di SMA Negeri 2 Buru juga diwarnai dengan tuduhan perselingkuhan oleh pihak sekolah. Dia dituduh berselingkuh dengan operator di sekolah bernama Yusman.

Hal itulah yang diduga menjadi alasan utama Haslinda dipecat sebagai guru honorer dari sekolah.

"Saya dituduh berselingkuh dengan operator sekolah," katanya.

Bahkan dia juga dituduh telah menikah secara siri dengan operator sekolah tersebut. Menurutnya, tuduhan itu merupakan fitnah keji. 

"Saya juga dituduh telah menikah siri, Astagfirullah siapa yang menikahkan saya?, itu semua fitnah dan tidak ada bukti," ungkapnya.

Baca juga: Terbukti Selingkuh dan Telantarkan Keluarga, Polisi di Sumenep Dipecat dengan Tidak Hormat

Tuduhan itu, kata Haslinda, berawal saat dirinya dan Yusman diminta untuk membantu menyelesaikan tugas salah seorang guru yang sedang sakit. 

Setelah tugas itu diselesaikan, Yusman lalu mengantarnya pulang ke rumah dengan motor. Dari situlah, Haslinda dan Yusman dituduh telah berselingkuh.

"Padahal kita hanya hubungan kerja, tidak lebih. Saya hanya dibonceng biasa tapi mereka tuduh saya sudah selingkuh sampai nikah siri," sebutnya.

Menurut Haslinda masalah tersebut sempat ditangani oleh pihak sekolah. Sayangnya, tanpa dasar dan bukti yang jelas, pihak sekolah malah memaksanya untuk mengakui perselingkuhan tersebut dengan sebuah surat pernyataan.

Baca juga: Asyik Konsumsi Narkoba, Honorer di Gorontalo Diciduk Polisi

"Saya dipaksa untuk tanda tangan surat pernyataan bahwa saya benar berselingkuh. Saya tidak mau tapi saya terus dipaksa," katanya.

Selain diadukan ke pihak sekolah, istri Yusman juga melaporkan Haslinda ke polisi atas tuduhan telah berselingkuh dengan suaminya.

Namun dari hasil pemeriksaan tidak ditemukan bukti apapun bahwa Haslinda telah berselingkuh dengan Yusman.

"Saya akan tuntut balik, dan saya sudah konsultasi dengan pengacara," ujarnya.

Mengadu ke Sekda

Kasus pemecatan sepihak yang dialami Haslinda itu telah dilaporkan Kepala Cabang Dinas Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus (Dikmensus) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Buru.

Sayangnya hingga kepala sekolah SMA Negeri 2 Buru diganti, masalah yang dihadapi Haslinda itu tak kunjung bisa diselesaikan.

Pihak Dikmensus meminta Haslinda untuk kembali berbicara baik-baik dengan pihak sekolah agar ia bisa kembali diterima mengajar di sekolah tersebut.

"Saya minta tolong bagaimana nasib saya dan mereka bilang nanti ke pihak sekolah saja lalu bicara baik-baik, jadi mereka ini sudah saling lempar tanggung jawab," katanya.

Setelah menemui Dikmensus, ia lantas menemui kepala SMA Negeri 2 Buru yang baru, Sehan Yahya.

Tetapi oleh Sehan, Haslinda malah diminta untuk bertemu dengan wakil kepala sekolah bidang humas, Hasnah Hentaha yang sebelumnya ikut ngotot untuk memecatnya dari sekolah.

"Jadi saya bingung sebenarnya yang lebih berwenang itu siapa? Kepala sekolah atau wakasek. Karena wakasek Humas ini orang yang paling ngotot untuk keluarkan saya dari sekolah," ungkapnya.

Baca juga: Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Tak hanya itu, Haslinda juga mengaku telah mengadu ke Sekretaris Daerah Buru terkait masalahnya tersebut, namun tetap saja mentok.

"Sudah ke Sekda juga tapi tidak berhasil juga," ucapnya.

Ia berharap keadilan masih berpihak kepadanya, sehingga ia bisa kembali lagi mengabdi di sekolah tersebut.

"Saya masih ingin mengabdi dan saya berharap keadilan berpihak kepada saya," ujarnya.

