Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Drainase Mampet, Pemukiman Warga di Rangkasbitung Terendam Banjir

Kompas.com - 12/04/2024, 16:28 WIB
Gloria Setyvani Putri

Editor

Sumber Antara

RANGKASBITUNG, KOMPAS.com - Pemukiman warga Kampung Pasir Kongsen Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten terendam banjir akibat hujan deras disertai angin kencang dan sambaran petir.

Dikutip Antara, hujan deras dan angin kencang mengguyur kawasan Rangkasbitung selama satu jam.

"Beruntung hujan deras disertai angin kencang dan petir hanya berlangsung satu jam mulai pukul 14.00 WIB sampai pukul 15.01 WIB," kata Nana (25) warga Kelurahan Muara Ciujung, Rangkasbitung Timur, Kabupaten Lebak, Jumat (12/4/2024).

Baca juga: Banjir di Kediri Surut, Pengungsi Kembali Ke Rumah

Genangan banjir yang melanda Kampung Pasir Kongsen Rangkasbitung akibat saluran air atau drainase tidak berjalan lancar.

Banjir setinggi 30-40 sentimeter itu kembali surut sekitar 30 menit.

"Kami berharap pemerintah daerah bisa membangun drainase yang representatif, sehingga tidak terjadi lagi genangan banjir jika hujan deras," katanya.

Budiman (60), warga Komdik Rangkasbitung, Kabupaten Lebak mengatakan, hujan deras disertai angin kencang dan petir menimbulkan banjir di rumahnya dan halaman Masjid Al Furqon.

Namun, saat ini masyarakat setempat sudah kembali menempati rumah setelah hujan reda dan banjir surut. Sedangkan halaman masjid Al Furqon Rangkasbitung hingga kini masih tergenang banjir setinggi 40 sentimeter.

Ia mengaku banjir yang dialami warga di sini sudah hal biasa karena fungsi drainase relatif kecil, sehingga debit air tidak mengalir lancar.

"Kami berharap saluran air atau drainase agar diperbaiki, sehingga arus air berjalan lancar," kata Budi.

Baca juga: Seorang Lansia Diduga Hanyut Terseret Banjir di Sungai Kediri

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Febby Rizki Pratama mengatakan, penyebab banjir yang melanda sejumlah pemukiman akibat buruknya saluran drainase dengan kondisi mampet yang mengakibatkan pergerakan arus air tidak berjalan lancar.

Namun, banjir tersebut cepat surut karena curah hujan deras tidak berlangsung lama.

"Kami minta warga waspada banjir, karena sudah memasuki masa pancaroba dari musim hujan ke musim kemarau," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat 15 Ton Garam Disemai di Langit Gunung Marapi untuk Cegah Hujan Lebat...

Saat 15 Ton Garam Disemai di Langit Gunung Marapi untuk Cegah Hujan Lebat...

Regional
[POPULER REGIONAL] Pensiunan Guru Ditipu Rp 74,7 Juta | Buntut Dugaan Pemalakan Dishub Medan

[POPULER REGIONAL] Pensiunan Guru Ditipu Rp 74,7 Juta | Buntut Dugaan Pemalakan Dishub Medan

Regional
Cerita Korban Banjir Luwu yang Rumahnya Hanyut Terbawa Arus, Kini Menanti Perbaikan

Cerita Korban Banjir Luwu yang Rumahnya Hanyut Terbawa Arus, Kini Menanti Perbaikan

Regional
Ada Ritual Biksu Thudong, Polresta Magelang Siapkan Pengamanan Estafet

Ada Ritual Biksu Thudong, Polresta Magelang Siapkan Pengamanan Estafet

Regional
Mahakam Ulu Banjir Bandang, BPBD Baru Bisa Dirikan 1 Posko Pengungsian karena Akses Terputus

Mahakam Ulu Banjir Bandang, BPBD Baru Bisa Dirikan 1 Posko Pengungsian karena Akses Terputus

Regional
Mahakam Ulu Terendam Banjir: Ketinggian Air Capai 4 Meter, Ratusan Warga Mengungsi

Mahakam Ulu Terendam Banjir: Ketinggian Air Capai 4 Meter, Ratusan Warga Mengungsi

Regional
Baru Satu Minggu Dimakamkan, Makam Pemuda di Tarakan Dibongkar karena Ada Dugaan Penganiayaan

Baru Satu Minggu Dimakamkan, Makam Pemuda di Tarakan Dibongkar karena Ada Dugaan Penganiayaan

Regional
Nenek 65 Tahun di Sorong Diperkosa 5 Orang hingga Tewas, 1 Pelaku Ditangkap

Nenek 65 Tahun di Sorong Diperkosa 5 Orang hingga Tewas, 1 Pelaku Ditangkap

Regional
Bukit Kessapa, Tempat Bersejarah Penyebaran Ajaran Buddha yang Jadi Titik Awal Perjalanan Bhikku Thudong

Bukit Kessapa, Tempat Bersejarah Penyebaran Ajaran Buddha yang Jadi Titik Awal Perjalanan Bhikku Thudong

Regional
Lagi, 1 Anak di Gunungkidul Meninggal karena DBD, Total Ada 600 Kasus

Lagi, 1 Anak di Gunungkidul Meninggal karena DBD, Total Ada 600 Kasus

Regional
Mahakam Ulu Banjir Parah, Kantor Pemerintahan dan Mapolsek Terendam

Mahakam Ulu Banjir Parah, Kantor Pemerintahan dan Mapolsek Terendam

Regional
Banjir Rendam 37 Desa di Mahakam Hulu, BPBD: Terparah Sepanjang Sejarah

Banjir Rendam 37 Desa di Mahakam Hulu, BPBD: Terparah Sepanjang Sejarah

Regional
Dituntut 5 Tahun, Kades di Serang Banten Divonis Bebas Kasus Pemalsuan

Dituntut 5 Tahun, Kades di Serang Banten Divonis Bebas Kasus Pemalsuan

Regional
Beredar Surat Berkop DPRD Lebak Minta Loloskan 29 Anggota PPK Pilkada 2024

Beredar Surat Berkop DPRD Lebak Minta Loloskan 29 Anggota PPK Pilkada 2024

Regional
Lirik Lagu Sang Bumi Ruwa Jurai dan Arti, Lagu Daerah Lampung

Lirik Lagu Sang Bumi Ruwa Jurai dan Arti, Lagu Daerah Lampung

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com