Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Azwar, Mahasiswa S2 yang Jadi Marbot, Merasa Keren di Mata Allah

Kompas.com - 24/03/2024, 20:16 WIB
Fitri Rachmawati,
Reni Susanti

Tim Redaksi

Tahun 2017 saat masih SMA, Azwar meraih juara 2 MTQ di Kabupaten Lombok Timur. Tahun 2019 juara 2 MTQ Tingkat Kabupaten Lombok Timur.

Tahun 2020 STQ Kabupaten Lombok Timur juara 2 Qiraat Saba'ah. Kemudian mewakili kampusnya dalam MTQ Mahasiswa se-Pulau Lombok, namun belum meraih juara. 

"Saya memang mentoknya di juara 2 saja, tapi saya tekankan dalam diri saya tetap semangat, tidak akan saya tumbangkan semangat untuk terus maju," ucap dia.

Menjadi marbot juga membuka peluang bagi Azwar mengisi acara keagamaan, perkawinan, tasyakuran, dengan honor yang cukup membantu, berkisar Rp 150.000-200.000.

Sedangkan honor dari pengurus masjid tidak seberapa. Sementara bantuan dari Pemerintah Kota Mataram hanya diberikan 6 bulan sekali sebesar Rp 1,6 juta, dibagi 3 dengan dua marbot lainnya.

Cerita lain dari Ramdani Syukri (20), marbot yang juga membantu Azwar ini juga mahasiswa S1 jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) semester 6.

"Saya sudah tiga tahun menjadi marbot di masjid ini, sejak tahun 2021, diajak oleh Kak Azwar. Selain itu kakak saya yang lain di kampung juga menjadi marbot dan meminta saya tinggal di masjid kalau merantau ke Mataram," beber dia.

Menurutnya menjadi marbot memiliki tanggung jawab yang harus dijalankan dengan hati yang lapang dan ikhlas.

Sebagai petugas tempat ibadah umat muslim, ia berupaya menciptakan suasana nyaman agar para makmum ibadahnya khusuk.

"Menjadi marbot itu hebat karena dia berani mengambil tanggung jawab yang besar dan mau menanggung segala risiko yang akan dihadapi. Marbot itu keren sebagai penyeru suara agar kaum muslimin muslimat itu datang untuk melaksanakan sholat berjamaah," kata Dani bangga.

Sebagai rekan sesama marbot Dani sangat menghormati dan bangga pada Azwar. Baginya Azwar seorang qori yang memiliki suara sangat bagus dan tinggi.

"Suara Kak Azwar saat mengaji sangat bagus, dan kelebihannya bisa membagi ilmu pengalamannya kepada kami dan adik-adik di Lingkungan Irigasi yang butuh bimbingan baca Alquran," katanya.

Berharap Lahir Marbot Muda Lainnya

Takmir Masjid Khairul Huda, H Muhammad Yusuf pada Kompas.com mengaku bangga karena di masjidnya ada 3 marbot muda yang semuanya mengejar pendidikan terbaik mereka.

Dua orang masih kuliah S1 Rezyan Hadi (20), Ramdani Syukri (20) dan Azwar yang tengah berjuang menyelesaikan S2 nya.

"Marbot kita banyak memberikan kontribusi, selain pendidikan mereka yang baik, mahasiswa S1 dan S2, mereka memiliki program pendidikan agama untuk anak-anak di lingkungan ini," kata Yusuf.

Para marbot juga membentuk Taman Pendidikan Al-Quran (TPA), baik kelas tahsin, tajwid, dan qiraat, beberapa sudah mengikut lomba-lomba.

Yang membanggakan Yusuf adalah suara azan ketiga marbot sangat bangus sehingga memotivasi jemaah tergerak shalat berjamaah di masjid.

"Mendengar azan mereka, warga tersentuh hatinya. Merinding mendengar suaranya, karena merdu, sehingga berbondong-bondong ke masjid," kata Yusuf bangga.

Yusuf juga mengatakan, menjadi marbot di usia muda itu istimewa. Image marbot itu keren harus terbangun di mata anak-anak gen Z saat ini.

"Selama ini marbot itu image-nya orang-orang tua yang tidak punya pekerjaan. Tetapi di masjid ini justru anak-anak muda yang menjadi marbot karena tergerak hatinya untuk mengabdi di rumah Allah," ucapnya.

Kata Yusuf, selain bisa membantu para marbot meraih cita-citanya, ia juga memberi kebebasan pada marbot muda untuk mengembangkan ilmu yang mereka peroleh di bangku kuliah di lingkungan masjid.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Regional
Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Regional
Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Regional
Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Regional
Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Regional
Cerita Jadi Jemaah Haji Termuda di Semarang, Halima Ngaku Sudah Nabung sejak TK

Cerita Jadi Jemaah Haji Termuda di Semarang, Halima Ngaku Sudah Nabung sejak TK

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Mantan Bos PSIS dan Ketua Citarum Jogging Club Kompak Dukung Mbak Ita Maju di Pilwalkot Semarang 2024

Mantan Bos PSIS dan Ketua Citarum Jogging Club Kompak Dukung Mbak Ita Maju di Pilwalkot Semarang 2024

Regional
Begini Kondisi Anak yang Diracuni Ibu Tiri di Rokan Hilir

Begini Kondisi Anak yang Diracuni Ibu Tiri di Rokan Hilir

Regional
Demi Curi Mobil, Sindikat Ini Beli GPS Rp 1,2 Juta Tiap Beraksi

Demi Curi Mobil, Sindikat Ini Beli GPS Rp 1,2 Juta Tiap Beraksi

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Banjir Bandang Rendam Ratusan Rumah di Melawi Kalbar, Jembatan Putus

Banjir Bandang Rendam Ratusan Rumah di Melawi Kalbar, Jembatan Putus

Regional
Polisi Gagalkan Peredaran 145 Bungkus Jamur Tahi Sapi di Gili Trawangan

Polisi Gagalkan Peredaran 145 Bungkus Jamur Tahi Sapi di Gili Trawangan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com