Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kota Lama Semarang Masih Terendam Banjir, Aktivitas Ekonomi Lumpuh Total

Kompas.com - 14/03/2024, 18:27 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Kota Lama Semarang perlahan surut. Saat ini ketinggian air diperkirakan 20-30 centimeter.

Kendati banjir mulai surut, pantauan di lapangan belum terlihat adanya restoran atau kafe yang buka, sehingga akvititas ekonomi masih lumpuh total.

Pantauan hingga pukul 14.30 WIB, hanya ada satu outlet pasar modern yang buka. Sementara outlet lainnya memilih tutup lantaran banjir memasuki ruang dalam.

Akses transportasi pun terhalang oleh banjir sehingga tak ada pengunjung datang.

Baca juga: 76 SD di Kota Semarang Terendam Banjir, Kegiatan Belajar Mengajar Diliburkan

Kendati demikian, petugas keamanan Kota Lama Semarang Wahyu menyebut, kondisi banjir perlahan surut dibandingkan Rabu (13/3/2024) malam, di mana ketinggian banjir melebihi setengah meter atau di atas betis orang dewasa.

"Paling tinggi tadi malam, hampir 60 centimeter dari mulai Bundaran Bubakan. Alhamdulillah sudah ada penurunan dari sebelumnya sekarang jadi sekitar 20-30 centimeter," kata Wahyu ditemui di tengah komplek Kota Lama Semarang, Kamis (14/3/2024).

Sementara itu, banjir di ruas jalan depan Gereja Blenduk sampai Jembatan Berok, sudah surut tanpa genangan dan bisa dilalui kendaraan maupun pejalan kaki.

"Dari Stasiun Tawang sampai Polsek Semarang Utara masih 30 centimeter, BPBD sudah mengecek rumah pompa di Kota Lama, pompa bekerja dan menyala," ungkapnya.

Dia menambahkan area Kota Lama Semarang memiliki tiga pompa yang dikerahkan untuk membuang genangan banjir.

Baca juga: Stasiun Tawang Semarang Lumpuh Total Akibat Banjir, Pelayanan Dialihkan ke Poncol

"Satu pompa punya polder, satu punya Kota Lama di Berok, satu di sepanjang Kali Berok dekat Pasar Johar itu ada," imbuhnya.

Lebih lanjut, sejumlah kendaraan bermotor maupun mobil masih banyak melaju di Kota Lama Semarang. Namun beberapa di antaranya mogok di tengah jalan sehingga pengendara harus mendorong sampai area aman.

Tak ada pengemudi ojek online yang beroperasi di sana. Akan tetapi penarik becak masih banyak berkeliling di area Kota Lama Semarang untuk menawarkan jasa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Regional
Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Regional
UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

Regional
Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Regional
Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai 'Video Call' dengan Gerindra

Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai "Video Call" dengan Gerindra

Regional
Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Regional
Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Regional
Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Regional
Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Regional
Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Regional
DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

Regional
Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Regional
Gantikan Ganefri, Krismadinata Terpilih Jadi Rektor UNP 2024-2029

Gantikan Ganefri, Krismadinata Terpilih Jadi Rektor UNP 2024-2029

Regional
Anak Ketua DPC Gerindra Ambil Formulir Pilkada Blora di PDI-P

Anak Ketua DPC Gerindra Ambil Formulir Pilkada Blora di PDI-P

Regional
Video Viral Bocah Menangis di Samping Peti Mati Sang Ibu yang Dibunuh Ayahnya di Minahasa Selatan

Video Viral Bocah Menangis di Samping Peti Mati Sang Ibu yang Dibunuh Ayahnya di Minahasa Selatan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com