Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Berziarah di Makam yang Tenggelam, Untaian Doa Terucap dari Atas Perahu

Kompas.com - 11/04/2024, 08:15 WIB
Dita Angga Rusiana

Editor

Namun, air rob mulai menggerus area pesisir mulai tahun 2000. Lalu pada tahun 2015,area pemakaman sudah mulai tenggelam.

Dia mengaku punya kesempatan untuk memindahkan kedua makam keluarganya tersebut. Namun, setelah berkonsultasi dengan seorang kyai, makam itu tak perlu dipindah.

"Kata kyai cukup didoakan, jangan dipaksakan makam dipindah, paling penting doanya," ujarnya.

Baca juga: Banjir Rob Masih Merendam Jalan Pantura Kaligawe Semarang, Pemudik Diminta Hati-hati

Dani juga mengaku pernah mendapatkan pekerjaan untuk memindahkan jenazah dari makam di area tersebut sebanyak tiga kali. Dia memindahkan jenazah saat air laut surut. 

"Kerjaan itu saya lakukan lima tahun lalu, pertama ada 11 jenazah, lalu dua jenazah, dan yang berikutnya ada satu jenazah," katanya. 

"Itu air laut sudah rendem makam, kami bongkar saat air laut surut," sambungnya.

Untuk saat ini, para warga sekitar yang meninggal dunia akan dialihkan ke pemakaman terdekat seperti makam Tenggang, Terboyo, dan Genuk.

"Agak jauh tapi mau gimana lagi," imbuh Dani.

Di sisi lain, ada beberapa warga tetap membiarkan makam keluarganya itu hilang tenggelam. Meskipun secara ekonomi mereka mampu memindahkannya.

"Syarat memindahkannya itu berat. Bukan sembarangan," tutur peziarah makam Tambakrejo, Aris Triyatmoko.

Baca juga: Saat 1,7 Juta Pemudik Diprediksi Masuk Demak dan Pantura, Kecamatan Sayung Diterjang Banjir Rob

Dia menyebut saat itu belum dapat memenuhi syarat tersebut. Seperti harus sudah 'mantu' atau menikahkan anak.

"Ketika itu saya belum mampu," jelasnya.

Ia mengatakan, proses memindahkan makam itu memang berdasarkan Kejawen. Maka proses pemakaman harus berdasarkan syarat-syarat yang sudah ditentukan.

"Tidak sembarangan, kalau tidak sesuai syarat nanti berimbas pada keluarga," paparnya.

Penyebab tenggelamnya makam

Pakar Lingkungan dan Tata Kota Unissula Semarang, Mila Karmila mengatakan makam tersebut berada di kawasan pesisir Semarang.

Halaman:


Terkini Lainnya

Pemilik Pajero Pasang Senapan Mesin di Kap, Mengaku Hanya untuk Konten Medsos

Pemilik Pajero Pasang Senapan Mesin di Kap, Mengaku Hanya untuk Konten Medsos

Regional
Update Bencana Sumbar, BPBD Sebut 61 Korban Tewas, 14 Orang Hilang

Update Bencana Sumbar, BPBD Sebut 61 Korban Tewas, 14 Orang Hilang

Regional
Resmi Usung Gus Yusuf Maju Pilgub Jateng, PKB Seleksi Partai Potensial untuk Berkoalisi

Resmi Usung Gus Yusuf Maju Pilgub Jateng, PKB Seleksi Partai Potensial untuk Berkoalisi

Regional
442 Rumah Warga di OKU Selatan Terdampak Banjir

442 Rumah Warga di OKU Selatan Terdampak Banjir

Regional
Warga OKU Diminta Waspadai Bencana Longsor

Warga OKU Diminta Waspadai Bencana Longsor

Regional
Digigit Anjing, 2 Warga Sikka Dilarikan ke Larantuka karena Kosongnya Vaksin Antirabies

Digigit Anjing, 2 Warga Sikka Dilarikan ke Larantuka karena Kosongnya Vaksin Antirabies

Regional
Preman Pemalak Sopir Truk di Lampung Ditangkap, Korban Diadang dan Dianiaya

Preman Pemalak Sopir Truk di Lampung Ditangkap, Korban Diadang dan Dianiaya

Regional
Cemburu Buta, Suami di Semarang Aniaya Istri hingga Patah Rahang

Cemburu Buta, Suami di Semarang Aniaya Istri hingga Patah Rahang

Regional
Ketua MUI Salatiga Daftar Bakal Calon Wakil Wali Kota, Kyai dan Masyayikh NU Sampaikan Penolakan

Ketua MUI Salatiga Daftar Bakal Calon Wakil Wali Kota, Kyai dan Masyayikh NU Sampaikan Penolakan

Regional
Tak Hadir Saat Ujian Sekolah, Siswi di Wonogiri Ditemukan Tewas dalam Kondisi Hamil

Tak Hadir Saat Ujian Sekolah, Siswi di Wonogiri Ditemukan Tewas dalam Kondisi Hamil

Regional
Sebut Ingin Lanjutkan Pembangunan, Inkumben Bupati Demak Daftar di 3 Parpol Ini

Sebut Ingin Lanjutkan Pembangunan, Inkumben Bupati Demak Daftar di 3 Parpol Ini

Regional
Banjir Mahakam Ulu Telan Korban, Warga Tenggelam saat Berenang Pakai Jeriken

Banjir Mahakam Ulu Telan Korban, Warga Tenggelam saat Berenang Pakai Jeriken

Regional
Kondisi Terkini Bencana Banjir Bandang di Sumbar, 14 Warga Hilang dan Penjelasan BMKG

Kondisi Terkini Bencana Banjir Bandang di Sumbar, 14 Warga Hilang dan Penjelasan BMKG

Regional
4 Orang Daftar Penjaringan Cabub-Cawabup Sukoharjo di PDI-P, Salah Satunya Kades

4 Orang Daftar Penjaringan Cabub-Cawabup Sukoharjo di PDI-P, Salah Satunya Kades

Regional
Ganja Jadi Bumbu Makanan, BNNP Aceh Inspeksi Usaha Kuliner

Ganja Jadi Bumbu Makanan, BNNP Aceh Inspeksi Usaha Kuliner

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com