OKI, KOMPAS.com - Ratusan kerbau di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) mati mendadak diduga karena terjangkit virus septiceimia epizootica (SE).
Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan OKI, Dedy Kurniawan mengatakan, hingga 13 April 2024 jumlah kerbau mati mendadak mencapai 431 ekor.
"Setelah dilakukan pengujian laboratorium terhadap dugaan keracunan di Balai Veteriner Lampung, hasilnya negatif. Tapi berdasarkan pemeriksaan fisik dan klinis menunjukkan gejala penyakit septiceimia epizootica," ujar Dedy dikutip dari Antara, Rabu (17/4/2024).
Baca juga: Dua Polisi OKI Disekap Warga Saat Menangkap Penipu Online
Dedy menjelaskan, pihaknya telah melakukan langkah kongkrit sejak menerima laporan dari masyarakat dengan melakukan penguburan terhadap bangkai kerbau, disinfeksi massal terhadap kandang kerbau, pengobatan serentak, dan vaksinasi.
Terkait kematian kerbau pascavaksinasi, ia mengatakan bisa terjadi karena ternak sudah terlebih dahulu terjangkit virus SE, namun tampak sehat dan tidak menunjukkan gejala sakit.
Baca juga: Warga Mukomuko Diancam Bui 3 Bulan jika Lepas Hewan Ternak ke Jalan
Ada beberapa penyebab bagaimana virus ini meluas. Yakni bangkai ternak kerbau yang terlambat dikubur, pemotongan ternak yang sakit di sekitar lokasi kandang, pemindahan ternak dari daerah tertular ke daerah steril, serta lalu lintas penjualan kerbau yang intens.
Karena itu, Dedy mengimbau para peternak tetap memvaksinasi ternak mereka karena tidak ada efek samping pascavaksinasi, serta melakukan tindakan mitigasi supaya penyakit itu tidak menulari ternak lainnya.
"Upaya mitigasi di antaranya dengan memaksimalkan kebersihan kandang, menjaga pakan, pemberian multivitamin dan semacamnya untuk meningkatkan data tahan tubuh ternak," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.