Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cuitan Daryono BMKG soal Tsunami Ambon 41 Tahun Silam, Kepala BMKG Ambon: Agar Masyarakat Tahu

Kompas.com - 13/03/2024, 21:04 WIB
Priska Birahy,
Farid Assifa

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com - Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono baru saja mengunggah cuitan pada akun X (sebelimnya Twitter) mengenai gempa Ambon 41 tahun lalu.

Dia membuka postingan dengan tulisan "Melawan Lupa".

Tepat pada 12 Maret 1983, terjadi gempa magnitude 6,7 yang memicu tsunami setinggi 3 meter. Beruntung bencana tersebut tidak menelan korban jiwa satupun.

Baca juga: Seorang Oknum Guru SMA di Ambon Ditangkap karena Hamili Siswinya

Menanggapi hal itu Kepala Stasiun Geofisika (Stageof) Kelas I Ambon, Djati Cipto Kuncoro, menyatakan cuitan itu sebagai alaram bagi warga Kota Ambon.

“Kalau saya lihat cuitan Pak Daryono itu tidak jauh beda dengan tsunami di Aceh ya. Dalam artian agar masyarakat tidak lupa, dan tahu kalau kita itu tinggal di wilayah, daerah negara yang rawan akan bencana gempa bumi,” jelas Djati saat dikontak kompascom melalui telepon Rabu sore (13/3/2024).

Menurutnya, masyarakat perlu tahu dan menyadari kalau bencana bisa saja terjadi. Apalagi Kota Ambon termasuk dalam wilayah yang sangat potensial akan bencana gempa bumi.

Kejadian 12 Maret 1983 itu bukanlah yang pertama dirasakan warga Kota Ambon. Djati menjelaskan, pada tahun 1950an pernah terjadi gempa disusul tsunami yang menimpa dua negeri di Kota Ambon.

Warga Ambon menyebutnya dengan peristiwa tana goyang atau air turun naik yang terjadi di Negeri Galala dan Hative Kecil.

“Gempa itu bukanlah pertama kali di Ambon. Masyarakat boleh takut, asal harus paham bahwasannya gempa dan tsunami pasti akan ada. Yang bisa kita hindari adalah risikonya,” tegasnya.

Tahun ini BMKG Ambon akan meneruskan sekolah kebencanaan di dua negeri tersebut. tujuannya untuk ters melatih kesiagaan terhadap bencana tsunami.

Baca juga: Menghamili Muridnya, Guru SMA di Kota Ambon Ditahan Polisi

Bahkan pada Agustus 2023 Negeri Galala dan Hative Kecil mendapat penghargaan tingkat nasional dari BMKG Tsunami Ready Community yang telah diakui UNESCO-IOC.

Djati mengingatkan agar warga Kota Ambon lebih mawas dan paham cara mengurangi risiko.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

Regional
Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com