KILAS DAERAH

Kilas Daerah Semarang

Pemkot Semarang Fokus Upayakan Penanganan Pascabanjir

Kompas.com - 18/03/2024, 18:36 WIB
Ikhsan Fatkhurrohman Dahlan,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Wali Kota (Walkot) Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu menegaskan pihaknya sangat siap menjalankan program tanggap darurat pencegahan dan penanganan bencana terutama banjir.

Hevearita atau yang akrab disapa Mbak Ita ini menyampaikan bahwa pencegahan bencana khususnya banjir telah dilakukan secara masif.

Hal tersebut diungkapkan Mbak Ita usai mengikuti Rapat Koordinasi Kesiapan dan Penanganan Bencana di Kantor Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng), Senin (18/3/2024).

Dalam kesempatan tersebut, Mbak Ita menjabarkan bahwa upaya pencegahan yang telah dilakukan oleh pihaknya, seperti normalisasi saluran, tinjauan rumah pompa, pengerukan sedimentasi, hingga berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali-Juana.

Sedangkan, untuk penanganan pascabanjir, pihaknya telah merencanakan program seperti pembersihan lokasi-lokasi sisa banjir dan pengecekan kesehatan bagi warga.

Baca juga: Bantaran Sungai Longsor, Jalan Semarang-Salatiga Terancam Putus

Ia menjelaskan, penyebab banjir kali ini dipicu oleh intensitas hujan yang tinggi di Jateng, khususnya di Kota Semarang. Sementara itu, untuk wilayah Trimulyo, Kecamatan Genuk, genangan disebabkan karena elevasi tanah yang lebih rendah dibandingkan tanggul dan ditambah drainase yang tertutup air.

“Di sana ada 30 keluarga yang terdampak. Kemarin sudah terdampak limpasan Kali Pengkol dan elevasi di bawah tanggul dan juga saluran tidak masuk ke Kali Babon, sehingga di sana sempat tergenang. Tapi, begitu Kali Babon surut genangan ikut surut,” ujar Mbak Ita dalam siaran persnya, Senin.

Berdasarkan laporan yang diterima, banjir masih terjadi di beberapa titik di antaranya depan Rumah Sakit Islam Sultan Agung dan di bawah flyover Jalan Kaligawe. Lalu, di wilayah Dongbiru dan Gebanganom telah dilakukan penambahan pompa portabel

“Sudah kita lakukan untuk penambahan pompa, karena dari pompa BBWS rusak. Sehingga, memang perlu penambahan dan kami terus berkoordinasi sampai wilayah sana surut,” ungkapnya.

Baca juga: Banjir di Kaligawe Semarang Surut, Pengendara Roda Dua Mulai Banyak yang Melintas

Sementara itu, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letnan Jenderal (Letjen) Suharyanto menjelaskan, berkaitan dengan cuaca ekstrem di Jateng, pihaknya telah mendapatkan arahan dari Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) dan sudah menggelar Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC).

“TMC sudah digelar di hari ketiga dan akan dilaksanakan sampai tanggal 20 Maret. Hasilnya sudah terlihat, hujannya lebih kecil dari hari-hari sebelumnya,” jelas Suharyanto.

Lebih lanjut, ia meminta keseriusan pemerintah daerah (pemda) dalam menyikapi siaga bencana termasuk menyiapkan anggaran operasional tanggap darurat.

“Kita juga akan membantu masyarakat yang terdampak. Selanjutnya, setelah nanti selesai transisi darurat, ada tahap rehabilitasi dan rekonstruksi infrastruktur yang rusak, rumah masyarakat yang rusak. Agar di kemudian hari di tahun-tahun depan apabila terjadi musim hujan seperti ini lagi, bencana tidak akan terulang lagi,” lanjutnya.

Baca juga: Percepat Penanganan Banjir, Pemkot Semarang Bersihkan Saluran dari Sampah

Sebagai informasi, agenda Rapat Koordinasi Kesiapan dan Penanganan Bencana tersebut turut dihadiri Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, Penjabat (Pj) Gubernur Jateng Nana Sudjana, dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jateng.

Baca tentang

Terkini Lainnya

Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Regional
Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Regional
Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Kilas Daerah
Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Regional
Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Regional
KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

Regional
Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Regional
Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Regional
Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Regional
Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Regional
Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Regional
KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

Regional
Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Regional
Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Regional
komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com