Penjelasan Sekolah

Kepala SMA Negeri 2 Buru, Sehan Yahya mengakui bahwa salah seorang guru honorer, Haslinda Bandu telah dikeluarkan dari sekolah tersebut. Menurutnya keputusan memecat Haslinda sebagai guru honorer dilakukan berdasarkan hasil rapat semua dewan guru di sekolah.

"Itu sudah keputusan hasil rapat dewan guru bersama kepala sekolah," kata Sehan kepada Kompas.con via telepon.

Terkait masalah dugaan perselingkuhan, Sehan mengaku sempat dipanggil polisi untuk dimintai keterangan. Namun, dia mengaku tak memberikan banyak keterangan. Pasalnya, kasus tersebut dilaporkan sebelum dirinya menjabat sebagai kepala SMA Negeri 2 Buru.

"Saya pernah dipanggil polisi, tapu tidak bisa memberikan banyak keterangan nanti kepala sekolah yang lama," katanya.

Terkait masalah itu, Sehan meminta Kompas.com untuk mengonfirmasi langsung kepala sekolah yang lama karena dia lebih mengetahui masalah yang dihadapi Haslinda.

"Saya kurang tahu, lebih jelasnya nanti langsung ke kepala sekolah yang lama," ujarnya.

Sementara mantan Kepala SMA Negeri 2 Buru Syarif Fokaaya yang dikonfirmasi secara terpisah, membantah bahwa Haslinda telah dipecat dari sekolah. Ia menyebut Haslinda bahwa hanya dirumahkan.

"Sebenarnya guru honor yang namanya Haslinda Bandu itu bukan dikasi pemecatan tapi diistirahatkan di rumah," katanya kepada Kompas.com.

Menurut keputusan tersebut diambil berdasarkan kesepakatan dari seluruh guru dan staf pegawai di sekolah tersebut.

Baca juga: Tukang Kebun Mengaku Bunuh Honorer di KBB untuk Bela Diri, Kubur Jenazah di Dapur karena Panik

"Jadi atas desakan dan kesepakatan rapat bersama dewan guru dan staf pegawai SMA Negeri 2 Buru," ujarnya.

Adapun alasan Haslinda dikelurkan dari sekolah kata Syarif lantaran diduga telah berselingkuh dengan pegawai honorer di sekolah tersebut.

"Hal ini di sebabkan karena masalah perselingkuhan dengan suami pegawai honor yang juga sama-sama honor di SMA Negeri 2 Buru," akunya.

Setelah keputusan tersebut dibuat, ia langsung berkoordinasi dengan Dikmensus Dinas Pendidikan Kabupaten Buru.

Selanjutnya atas pertimbangan lamanya masa pengabdian Haslinda di sekolah tersebut, sehingga ia menawarkan kepada Haslinda agar bersedia keluar dari SMA Negeri 2 Buru dan mengajar di sekolah lain.

"Saya pribadi sampaikan kepada yang bersangkutan (Haslinda) bahwa atas hasil konfirmasi dengan Pak Kase Dikmensus bahwa lebih baik yang bersangkutan di suruh atau di alihkan ke SMA 12 Buru saja dan dapodik-nya tetap di SMA 2 Buru hal ini karena pertimbangan waktu lamanya dia honor di SMA 2 Buru," bebernya.

Baca juga: Tipu Rp 519 Juta, Pegawai Honorer Pemkab Serang Divonis 3,5 Tahun Bui

Syarif mengaku persoalan itu tak bisa diselesaikannya karena hanya berselang seminggu setelah kasus itu mengemuka dirinya dimutasi ke sekolah lain.

"Dalam proses permasalahan yabg bersangkutan barusan saja satu minggu saya sudah di pindah tugaskan di kecamatan Batabual akhirnya masalahnya tidak dapat terselesaikan kan sesuai yang rencanakan," katanya.

Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku Insun Sangadji yang dikonfirmasi Kompas.com Minggu (5/55/2024) meminta persoalan tersebut ditanyakan ke Kepala Cabang Dinas Dikmensus Kabupaten Buru.

"Tolong tanya kepala cabang dinas dulu, beliau yang lebe (lebih) tahu sekolah-sekolah di buru. Saya lagi ada acara," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Regional
Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Regional
Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Regional
Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Regional
Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via 'Video Call' jika Pemilih Sibuk

Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via "Video Call" jika Pemilih Sibuk

Regional
Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Regional
Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Regional
Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Regional
7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

Regional
Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Regional
Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Regional
Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Regional
Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Regional
Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Regional
Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com