Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sambut Indonesia Emas 2045, GP Ansor Gelar Acara Gowes Sepeda Jakarta-Bogor

Kompas.com - 18/04/2024, 20:40 WIB
Muhamad Syahrial

Editor

KOMPAS.com - Pengurus Pusat Gerakan Pemuda Ansor (PP GP Ansor) akan menggelar acara bersepeda santai sejauh KM dari Jakarta ke Bogor, Jawa Barat, pada Minggu (21/4/2024).

Rencananya, acara tersebut akan diikuti oleh seluruh anggota Badan Pengurus Harian PP Ansor serta kader di sembilan posko yang dilewati sepanjang jalan Jakarta - Bogor.

Ketua Umum PP Ansor, Addin Jauharudin mengatakan, selain untuk kebugaran para pengurus dan kader, acara ini juga bertujuan untuk mengingatkan jerih payah para pejuang kemerdekaan RI.

"Jerih payah itu kami simbolkan dengan sepeda," kata Addin dalam keterangan tertulisnya yang diterima Kompas.com, Kamis (18/4/2024).

Addin menambahkan, acara ini juga menjadi simbol bahwa Ansor akan "mengayuh" Indonesia Emas 2045 dalam satu komando, disiplin, sehat, dan loyalitas.

Baca juga: Terduga Pelaku Pembunuhan Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar Belum Tertangkap

"Kegiatan ini juga akan menghantarkan kita semua terhadap generasi emas, kemenangan dan kejayaan Ansor," ujar Addin.

Sementara jarak 90 Km yang bakal ditempuh oleh para peserta juga memiliki makna tersendiri. Addin menjelaskan, angka tersebut dimaknai sebagai usia yang istimewa.

"Ansor lahir sebelum kemerdakaan, menandakan organisasi ini turut mendirikan republik (Indonesia). Di usia yang sangat matang ini, tidak akan pernah tenggelam, melainkan akan terus kuat dan bermanfaat," ucap Addin.

Menurutnya, 90 tahun menandakan usia, pengalaman, kelayakan, dan kiprah yang maksimal bagi negara ini.

"Kami semua awalnya dari lahir, tumbuh, dan berkembang untuk perjuangan NU (bintang 9). Sampai saat ini kami adalah pandu bagi organisasi NU. Kami lahir menjadi elemen kinetik NU," jelasnya.

Baca juga: Motif Pembunuhan Mantan Istri di Kubu Raya, Korban Minta Rp 2,5 Juta dan Cekcok

Tanah "keramat" Ansor

Acara Gowes sepeda 90 Km ini bakal melewati 9 posko dan berakhir di komplek Pondok Al-Baqiyatus Solihat, Cibogo, Bogor, Jabar.

Pesantren tersebut didirikan oleh KH. Raden Ma'mun Nawawi yang dikenal dengan nama Mama Cibogo, santri kesayangan KH. Hasyim Asy'ari, pendiri NU.

Mama Cibogo merupakan ulama kharismatik dan inspiratif yang sudah menulis 60 kitab dengan aksara Arab berbahasa Sunda.

Addin mengungkapkan, pihaknya sengaja memilih Ponpes Mama Cibogo sebagai akhir dari acara tersebut karena "keramat" bagi Ansor.

Baca juga: Polres Situbondo Akan Panggil Petugas ASDP Buntut Penangkapan Calo di Pelabuhan Jangkar

Ponpes Al-Baqiyatus Solihat menjadi tempat latihan para santri yang nantinya menjadi Laskar Hizbullah, cikal bakal GP Ansor.

“Tanah "keramat" ini mengingatkan kita untuk menjaring generasi muda NU berkhidmat di GP Ansor, organisasi yang tumbuh karena Allah SWT sehingga telah 90 tahun membersamai NU dan NKRI,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Eks Dirut BUMD Sumsel Dituntut 4,5 Tahun Penjara Terkait Dugaan Korupsi 18 M

Eks Dirut BUMD Sumsel Dituntut 4,5 Tahun Penjara Terkait Dugaan Korupsi 18 M

Regional
Eks Wakil Ganjar Pranowo Jadi Orang Pertama yang Daftar Penjaringan Pilkada Jateng di PDI-P

Eks Wakil Ganjar Pranowo Jadi Orang Pertama yang Daftar Penjaringan Pilkada Jateng di PDI-P

Regional
Pantura Sayung Demak Terancam Tenggelam jika Banjir Rob Tidak Segera Tertangani

Pantura Sayung Demak Terancam Tenggelam jika Banjir Rob Tidak Segera Tertangani

Regional
Sakit Hati, Pria di Magelang Otaki Pembakaran Motor dan Pencurian Mobil

Sakit Hati, Pria di Magelang Otaki Pembakaran Motor dan Pencurian Mobil

Regional
Kronologi Pria Bunuh Kakek dan Cucu di Situbondo, Pelaku Diduga Alami Gangguan Jiwa

Kronologi Pria Bunuh Kakek dan Cucu di Situbondo, Pelaku Diduga Alami Gangguan Jiwa

Regional
Harimau Diduga Penerkam Petani di Lampung Tertangkap di Kandang Jebak

Harimau Diduga Penerkam Petani di Lampung Tertangkap di Kandang Jebak

Regional
Berpelukan Mesra di Tengah Isu Maju Pilkada Jateng, Hendi dan Luthfi Sempat Bahas Politik

Berpelukan Mesra di Tengah Isu Maju Pilkada Jateng, Hendi dan Luthfi Sempat Bahas Politik

Regional
6 Kios Terbakar di Kampar, Karyawan Penjual Bakso Tewas

6 Kios Terbakar di Kampar, Karyawan Penjual Bakso Tewas

Regional
Proyek Jalur Pansela Akan Dilanjutkan, Bupati Banyuwangi Paparkan 3 Paket Rencana Pembangunan

Proyek Jalur Pansela Akan Dilanjutkan, Bupati Banyuwangi Paparkan 3 Paket Rencana Pembangunan

Regional
Hampir 2 Tahun Pembunuhan Iwan Boedi Tak Terungkap, Keluarga Korban Takut Kasusnya Hilang

Hampir 2 Tahun Pembunuhan Iwan Boedi Tak Terungkap, Keluarga Korban Takut Kasusnya Hilang

Regional
Pj Bupati Tangerang Terima Sertifikat Indikasi Geografis Rambutan Parakan

Pj Bupati Tangerang Terima Sertifikat Indikasi Geografis Rambutan Parakan

Regional
Soal Lumbung Pangan Nasional, Bupati Lamongan: Tak Hanya Kualitas Tanaman, Regenerasi Petani juga Penting

Soal Lumbung Pangan Nasional, Bupati Lamongan: Tak Hanya Kualitas Tanaman, Regenerasi Petani juga Penting

Regional
Potongan Tulang Manusia Kembali Ditemukan di Parit Pontianak

Potongan Tulang Manusia Kembali Ditemukan di Parit Pontianak

Regional
2 Bakal Calon Independen Wali Kota Lhokseumawe Tak Memenuhi Syarat

2 Bakal Calon Independen Wali Kota Lhokseumawe Tak Memenuhi Syarat

Regional
Perjuangan Buruh Panggul Semarang, Rela Jual Motor dan Menabung Puluhan Tahun demi Naik Haji

Perjuangan Buruh Panggul Semarang, Rela Jual Motor dan Menabung Puluhan Tahun demi Naik Haji

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com