Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Kompas.com - 24/04/2024, 19:25 WIB
Nur Zaidi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

DEMAK, KOMPAS.com - Bupati Demak Eisti'anah mengingatkan masyarakat fogging atau pengasapan dengan tujuan memberantas nyamuk kurang efektif.

Oleh karenanya, ia mengingatkan fogging bukanlah solusi saat kasus demam berdarah dengue (DBD) meningkat.

"Tahunya masyarakat itu kan yang penting di-fogging gitu ya, padahal fogging sendiri tidak mematikan jentik secara menyeluruh," kata Eisti'anah kepada awak media di Mal Pelayanan Publik (MPP) Demak, Rabu (24/4/2024).

Baca juga: Demam Berdarah di Demak Mengkhawatirkan, Pasien di RSUD Sunan Kalijaga Terus Meningkat

Di sisi lain, pengasapan yang bertujuan membunuh nyamuk pembawa vektor penyakit DBD bisa mengganggu pernapasan warga.

Eisti'anah menyebutkan, yang terpenting saat ini adalah kesadaran bersama untuk menjaga lingkungan dengan kerja bakti pemberantasan sarang nyamuk (PSN).

"Mengganggu pernapasan dari masyarakat, sehingga paling ini (efektif) kita sama-sama (PSN)," katanya.

Baca juga: Cerita Warga Sleman Yogyakarta soal Penyebaran Nyamuk Wolbachia, Kasus DBD Turun dan Tidak Merasakan Dampak Negatif


Tingginya kasus DBD di Demak

Bupati Demak Eisti'anah. (KOMPAS.COM/NUR ZAIDI)KOMPAS.COM/NUR ZAIDI Bupati Demak Eisti'anah. (KOMPAS.COM/NUR ZAIDI)

Kata Eisti'anah, tingginya kasus DBD di Demak hendaknya tidak bergantung pada pemerintah daerah

Namun pentingnya kesadaran masyarakat untuk memberantas sarang nyamuk di lingkungan masing-masing dengan cara gotong royong.

"Kalau semuanya diserahkan ke pemerintah daerah, tentunya kita tidak banyak tenaga kesehatan. Tapi kalau dengan kesadaran masyarakat resik-resik bareng ya kita bisa menjaga kebersihan sama-sama," ungkapnya.

Baca juga: Nyamuk Wolbachia di Kota Yogyakarta Diklaim Turunkan Kasus DBD 77 Persen

Ilustrasi nyamuk penyebab DBD. Serangan DBD dimulai 3-7 hari setelah timbulnya penyakit. Sakit perut yang parah dan nyeri tekan bisa muncul sebagai tanda peringatan DBD.Shutterstock/Witsawat.S Ilustrasi nyamuk penyebab DBD. Serangan DBD dimulai 3-7 hari setelah timbulnya penyakit. Sakit perut yang parah dan nyeri tekan bisa muncul sebagai tanda peringatan DBD.
Menurut Eisti'anah, sejak dua bulan terakhir, dirinya sudah meminta Dinas Kesehatan untuk menekan angka DBD. Sementara, saat ini kasus demam berdarah merata di seluruh Kabupaten Demak.

"Padahal Dinkes sudah tak bilangin dua bulan lalu, (DBD) hampir rata," paparnya.

Diketahui, data Dinas Kesehatan Demak, kasus DBD Demak meningkat sejak Januari 2024 dan saat ini mencapai 164 kasus dan satu orang meninggal dunia.

"Januari ada 32, Februari ada 30, dan Maret ini ada 78. April belum selesai untuk satu bulannya," terang Sub Koordinator Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Dinkes Demak, Tri Handayani, kepada Kompas.com, Senin (22/4/2024) sore.

Baca juga: Usai Banjir Demak, Siti Panik Ketiga Anaknya Terkena DBD

Sementara RSUD Sunan Kalijaga Demak melaporkan sebanyak 4 pasien meninggal terjangkit DBD.

"Yang meninggal di bulan Maret itu ada 3 pasien, April 1 pasien," ujar Kepala Bidang Pengembangan Rumah Sakit, Humas, dan Rekam Medis RSUD Sunan Kalijaga, dr Abdul Rohman, Selasa (23/4/2024).

Rincian pasien terjangkit DBD di RSUD Demak yakni, Januari 45 kasus, Februari 70 kasus, dan Maret 100 kasus demam berdarah.

"Sampai saat ini ada sekitar 52 pasien yang dirawat sampai hari ini, April ini," beber Abdul.

Baca juga: Kasus DBD di Solo Meningkat, 45 Kasus di 2024, 2 Meninggal

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Update Penjaringan Parpol di Pilkada Brebes, Ada Nama Paramitha Widya Kusuma

Update Penjaringan Parpol di Pilkada Brebes, Ada Nama Paramitha Widya Kusuma

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Regional
BMKG: Gempa M 5,8 di Seram Timur Maluku Dipicu Aktivitas Sesar Naik

BMKG: Gempa M 5,8 di Seram Timur Maluku Dipicu Aktivitas Sesar Naik

Regional
Aziz Minta Restu di Hadapan Massa, Terkait Pilkada Magelang?

Aziz Minta Restu di Hadapan Massa, Terkait Pilkada Magelang?

Regional
Cerita Awal Mula Marliah Pensiunan PNS Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia

Cerita Awal Mula Marliah Pensiunan PNS Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia

Regional
Gempa M 5,8 Guncang Seram Bagian Timur Maluku, Tak Berisiko Tsunami

Gempa M 5,8 Guncang Seram Bagian Timur Maluku, Tak Berisiko Tsunami

Regional
Pencarian Pria yang Hilang Diterkam Buaya di Ende Berlanjut

Pencarian Pria yang Hilang Diterkam Buaya di Ende Berlanjut

Regional
WN Papua Nugini Ditangkap karena Membawa Dua Butir Amunisi

WN Papua Nugini Ditangkap karena Membawa Dua Butir Amunisi

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Gempa M 6,1 Guncang Bula

Gempa M 6,1 Guncang Bula

Regional
Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Regional
Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com