Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perguruan Tinggi Sumbang Pengangguran Terbesar di Bangka Belitung

Kompas.com - 26/03/2024, 13:09 WIB
Heru Dahnur ,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BANGKA, KOMPAS.comPerguruan tinggi menjadi penyumbang angka pengangguran tertinggi di Kepulauan Bangka Belitung.

Banyak lulusan tidak terserap karena bidang keahlian dan hilirisasi yang belum berjalan maksimal.

"Pada tahun 2023, sebesar 21,1 persen pengangguran di Babel adalah dari lulusan universitas. Oleh karena itu, lapangan kerja sektor formal perlu diperluas agar dapat menyerap tenaga kerja lebih banyak," ujar Kepala Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan Kemenkeu Bangka Belitung, Edih Mulyadi dalam acara Forum Kajian Fiskal Regional, Selasa (26/3/2024).

Baca juga: Pengangguran di Lhokseumawe Capai 8.221 Orang, Didominasi Lulusan SMA

Edih menuturkan, perlu dilakukan pendataan dan keberlanjutan pelatihan agar bonus demografi tidak berubah menjadi musibah.

"Follow up kepada alumni-alumni Balai Latihan Kerja dan pemegang kartu prakerja, apakah mereka telah mendapatkan pekerjaan atau telah memiliki usaha," tutur Edih.

Baca juga: Pabrik di Jabar Bertumbangan, Apindo Sebut Waspadai Kenaikan Pengangguran

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Bangka Belitung, Totok Haryanto Silitonga mengatakan, jumlah pengangguran dari perguruan tinggi tercatat paling dominan setelah lulusan SMA/SMK.

Jumlah lulusan yang dihasilkan belum sebanding dengan kondisi pasar tenaga kerja di lapangan.

"Sektor primer di Bangka Belitung bergerak pada pertanian dan tambang. Sektor ini justru menyerap lebih banyak tenaga kerja yang bukan berasal dari perguruan tinggi," beber Totok.

Ia menilai, program satu rumah satu sarjana yang dicanangkan pemerintah daerah perlu dikaji.

Sebab belum berbanding lurus dengan kehadiran investor yang membuka sektor kerja formal dan produksi hilirisasi.

"Saat ini dengan sektor hulu pertanian dan tambang yang dibutuhkan adalah otot, bukan otak," jelas Totok.

Di sisi lain, Totok menilai, pendidikan lanjutan menjadi hal yang penting. Apalagi Bangka Belitung masih tertinggal dalam partisipasi pendidikan tingginya.

Namun hal itu harus dibarengi dengan kesiapan lapangan kerja dan kehadiran investor agar potensi daerah bisa dikelola tidak hanya dalam bentuk barang mentah.

Sementara itu dari sisi kinerja fiskal regional, realisasi pendapatan negara di Bangka Belitung terhitung Januari sampai 29 Februari 2024 sudah tercatat Rp 456,98 miliar (12,30 persen) yang terdiri dari Rp 30,92 Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dan Rp 426,06 miliar dari perpajakan.

Sementara belanja negara tercatat Rp 1,6 triliun (16,16 persen) yang terdiri dari belanja pemerintah pusat Rp 397,39 miliar dan transfer ke daerah Rp 1,2 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung, Korban Terluka di Dada

Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung, Korban Terluka di Dada

Regional
Masa Jabatan Habis, Anggota DPRD Ini Kembalikan Baju Dinas ke Rakyat

Masa Jabatan Habis, Anggota DPRD Ini Kembalikan Baju Dinas ke Rakyat

Regional
Aparat Telusuri Kabar Pria Bersenjata Api Merambah Hutan di Aceh Timur

Aparat Telusuri Kabar Pria Bersenjata Api Merambah Hutan di Aceh Timur

Regional
Pekanbaru Raih Juara Umum di MTQ ke-42 Provinsi Riau

Pekanbaru Raih Juara Umum di MTQ ke-42 Provinsi Riau

Regional
Istri Brigadir RAT Tak Percaya Suaminya Bunuh Diri, Lebaran Tak Pulang, Sudah 2 Tahun Kawal Pengusaha di Jakarta

Istri Brigadir RAT Tak Percaya Suaminya Bunuh Diri, Lebaran Tak Pulang, Sudah 2 Tahun Kawal Pengusaha di Jakarta

Regional
Sempat Bantah Aniaya Siswanya hingga Tewas, Kepsek di Nias Selatan Kini Jadi Tersangka

Sempat Bantah Aniaya Siswanya hingga Tewas, Kepsek di Nias Selatan Kini Jadi Tersangka

Regional
Tak Dibelikan Motor, Anak Tega Aniaya Ibu Kandung di Aceh Tengah hingga Babak Belur

Tak Dibelikan Motor, Anak Tega Aniaya Ibu Kandung di Aceh Tengah hingga Babak Belur

Regional
4 Hari Hilang Loncat dari Kapal, Warga Serang Belum Ditemukan

4 Hari Hilang Loncat dari Kapal, Warga Serang Belum Ditemukan

Regional
Kasus PMK Kembali Ditemukan di Boyolali, 41 Sapi Terjangkit

Kasus PMK Kembali Ditemukan di Boyolali, 41 Sapi Terjangkit

Regional
Aksi 'Koboi' Tewaskan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto, Keluarga Korban: Usut Tuntas

Aksi "Koboi" Tewaskan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto, Keluarga Korban: Usut Tuntas

Regional
Perjuangan Slaman Selama 38 Tahun Ubah Lahan Bakau Kritis di Pesisir Madura jadi Ekowisata

Perjuangan Slaman Selama 38 Tahun Ubah Lahan Bakau Kritis di Pesisir Madura jadi Ekowisata

Regional
Polisi Tangani Kasus Belatung di Nasi Kotak RM Padang di Ambon

Polisi Tangani Kasus Belatung di Nasi Kotak RM Padang di Ambon

Regional
Lampaui Rerata Nasional, Kalteng Sukses Turunkan Prevalensi Stunting hingga 3,4 Persen

Lampaui Rerata Nasional, Kalteng Sukses Turunkan Prevalensi Stunting hingga 3,4 Persen

Regional
Penjaring Ikan di Cilacap Hilang Terbawa Arus Sungai Serayu

Penjaring Ikan di Cilacap Hilang Terbawa Arus Sungai Serayu

Regional
Ditangkap, Pengumpul 1,2 Ton Pasir Timah Ilegal di Bangka Belitung

Ditangkap, Pengumpul 1,2 Ton Pasir Timah Ilegal di Bangka Belitung

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com