DEMAK, KOMPAS.com - Bupati Demak Eisti'anah mengingatkan masyarakat fogging atau pengasapan dengan tujuan memberantas nyamuk kurang efektif.
Oleh karenanya, ia mengingatkan fogging bukanlah solusi saat kasus demam berdarah dengue (DBD) meningkat.
"Tahunya masyarakat itu kan yang penting di-fogging gitu ya, padahal fogging sendiri tidak mematikan jentik secara menyeluruh," kata Eisti'anah kepada awak media di Mal Pelayanan Publik (MPP) Demak, Rabu (24/4/2024).
Baca juga: Demam Berdarah di Demak Mengkhawatirkan, Pasien di RSUD Sunan Kalijaga Terus Meningkat
Di sisi lain, pengasapan yang bertujuan membunuh nyamuk pembawa vektor penyakit DBD bisa mengganggu pernapasan warga.
Eisti'anah menyebutkan, yang terpenting saat ini adalah kesadaran bersama untuk menjaga lingkungan dengan kerja bakti pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
"Mengganggu pernapasan dari masyarakat, sehingga paling ini (efektif) kita sama-sama (PSN)," katanya.
Kata Eisti'anah, tingginya kasus DBD di Demak hendaknya tidak bergantung pada pemerintah daerah
Namun pentingnya kesadaran masyarakat untuk memberantas sarang nyamuk di lingkungan masing-masing dengan cara gotong royong.
"Kalau semuanya diserahkan ke pemerintah daerah, tentunya kita tidak banyak tenaga kesehatan. Tapi kalau dengan kesadaran masyarakat resik-resik bareng ya kita bisa menjaga kebersihan sama-sama," ungkapnya.
Baca juga: Nyamuk Wolbachia di Kota Yogyakarta Diklaim Turunkan Kasus DBD 77 Persen
"Padahal Dinkes sudah tak bilangin dua bulan lalu, (DBD) hampir rata," paparnya.
Diketahui, data Dinas Kesehatan Demak, kasus DBD Demak meningkat sejak Januari 2024 dan saat ini mencapai 164 kasus dan satu orang meninggal dunia.
"Januari ada 32, Februari ada 30, dan Maret ini ada 78. April belum selesai untuk satu bulannya," terang Sub Koordinator Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Dinkes Demak, Tri Handayani, kepada Kompas.com, Senin (22/4/2024) sore.
Baca juga: Usai Banjir Demak, Siti Panik Ketiga Anaknya Terkena DBD
Sementara RSUD Sunan Kalijaga Demak melaporkan sebanyak 4 pasien meninggal terjangkit DBD.
"Yang meninggal di bulan Maret itu ada 3 pasien, April 1 pasien," ujar Kepala Bidang Pengembangan Rumah Sakit, Humas, dan Rekam Medis RSUD Sunan Kalijaga, dr Abdul Rohman, Selasa (23/4/2024).
Rincian pasien terjangkit DBD di RSUD Demak yakni, Januari 45 kasus, Februari 70 kasus, dan Maret 100 kasus demam berdarah.
"Sampai saat ini ada sekitar 52 pasien yang dirawat sampai hari ini, April ini," beber Abdul.
Baca juga: Kasus DBD di Solo Meningkat, 45 Kasus di 2024, 2 Meninggal
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.