Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER REGIONAL] Di Balik Pencurian Hiasan Emas Rp 3 M di Kubah Masjid | Fakta Massa Bakar Kantor TNBBS

Kompas.com - 13/03/2024, 06:08 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Berita soal pencurian hiasan emas di kubah Masjid Al Huda, Desa Kayeli, Kabupaten Buru, Maluku, masih menjadi sorotan pembaca di hari kemarin. 

Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Buru AKBP Sulastri Sukidjang mengatakan, tangga menjadi petunjuk bagi polisi untuk mengungkap kasus tersebut. 

Sementara itu berita soal aksi massa membakar kantor Perlindungan dan Pelestarian Alam (PPA) Balai Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS), Senin (11/3/2024) sore, juga menuai perhatian. 

Aksi itu diduga dilakukan lantaran warga geram konflik harimau yang menewaskan dua orang petani tak kunjung selesai. 

Berikut ini berita populer regional selengkapnya: 

1. Tangga menjadi petunjuk kasus pencurian 

Polres Buru menggelar konferensi pers terkait penangkapan pencuri hiasan kubah Masjid Al Hida Desa Kayeli, di Kabupaten Buru, di Kantor Polres Buru, Senin (11/3/2024)Dok. Humas Polres Buru Polres Buru menggelar konferensi pers terkait penangkapan pencuri hiasan kubah Masjid Al Hida Desa Kayeli, di Kabupaten Buru, di Kantor Polres Buru, Senin (11/3/2024)

Saat gelar perkara, polisi membeberkan awal mula kasus pencurian hiasan emas di kubah Masjid Al Huda terungkap gara-gara barang bukti tangga.

Tangga itu dipakai pelaku berinisial AG (67) untuk mencuri hiasan kubah masjid atau tiang alif pada Senin (4/3/2024) dini hari. 

"Tim penyidik menemukan tangga di TKP," ujar Sulastri dalam konferensi pers, Senin (11/3/2024). 

AG pun mengakui mencuri hiasan emas senilai Rp 3 miliar menggunakan tangga miliknya.

Baca berita selengkapnya: Saat Tangga Jadi Petunjuk Ungkap Pencurian Hiasan Emas Kubah Masjid...

2. Aksi massa bakar kantor TNBBS di Lampung Barat

Tangkapan layar perusakan dan pembakaran kantor Balai PPA Resor Suoh di Lampung Barat, Senin (11/3/2024). Peristiwa ini diduga terjadi akibat warga geram konflik harimau tidak selesai.Dokumentasi warga Tangkapan layar perusakan dan pembakaran kantor Balai PPA Resor Suoh di Lampung Barat, Senin (11/3/2024). Peristiwa ini diduga terjadi akibat warga geram konflik harimau tidak selesai.

Video massa merusak dan membakar benda-benda milik TNBBS menjadi viral. Massa mengamuk usai kasus dua warga tewas diterkam harimau beberapa hari lalu. 

Video itu diunggah di satu akun Facebook bernama Surono Cules Elbarca. Surono menjelaskan warga kesal karena harimau yang menewaskan dua orang petani tidak kunjung ditangkap. 

"Konflik harimau, dua orang sudah tewas dan satu orang lagi kena terkam kemarin, tapi hanya luka parah," kata Surono saat dihubungi melalui pesan Facebook, Senin sore.

Baca berita selengkapnya: 2 Orang Tewas Diterkam Harimau, Warga Bakar Kantor Balai TNBBS Lampung Barat

3. Longsor di wisata air terjun di Bogor 

Tim SAR gabungan melakukan evakuasi korban tertimbun longsor di obyek wisata air terjun di Puncak Bogor, Jawa Barat, Senin (11/3/2024).Dok. BPBD Kabupaten Bogor Tim SAR gabungan melakukan evakuasi korban tertimbun longsor di obyek wisata air terjun di Puncak Bogor, Jawa Barat, Senin (11/3/2024).

Bencana tanah longsor terjadi di tempat wisata air terjun buatan atau HeHa Waterfall, Puncak, Bogor, Jawa Barat.

Petugas menyebut penyebab longsor ada beberapa faktor, salah satunya karena curah hujan yang tinggi dalam beberapa hari terakhir di wilayah tersebut.  

"Disebabkan hujan dengan intensitas tinggi menyebabkan tebing setinggi 20 meter dan panjang 10 meter longsor," ujar Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor Adam Hamdani, Senin (11/3/2024). 

