Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Relawan Tagana, 18 Tahun Bertaruh Nyawa Ditopang Insentif Rp 250.000

Kompas.com - 29/04/2024, 05:30 WIB
Heru Dahnur ,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

BANGKA, KOMPAS.com - Jamaludin (40) sudah bertugas sebagai relawan Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kepulauan Bangka Belitung selama 18 tahun.

Ia merupakan angkatan pertama yang direkrut bersama puluhan relawan lainnya. Para anggota Tagana dipilih dari perwakilan komunitas dan kelompok masyarakat yang memiliki kepedulian pada kegiatan sosial.

Baca juga: Kisah Arif, Lulus S2 Cumlaude dari UGM Hanya 1 Tahun

Jamaludin merupakan utusan dari komunitas radio RAPI Pangkalpinang. Selama bertugas di Tagana, Jamaludin berperan aktif dalam misi kemanusiaan di daerah maupun di luar daerah.

Baca juga: Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

"Kami masuk Tagana angkatan pertama tahun 2006. Berbagai kegiatan tanggap darurat, bencana alam, hingga pesawat jatuh sudah dilewati," kata Jamaludin saat berbincang dengan Kompas.com di Pangkalpinang, Minggu (28/4/2024).

Saat ini, Jamaludin bertugas sebagai Tagana tingkat Madya bidang manajemen shelter. Ia bertugas dalam penyediaan tempat pengungsian, posko, dan hunian sementara.

"Kalau di Bangka Belitung paling banyak korban puting beliung dan banjir yang kami tangani. Bantuan tanggap darurat tahap pertama itu dari kami Tagana," ujar ayah tiga anak itu.

Bergerak ke lokasi bencana pun, tim Tagana tidak mengenal waktu. Bisa pagi, siang, bahkan tengah malam.

Beruntung, saat ini mereka telah didukung kendaraan operasional dari dinas sosial.

Selain itu, ada juga tim gabungan dari BPBD yang turut serta bergerak ke lokasi.

Suka duka jadi Tagana

Selama bergabung di Tagana, Jamaludin sudah merasakan suka duka.

Sukanya, ada kepuasan saat bisa membantu orang yang sedang tertimpa musibah.

Sedangkan dukanya karena harus meninggalkan keluarga dengan waktu yang tidak menentu.

Selain itu, risiko kecelakaan hingga kematian membayangi para anggota Tagana.

Apalagi dalam kondisi bencana, situasi bisa berubah setiap saat. Kondisi banjir dan puting beliung, kata Jamaludin, termasuk yang harus diwaspadai.

Bisa saja anggota terjebak arus banjir dan tertimpa puing bangunan yang rusak.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Regional
Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Regional
Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Regional
Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Regional
Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via 'Video Call' jika Pemilih Sibuk

Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via "Video Call" jika Pemilih Sibuk

Regional
Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Regional
Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Regional
Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Regional
7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

Regional
Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Regional
Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Regional
Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Regional
Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Regional
Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Regional
Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com