Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Nenek Arbiyah Selamatkan Ribuan Nyawa Saat Banjir Bandang di Lebong Bengkulu

Kompas.com - 24/04/2024, 08:13 WIB
Firmansyah,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BENGKULU, KOMPAS.com - Hujan masih mengguyur meski Subuh baru saja beranjak sekitar pukul 05.40 WIB, Selasa (16/4/2024), di Desa Talang Donok, Kecamatan Topos, Kabupaten Lebong, Provinsi Bengkulu.

Hujan deras tak berkesudahan sejak Senin (15/4/2024) membuat warga setempat kebanyakan memilih berhangat di kasur mengenakan selimut masing-masing, ketimbang beranjak ke kebun atau sawah seperti keadaan normal pada jam seperti itu.

Nenek Arbiyah (74) baru saja selesai mendirikan salat Subuh di masjid sebelah rumahnya. Arbiyah kaget bukan kepalang saat membuka pintu rumah. Ia melihat air setinggi 0,5 meter menggenangi kampungnya.

 

Baca juga: Update Banjir Bengkulu, 3.170 Rumah di 5 Kabupaten Terendam Banjir

Rumah Arbiyah bermodel rendah. Berbeda dengan kebanyakan warga setempat yang berumah panggung, sehingga belum sadar bila air telah memasuki perkampungan.

Perlahan air naik menjadi 1 meter secara cepat dalam hitungan menit. Spontan Arbiyah berteriak "banjir...banjir..." mengingatkan warga. Namun teriakan Arbiyah tak ada yang mendengar.

"Saya berteriak tapi tak ada yang merespons. Warga jam segitu masih malas-malasan di tempat tidur, atau masih main-main ponsel," cerita Arbiyah.

Baca juga: 300 Hektar Tanaman Padi Siap Panen Rusak Disapu Banjir di Lebong Bengkulu

Tak puas hanya berteriak, Arbiyah berlari ke masjid di sebelah rumahnya lalu meraih gagang pemukul bedug. Ia pukul bedug sekeras-kerasnya sambil berteriak banjir.

"Saya pukul bedug teriak banjir warga masih juga tak respons. Masih ada yang tidur-tiduran di rumah kebanyakan santai main HP. Saya terus pukul, hingga ada yang melihat saya dan baru menyadari air bandang telah naik setinggi 1,5 meter," kisahnya.

Saat warga mulai sadar banjir menerpa, Arbiyah mengambil cucunya lalu berlari ke arah ketinggian diikuti ratusan jiwa warga setempat. Semua selamat tak ada korban nyawa.

"Awalnya warga aneh mendengar bunyi bedug ditabuh berulang-ulang pagi hari. Lalu saat melihat ke masjid dan sekitar barulah warga dalam rumah sadar bahwa desa telah direndam banjir," sebut salah seorang kerabat Arbiyah.

Arbiyah merupakan warga asli dan lahir di Desa Talang Donok. Sepanjang hidupnya ia mengalami banjir dahsyat tahun 1995 di desanya yang menewaskan puluhan orang. Banjir melanda sebelum subuh saat warga masih terlelap.

"Saat itu tahun 1995 saya mengalami banjir yang sama di desa ini. Puluhan orang meninggal dunia," kenangnya.

Banjir bandang di Kabupaten Lebong pada Selasa (16/4/2024), mengakibatkan 32 desa terdampak dengan jumlah pengungsi 1.632 KK, 79 rumah rusak berat, 385 unit rusak ringan, 1.100 meter talud rusak, 25 jembatan rusak, 400 hektar sawah alami gagal panen.

Hingga saat ini pemerintah masih berjibaku menangani pascabencana sejumlah bantuan berdatangan dari banyak pihak.

Kapolda Bengkulu, Irjen Pol Armed Wijaya dalam kunjungannya ke lokasi bencana, Selasa (23/4/2024), memberikan bantuan 1 ton beras, mie instan, pakaian, dan lainnya. Kapolda berharap warga dapat bersabar serta waspada terhadap ancaman bencana.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Gempa M 6,1 Guncang Bula

Gempa M 6,1 Guncang Bula

Regional
Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Regional
Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Regional
Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Kilas Daerah
Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Regional
Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Regional
KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

Regional
Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Regional
Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Regional
Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Regional
Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Regional
Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com