Operasi Bela juga terkendala biaya sehingga harus bersabar menunggu operasi lanjutan.
Gadis malang itu harus hidup bersama sebutir peluru tersebut. Setelah operasinya gagal di RSUD Pariaman sehari pasca kejadian.
Akibat kegagalan operasi itu, Bela harus menunggu selama tiga bulan sejak operasi pertama.
"Menurut dokter operasi lanjutan bisa dilakukan setelah luka operasi pertama mengering. Jadi harus menunggu," ujar ibu Bela, Leni Marlina.
Tiga bulan bukan waktu yang sebentar bagi Bela, ia harus hidup bersama peluru tersebut didampingi rasa takut dan trauma.
Siswa kelas tiga MTS itu harus membiarkan sekolahnya terbang kalai selama menunggu operasi lanjutan.
Pasalnya remaja berusia 14 tahun tersebut masih susah untuk beraktivitas berat.
Diberitakan sebelumnya, Kasat Reskrim Polres Pariaman AKP Muhamad Arvi membenarkan kejadian tersebut.
Ia mengatakan, kasus tersebut dilaporkan oleh keluarga korban ke Polsek Sungai Geringging.
Baca juga: Anies ke Padang Pariaman, Berikan Bantuan ke Korban Banjir dan Longsor
"Pelapor bernama Ali Mukminin (35), warga Katiduran Anggang Korong Kubu Pinjauan Nagari Kuranji Hilir, Kecamatan Sungai Limau. Sedangkan terlapor masih dalam lidik," terang Arvi.
Saat ini, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan intensif untuk mengungkap pelaku penembakan tersebut.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunPadang.com dengan judul Terkendala Biaya, Korban Penembakan di Padang Pariaman Sabar Menunggu Operasi Lanjutan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.