Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Horornya" Kemacetan di Betung Banyuasin, Lalu Lintas Terkunci sejak Jumat

Kompas.com - 06/04/2024, 15:03 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Kemacetan parah terjadi di Jalan Lintas Timur (Jalintim) Sumatera ruas Kota Palembang-Betung, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, sejak Jumat (5/4/2024).

Berdasarkan informasi terkini yang dibagikan akun Instagram Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Kepolisin Resor (Polres) Banyuasin, @satlantasbanyuasin, pada Sabtu (6/4/2024) pukul 12.00 WIB, kendaraan masih mengular.

Saking "horornya" kemacetan di Betung, pemudik bahkan sampai menginap di jalan. Hal ini diceritakan Muis (26), warga Palembang yang hendak pulang kampung ke Jambi.

"Kami menginap di mobil dari semalem, jalan benar-benar tidak bergerak. Mesin mobil sampai panas," ujarnya, Sabtu.

Baca juga: Betung-Palembang Macet 23 Km, Pemudik Menginap di Jalan


Hal senada disampaikan Alwi (32), yang terjebak kemacetan sejak Sabtu pagi. Hingga siang, Alwi dan keluarga masih belum beranjak.

"Banyak yang menyerobot jalan, kalau sabar saja tidak macet begini," ucapnya.

Keluh kesah pemudik soal kemacetan jalur Palembang-Betung sudah terdengar sejak Jumat.

"Iya ini enggak gerak udah dari jam 3 sore, sampai sekarang," ungkap Eko Frima, Jumat petang, dilansir dari Tribun Sumsel.

Eko merupakan pemudik asal Bintaro yang hendak ke Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat.

Baca juga: Pemudik 5 Jam Terjebak Macet di Betung Banyuasin, dari Jumat Sore hingga Malam

Pemudik lainnya, Heri, pada Jumat juga terjebak macet.

"Ini dari sebelum ashar tadi ya, dari jam berapa itu, dari jam setengah 4, sampai sekarang jam 6, berarti dua jam setengah, ya. Enggak bisa ngapa-ngapain," tutur pria asal Cilegon, Banten, yang akan menuju Sumatera Barat itu, Jumat petang.

Karena kondisi ini, Heri dan keluarga terpaksa berbuka puasa di tengah kemacetan.

Hingga Sabtu siang, kemacetan di Betung sudah mencapai 23,1 kilometer.

Baca juga: Jalan Palembang-Betung Rawan Macet, Pemudik Disarankan Lakukan Perjalanan Siang Hari

 

Macet di Betung karena pengemudi saling serobot

Kondisi kemacetan simpang Betung-Palembang karena padatnya kendaraan saat arus mudik berlangsung. Kemacetan tersebut berlangsung sejak Jumat (5/4/2024) sore kemarin, hingga hari ini.Dokumentasi Warga Kondisi kemacetan simpang Betung-Palembang karena padatnya kendaraan saat arus mudik berlangsung. Kemacetan tersebut berlangsung sejak Jumat (5/4/2024) sore kemarin, hingga hari ini.

Apa penyebab kemacetan di jalur tersebut?

Kapolres Banyuasin AKBP Ferly Rosa Putra mengatakan, kemacetan parah terjadi karena pengendara saling serobot.

Untuk mengatasi kemacetan, pihak kepolisian melakukan penguraian.

"Pihak kepolisian hanya bisa mengurai kemacetan karena tidak ada jalur alternatif di wilayah itu dan para pengendara yang terjebak kemacetan diminta bersabar," jelasnya, Jumat malam, dikutip dari Antara.

Baca juga: Pemudik Saling Serobot Jadi Penyebab Jalan Lintas Betung Banyuasin Macet Parah

Penguraian kemacetan itu dilakukan secara perlahan.

Ferly mengimbau kepada pemudik yang melewati jalur Betung agar meningkatkan kesadaran berlalu lintas saat berkendara.

"Kesadaran pengendara sangat menjadi hal yang utama untuk mengatasi kemacetan, karena kawasan Betung memang setiap tahun selalu mengalami kemacetan karena saling menyerobot," tandasnya.

Baca juga: Tol Kayuagung-Betung Akan Dibuka Saat Kondisi Jalan Arteri Padat

Sumber: Kompas.com (Penulis: Aji YK Putra | Editor: Reni Susanti), TribunSumsel.com, Antara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Regional
Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Regional
Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Regional
Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Regional
Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Regional
Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Regional
Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Regional
Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Regional
Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Regional
Saat Angka Kasus Stunting di Kendal Naik 4,9 Persen...

Saat Angka Kasus Stunting di Kendal Naik 4,9 Persen...

Regional
MK Tolak Permohonan PHPU, KPU Banyumas Segera Tetapkan Caleg Terpilih

MK Tolak Permohonan PHPU, KPU Banyumas Segera Tetapkan Caleg Terpilih

Regional
16 Pekerja Migran Nonprosedural di Batam Berenang dari Tengah Laut

16 Pekerja Migran Nonprosedural di Batam Berenang dari Tengah Laut

Regional
Pimpinan Ponpes di Inhu Cabuli 8 Siswanya

Pimpinan Ponpes di Inhu Cabuli 8 Siswanya

Regional
'Long Weekend', Daop 5 Purwokerto Tambah Tempat Duduk KA Tujuan Jakarta dan Jember

"Long Weekend", Daop 5 Purwokerto Tambah Tempat Duduk KA Tujuan Jakarta dan Jember

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com