KILAS DAERAH

Kilas Daerah Semarang
Salin Artikel

Pemkot Semarang Fokus Upayakan Penanganan Pascabanjir

KOMPAS.com – Wali Kota (Walkot) Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu menegaskan pihaknya sangat siap menjalankan program tanggap darurat pencegahan dan penanganan bencana terutama banjir.

Hevearita atau yang akrab disapa Mbak Ita ini menyampaikan bahwa pencegahan bencana khususnya banjir telah dilakukan secara masif.

Hal tersebut diungkapkan Mbak Ita usai mengikuti Rapat Koordinasi Kesiapan dan Penanganan Bencana di Kantor Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng), Senin (18/3/2024).

Dalam kesempatan tersebut, Mbak Ita menjabarkan bahwa upaya pencegahan yang telah dilakukan oleh pihaknya, seperti normalisasi saluran, tinjauan rumah pompa, pengerukan sedimentasi, hingga berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali-Juana.

Sedangkan, untuk penanganan pascabanjir, pihaknya telah merencanakan program seperti pembersihan lokasi-lokasi sisa banjir dan pengecekan kesehatan bagi warga.

Ia menjelaskan, penyebab banjir kali ini dipicu oleh intensitas hujan yang tinggi di Jateng, khususnya di Kota Semarang. Sementara itu, untuk wilayah Trimulyo, Kecamatan Genuk, genangan disebabkan karena elevasi tanah yang lebih rendah dibandingkan tanggul dan ditambah drainase yang tertutup air.

“Di sana ada 30 keluarga yang terdampak. Kemarin sudah terdampak limpasan Kali Pengkol dan elevasi di bawah tanggul dan juga saluran tidak masuk ke Kali Babon, sehingga di sana sempat tergenang. Tapi, begitu Kali Babon surut genangan ikut surut,” ujar Mbak Ita dalam siaran persnya, Senin.

Berdasarkan laporan yang diterima, banjir masih terjadi di beberapa titik di antaranya depan Rumah Sakit Islam Sultan Agung dan di bawah flyover Jalan Kaligawe. Lalu, di wilayah Dongbiru dan Gebanganom telah dilakukan penambahan pompa portabel

“Sudah kita lakukan untuk penambahan pompa, karena dari pompa BBWS rusak. Sehingga, memang perlu penambahan dan kami terus berkoordinasi sampai wilayah sana surut,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letnan Jenderal (Letjen) Suharyanto menjelaskan, berkaitan dengan cuaca ekstrem di Jateng, pihaknya telah mendapatkan arahan dari Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) dan sudah menggelar Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC).

“TMC sudah digelar di hari ketiga dan akan dilaksanakan sampai tanggal 20 Maret. Hasilnya sudah terlihat, hujannya lebih kecil dari hari-hari sebelumnya,” jelas Suharyanto.

Lebih lanjut, ia meminta keseriusan pemerintah daerah (pemda) dalam menyikapi siaga bencana termasuk menyiapkan anggaran operasional tanggap darurat.

“Kita juga akan membantu masyarakat yang terdampak. Selanjutnya, setelah nanti selesai transisi darurat, ada tahap rehabilitasi dan rekonstruksi infrastruktur yang rusak, rumah masyarakat yang rusak. Agar di kemudian hari di tahun-tahun depan apabila terjadi musim hujan seperti ini lagi, bencana tidak akan terulang lagi,” lanjutnya.

Sebagai informasi, agenda Rapat Koordinasi Kesiapan dan Penanganan Bencana tersebut turut dihadiri Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, Penjabat (Pj) Gubernur Jateng Nana Sudjana, dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jateng.

https://regional.kompas.com/read/2024/03/18/183617578/pemkot-semarang-fokus-upayakan-penanganan-pascabanjir

Bagikan artikel ini melalui
Oke