Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Korban Banjir Semarang, Tak Ada Aliran Listrik, Sahur Cuma Minum Saja

Kompas.com - 14/03/2024, 19:39 WIB
Sabrina Mutiara Fitri,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Hujan deras yang mengguyur sejak Rabu (13/3/2024) mengakibatkan banjir di sejumlah wilayah di Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng). Hingga Kamis (14/3/2024) banjir masih merendam Kota Semarang.

Salah satu warga Tlogosari, Kota Semarang, Ulya Makkiyah menyebut, banjir di tempat tinggalnya itu hampir mencapai lutut orang dewasa sejak Rabu (13/3/2024) malam.

Akibatnya, seluruh anggota keluarganya yang berjumlah 9 orang itu terpaksa mengungsi di ruangan lantai 2.

Baca juga: Kota Lama Semarang Masih Terendam Banjir, Aktivitas Ekonomi Lumpuh Total

"Tadi malam udah pasrah, soalnya semakin tinggi airnya. Ada lansia juga yang ikut ngungsi di sini, jadi 10 orang," ucap Ulya kepada KOMPAS.com, Kamis (14/3/2024).

Akibat banjir, kata dia, aliran listrik di rumahnya juga padam sejak siang hari hingga saat ini.

Di samping itu, wilayah tempat tinggalnya merupakan salah satu titik banjir yang parah. Namun, Ulya mengaku, belum ada bantuan makanan atau bantuan serupa yang diterima oleh keluarganya maupun warga setempat.

"Belum ada bantuan makanan sama sekali. Tadi pas sahur juga minum air aja, kalau buka alhamdulillah kompor udah bisa. Insyaallah aman," tutur dia.

Hal senada juga disampaikan oleh warga Muktiharjo Kidul, Dewi. Dia menyebut, aliran listrik yang padam berdampak pada pekerjaan maupun aktivitas sehari-harinya.

"Listriknya padam dari kemarin, jadi nggak bisa kerja. Kebetulan rumah saya pasang dua sumber listrik yang beda, salah satunya tidak padam. Jadi jaringan internet yang kemarin gak ada, tadi sore udah bisa lagi," tutur Dewi.

Menurutnya, banjir yang menggenang sejak kemarin itu cukup memberi warna yang berbeda pada aktivitasnya di bulan Ramadhan.

Pasalnya, Dewi dan keluarganya harus tetap menjalankan puasa Ramadhan dan berbuka dengan memanfaatkan sisa lauk kemarin karena belum mendapat bantuan makanan.

"Alhamdulillah tadi dapet nasi sama lauk dari tetangga. Tadi buka puasa sama nasi dan lauk kemarin juga. Jadi aman kalau makanan. Kompor juga bisa nyala, lumayan bisa buat ngangetin," ujar dia.

Kini, genangan di wilayah tempat tinggalnya sudah mulai surut hingga 10 sentimeter. Dewi berharap, genangan air semakin berkurang sehingga dirinya segera dapat melakukan aktivitas seperti sedia kala.

"Turun sekitar 10 sentimeter, cuma ini kan hujan lagi. Semoga tidak nambah lagi," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dapat Penghargaan dari Serikat Pekerja/Buruh Sumut, Ini Upaya Pj Gubernur Sumut Sejahterakan Buruh

Dapat Penghargaan dari Serikat Pekerja/Buruh Sumut, Ini Upaya Pj Gubernur Sumut Sejahterakan Buruh

Regional
Cerita Luqman Nabung Sejak 2012 dari Hasil Jualan Bakso Bakar, Akhirnya Berangkat Haji Tahun Ini

Cerita Luqman Nabung Sejak 2012 dari Hasil Jualan Bakso Bakar, Akhirnya Berangkat Haji Tahun Ini

Regional
Diduga Malpraktik hingga Pasien Tewas, Lurah di Prabumulih Dinonaktifkan

Diduga Malpraktik hingga Pasien Tewas, Lurah di Prabumulih Dinonaktifkan

Regional
Pemkot Tangerang Raih WTP 17 Kali Berturut-turut, Pj Nurdin: Harus Koheren dengan Kualitas Pelayanan Publik

Pemkot Tangerang Raih WTP 17 Kali Berturut-turut, Pj Nurdin: Harus Koheren dengan Kualitas Pelayanan Publik

Regional
Rektor Laporkan Mahasiswa yang Kritik UKT, Unri Angkat Bicara

Rektor Laporkan Mahasiswa yang Kritik UKT, Unri Angkat Bicara

Regional
Ratusan Moge Mangkrak di Kantor Polisi, Disita dari Geng Motor dan Pengguna Knalpot Brong

Ratusan Moge Mangkrak di Kantor Polisi, Disita dari Geng Motor dan Pengguna Knalpot Brong

Regional
Ibu di Riau Coba Bunuh Anak Tirinya dengan Racun Tikus

Ibu di Riau Coba Bunuh Anak Tirinya dengan Racun Tikus

Regional
Rodjo Tater di Tegal: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Rodjo Tater di Tegal: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Regional
Datangi Gedung DPRD, Puluhan Tenaga Honorer Minta 4.222 Pegawai Diangkat Jadi ASN

Datangi Gedung DPRD, Puluhan Tenaga Honorer Minta 4.222 Pegawai Diangkat Jadi ASN

Regional
BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

Regional
Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Regional
2 Tersangka Pemalsuan Surat Tanah yang Libatkan Pj Walkot Tanjungpinang Ditahan

2 Tersangka Pemalsuan Surat Tanah yang Libatkan Pj Walkot Tanjungpinang Ditahan

Regional
2 Mobil Mewah Milik Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Bisnis BBM di Kalsel Disita

2 Mobil Mewah Milik Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Bisnis BBM di Kalsel Disita

Regional
Pengerjaan Jalan di Purworejo Dikeluhkan Warga, DPUPR Sebut Proses Lama karena Ini

Pengerjaan Jalan di Purworejo Dikeluhkan Warga, DPUPR Sebut Proses Lama karena Ini

Regional
Gubernur Kepri Minta Malaysia Lepas Nelayan Natuna yang Ditahan

Gubernur Kepri Minta Malaysia Lepas Nelayan Natuna yang Ditahan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com