Baca berita selengkapnya: Hujan dan Tanah Gembur Jadi Pemicu Longsor di Tempat Wisata HeHa Puncak Bogor

4. Sepuluh WNA asal Papua Nugini ditangkap

Salah satu warga Papua Nugini (kiri), saat berbelanja pakian di Pasar Wisata PLBN Skouw, Kampung Mosso, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, Papua, Selasa (15/8/2023).KOMPAS.com/ROBERTHUS YEWEN Salah satu warga Papua Nugini (kiri), saat berbelanja pakian di Pasar Wisata PLBN Skouw, Kampung Mosso, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, Papua, Selasa (15/8/2023).

Sebanyak 10 Warga Negara Asing (WNA) asal Papua Nugini diamankan saat hendak menjual emas serbuk seberat 18,5 gram di Jayapura, Minggu (11/3/2024).

Menurut petugas, mereka masuk melalui jalur ilegal tepatnya di Kampung Mosso, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, Papua. 

"Mereka hendak masuk melewati portal jalan tikus perbatasan RI-PNG Skouw menuju Kampung Wutung," kata dia, Minggu (11/3/2024), seperti dikutip dari Antara.

Baca berita selengkapnya: 10 WNA Papua Nugini Diamankan Saat Hendak Jual Emas Serbuk secara Ilegal

(Penulis: Tri Purna Jaya | Editor: David Oliver Purba, Phytag Kurniati)

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemkab Ogan Komering Ulu Tetapkan Status Siaga Bencana Banjir

Pemkab Ogan Komering Ulu Tetapkan Status Siaga Bencana Banjir

Regional
Kronologi Ibu Racuni Anak Tiri di Riau, Beri Minum Kopi Kemasan Beracun hingga Kejang-kejang

Kronologi Ibu Racuni Anak Tiri di Riau, Beri Minum Kopi Kemasan Beracun hingga Kejang-kejang

Regional
Mantan Gubernur hingga Kiai Daftar Ikut Pilkada Babel Lewat PDI-P

Mantan Gubernur hingga Kiai Daftar Ikut Pilkada Babel Lewat PDI-P

Regional
Alasan Milenial hingga Pelaku UMKM Dukung Mbak Ita Kembali Pimpin Semarang

Alasan Milenial hingga Pelaku UMKM Dukung Mbak Ita Kembali Pimpin Semarang

Regional
Rektor Unri Ternyata Belum Cabut Laporan Polisi terhadap Mahasiswa Pengkritik UKT

Rektor Unri Ternyata Belum Cabut Laporan Polisi terhadap Mahasiswa Pengkritik UKT

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Maju Pilkada 2024, Petani di Sikka Daftar Cawabup di 2 Partai

Maju Pilkada 2024, Petani di Sikka Daftar Cawabup di 2 Partai

Regional
Jelang Penutupan Pendaftaran Pilkada Semarang di PDI-P, Mbak Ita Bertolak ke Jakarta

Jelang Penutupan Pendaftaran Pilkada Semarang di PDI-P, Mbak Ita Bertolak ke Jakarta

Regional
Pelajar SMK Ditemukan Tewas di Pinggir Jalan, Awalnya Dikira Korban Kecelakaan, Ternyata Dibunuh Teman

Pelajar SMK Ditemukan Tewas di Pinggir Jalan, Awalnya Dikira Korban Kecelakaan, Ternyata Dibunuh Teman

Regional
Pernah Viral karena Nasi Goreng, Ade Bhakti Akan Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada Semarang di PDI-P

Pernah Viral karena Nasi Goreng, Ade Bhakti Akan Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada Semarang di PDI-P

Regional
Awal Mula Rektor Unri Laporkan Mahasiswanya ke Polisi karena Kritik UKT hingga Laporan Dicabut

Awal Mula Rektor Unri Laporkan Mahasiswanya ke Polisi karena Kritik UKT hingga Laporan Dicabut

Regional
Sempat Dihentikan akibat Protes Kenaikan, Registrasi Mahasiswa Baru Unsoed Kembali Dibuka

Sempat Dihentikan akibat Protes Kenaikan, Registrasi Mahasiswa Baru Unsoed Kembali Dibuka

Regional
Bawa Bendara RMS Saat Nobar Timnas di Ambon, Anak di Bawah Umur Diamankan

Bawa Bendara RMS Saat Nobar Timnas di Ambon, Anak di Bawah Umur Diamankan

Regional
Cerita Bripka Leonardo, Polisi yang Ubah Mobil Pribadi Jadi Ambulans Gratis

Cerita Bripka Leonardo, Polisi yang Ubah Mobil Pribadi Jadi Ambulans Gratis

Regional
Kisah Relawan Tagana di Banten, Minim Fasilitas, Sering Pakai Uang Pribadi untuk Tugas

Kisah Relawan Tagana di Banten, Minim Fasilitas, Sering Pakai Uang Pribadi untuk Tugas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com