Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

431 Kerbau di OKI Mati Terkena Virus Ngorok, Peternak Rugi Puluhan Juta Rupiah

Kompas.com - 17/04/2024, 14:03 WIB
Aji YK Putra,
Reni Susanti

Tim Redaksi

OKI, KOMPAS.com - Peternak di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, rugi puluhan juta rupiah karena kerbau milik mereka mati akibat Septicaemia epizootica (SE) atau virus ngorok selama dua pekan terakhir.

Catatan Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Kabupaten OKI, sudah 431 ekor kerbau mati akibat terserang virus ngorok.

M Ali Hanafiah (45), salah satu peternak kerbau di Desa Kuro, Kecamatan Pampangan, Kabupaten OKI, mengaku memiliki 15 ekor kerbau. Namun, tiga di antaranya mati karena terkena virus ngorok.

Baca juga: 431 Kerbau Mati Mendadak di OKI, Diduga Terserang Virus SE

"Dua kerbau yang terkena virus saya potong, yang mati dalam kandang satu," ujar Ali di lokasi, Rabu (17/4/2024).

Menurut Ali, virus ngorok tersebut menyebar lebih cepat dibanding penyakit mulut dan kuku (PMK) yang biasa menyerang hewan ternak.

Kerbau yang terkena virus tersebut akan mengalami sesak napas kemudian mati. 

"Sehingga, ada dua yang terlihat langsung saya potong. Dagingnya dijual ke pasar, sebagian juga ada yang dikonsumsi. Walaupun sempat dijual, saya masih tetap mengalami kerugian Rp 50 juta," ujar Ali.

Baca juga: Ditinggal Shalat Tarawih, 3 Kerbau di Tasikmalaya Raib Digondol Maling

Daging kerbau yang dipotong karena terkena virus ngorok tersebut hanya dihargai Rp 1,4 juta per ekor. Sedangkan untuk pasaran satu ekor kerbau sehat Rp 17 juta.

"Penyebabnya, peminatnya kurang, karena banyak yang jual daging dari daerah luar. Kerbau yang terkena virus ngorok ini tidak menular ke manusia. Sehingga, dagingnya aman dikonsumsi," jelasnya.

Untuk menutupi kerugian, 12 ekor kerbau milik Ali divaksin. Vaksin tersebut cukup efektif untuk meredakan virus yang menulari kerbau di kandang miliknya.

Sementara itu, Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Disbunnak OKI Sadi Purwanto menambahkan, mereka telah menyiapkan 1.200 dosis vaksin untuk diberikan kepada peternak yang kerbaunya terkena penyakit ngorok.

"Pengobatan massal sudah dilakukan, sekarang sudah 450 ekor kerbau diberikan vaksin di Kecamatan Pampangan, Pangkalan Lampang, dan Air Sugihan," jelas Sadi.

Sadi mengungkapkan, virus tersebut tidak menular ke manusia. Namun, penularannya di kerbau terbiang cepat bila berkontak langsung dengan yang terinfeksi.

"Di sini banyak kerbau yang diliarkan sehingga virus ini begitu cepat menyebar. Penyakit ngorok ini bisa sembuh dan tidak menular ke manusia," tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menyalakan 'Flare' Saat Nobar Timnas, 5 Pemuda Diamankan Polisi di Lampung

Menyalakan "Flare" Saat Nobar Timnas, 5 Pemuda Diamankan Polisi di Lampung

Regional
Sosok Rosmini Pengemis Marah-marah, Diduga ODGJ dan Dibawa Pulang Keluarganya

Sosok Rosmini Pengemis Marah-marah, Diduga ODGJ dan Dibawa Pulang Keluarganya

Regional
Komplotan Penjual Akun WhatsApp Judi Online Ditangkap, Omzet Rp 5 Juta per Hari

Komplotan Penjual Akun WhatsApp Judi Online Ditangkap, Omzet Rp 5 Juta per Hari

Regional
Bukan Demo di Jalan Raya, SPSI Babel Kerahkan Ribuan Buruh ke Pantai Wisata

Bukan Demo di Jalan Raya, SPSI Babel Kerahkan Ribuan Buruh ke Pantai Wisata

Regional
Belum ada Calon Lain, PKB Semarang Dukung Gus Yusuf Maju Pilkada Jateng

Belum ada Calon Lain, PKB Semarang Dukung Gus Yusuf Maju Pilkada Jateng

Regional
Seorang Penumpang Kapal KMP Lawit Terjun ke Laut, Pencarian Masih Dilakukan

Seorang Penumpang Kapal KMP Lawit Terjun ke Laut, Pencarian Masih Dilakukan

Regional
Mabuk Saat Mengamen, 2 Anak Jalanan di Lampung Rampok Pengguna Jalan

Mabuk Saat Mengamen, 2 Anak Jalanan di Lampung Rampok Pengguna Jalan

Regional
'May Day', Buruh di Jateng Akan Demo Besar di Semarang

"May Day", Buruh di Jateng Akan Demo Besar di Semarang

Regional
Nobar Timnas Bareng Sandiaga di Solo, Gibran: Tak Bicara Politik

Nobar Timnas Bareng Sandiaga di Solo, Gibran: Tak Bicara Politik

Regional
Satgas Cartenz Duga KKB Penyerang Rumah Polisi dan Polsek Homeyo Kelompok Keni Tipagau

Satgas Cartenz Duga KKB Penyerang Rumah Polisi dan Polsek Homeyo Kelompok Keni Tipagau

Regional
Status Kepegawaian Belum Jelas, PPDI Kebumen Curhat ke Bupati

Status Kepegawaian Belum Jelas, PPDI Kebumen Curhat ke Bupati

Regional
Kesal 'Di-prank', Seorang Pemuda Aniaya Kakeknya

Kesal "Di-prank", Seorang Pemuda Aniaya Kakeknya

Regional
Nelayan di Merauke Papua Temukan Mayat dengan Kepala Sudah Terpisah

Nelayan di Merauke Papua Temukan Mayat dengan Kepala Sudah Terpisah

Regional
Gibran Tanggapi soal DPRD Singgung Pembangunan Masjid Sriwedari Belum Selesai dalam Rapat Paripurna

Gibran Tanggapi soal DPRD Singgung Pembangunan Masjid Sriwedari Belum Selesai dalam Rapat Paripurna

Regional
Tak Nafkahi Anak Setelah Bercerai, Pria di Aceh Timur Ditangkap Polisi

Tak Nafkahi Anak Setelah Bercerai, Pria di Aceh Timur Ditangkap Polisi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com