CILEGON, KOMPAS.com - Penumpang KMP Wira Kencana lima jam terjebak di dermaga Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten, Senin (22/4/2024) malam.
Kejadian ini disebabkan bongkar KMP Wira Kencana terhambat karena kerusakan di dermaga 7 dan bus mogok di dermaga 5.
Baca juga: Cerita Penumpang KMP Wira Kencana Terjebak 5 Jam di Dermaga Pelabuhan Merak
Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kelas II Banten, Benny Nurdin, mengatakan, kejadian ini akan menjadi catatan.
Baca juga: Macet Horor Saat Mudik Lebaran di Pelabuhan Merak, Pakar: Buffer Zone Harus segera Dibuat
Menurutnya, insiden yang terjadi pada Senin malam itu tidak boleh terulang lagi.
"Ini juga jadi catatan kami untuk memberikan teguran kepada operator (PT ASDP)," kata Benny kepada wartawan melalui sambungan telepon, Selasa (23/4/2024).
"Saya akan minta klarifikasi seperti apa penanganannya, karena ini enggak boleh dibiarkan karena ini mengganggu pelayanan. Jadi siklus lima jam itu sudah cukup lama akan memengaruhi siklus pergerakan kapal yang sudah kita jadwalkan," kata Benny.
Menurutnya, harusnya sudah ada mobil derek untuk mengatasi kendaraan yang mengalami kendala atau mogok di jembatan dermaga.
"SOP-nya harus diderek dan pelabuhan harus ada SPM (standar pelayanan minimal) nya itu ada kendaraan derek. Termasuk juga kendaraan ambulans, pemadam, itu harus ada semua," kata dia.
Sepengetahuan Benny, PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Merak memiliki satu unit kendaraan mobil derek.
Namun, dia tidak mengetahui apa permasalahan yang terjadi sehingga proses evakuasi bus memakan waktu lama.
"Tentu SOP di operator pelabuhan jelas ya. Jadi, silakan terkait kenapa bus lama dievakuasi dan lain sebagainya, silakan dikomunikasikan dengan operator pelabuhan dalam hal ini ASDP," kata dia.
Sebelumnya, penumpang KMP Wira Kencana harus menunggu lama untuk dapat keluar dari kapal di Pelabuhan Merak.
Penyebabnya, ada proses perbaikan movable bridge di dermaga 7 dan bus mogok di dermaga 5.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.