Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Bisa Pergi Usai Telan Seekor Sapi, Ular Piton 8 meter Ditangkap dan Dibunuh Warga Polewali Mandar

Kompas.com - 09/03/2024, 19:08 WIB
Junaedi,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Seekor ular piton sepanjang 8 meter lebih ditangkap warga tidak lama setelah memangsa seekor sapi tak jauh dari permukiman di Kecamatan Tutar Polewali Mandar, Sulawesi Barat.

Piton ini ditangkap warga karena tak bisa meninggalkan tempat usai menelan seekor sapi berusia 2 tahun.

Ular ini sengaja dibunuh dan dibelah warga karena khawatir mamalia ini memangsa manusia. Video ular piton raksasa ini viral di media sosial.

Baca juga: Saat Warga Ramai-ramai Tangkap Piton Sepanjang 7 Meter, Ditemukan Anak Sapi yang Mati...

Viral di media sosial

Seekor ular piton berukuran panjang 8 meter lebih ini ditemukan warga Kecamatan Tutar Polewali Mandar di semak-semak tak jauh dari pemukiman.

Ular tersebut ditangkap setelah menelan seekor sapi berusia dua tahun. Proses penangkapan ular raksasa oleh sejumlah warga berlangsung menegangkan.

Ular tersebut terpaksa dilumpuhkan warga dengan cara dibacok karena terus berontak dan warga takut ular seukuran itu bisa memangsa manusia.

Terlihat dalam video tersebut sejumlah warga berusaha menarik ular yang masuk ke dalam semak-semak untuk menghindari penangkapan manusia.

Ular yang terlihat terus memberontak warga terpaksa harus membunuh menggunakan senjata tajam.

Baca juga: Ular Piton 5 Meter Gegerkan Warga Makassar, Evakuasi Berlangsung Dramatis

Setelah dibunuh, perut ular dibelah hingga terlihat seekor sapi masih utuh.

Kepala Damkar Polewali Mandar, M Amran, mengatakan bahwa ular tersebut kesulitan bergerak karena sudah memangsa seekor sapi.

“Dia kesulitan bergerak dan meningalkan tempat karena bobot badannya cukup berat setelah menelan seekor sapi milik warga,” ujar M Amran.

Warga terpaksa membunuh mamalia tersebut karena masuk ke kebun tak jauh dari kawasan permukiman.

Ular piton ini bahkan diduga sering merangsek masuk ke pemukiman untuk memburu ternak seperti ayam dan kambing milik warga.

Pasalnya, sebelum ular raksasa ditemukan, sejumlah warga mengeluh kehilangan ternak seperti kambing dan ayam piaraan mereka.

Baca juga: Relawan Gareng Ngawi Tangkap Ular Piton Sepanjang 5 Meter yang Santap 7 Anak Ayam

Keberadaan ular berukuran besar ini tak terlalu mengejutkan. Sebab, kondisi alam di Kecamatan Tutar sangat mendukung.

Wilayah tersebut merupakan kawasan pegunungan dengan lahan hutan yang masih luas dan asri.

Tak heran jika di kawasan in masih banyak hewan liar karena belum banyak orang yang menjamahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Buntut Penyerangan di Lombok Barat, Keluarga Korban Lapor ke Polda NTB

Buntut Penyerangan di Lombok Barat, Keluarga Korban Lapor ke Polda NTB

Regional
Anak di Rohil Selamat Usai Minum Kopi Beracun Pemberian Ibu Tiri

Anak di Rohil Selamat Usai Minum Kopi Beracun Pemberian Ibu Tiri

Regional
Mendaftar ke 6 Partai, Wakil Walkot Padang Ekos Albar Maju Pilkada Padang

Mendaftar ke 6 Partai, Wakil Walkot Padang Ekos Albar Maju Pilkada Padang

Regional
Tanggapan BBKSDA Riau soal Pekerja Tewas Diterkam Harimau Sumatera

Tanggapan BBKSDA Riau soal Pekerja Tewas Diterkam Harimau Sumatera

Regional
Baru Kelas 6 SD, Bocah di Jambi Punya Tinggi 2 Meter

Baru Kelas 6 SD, Bocah di Jambi Punya Tinggi 2 Meter

Regional
Bocah SMP di Garut Saksikan Sang Ibu Dibunuh Perampok di Kamar Mandi, Tangannya Sempat Diikat

Bocah SMP di Garut Saksikan Sang Ibu Dibunuh Perampok di Kamar Mandi, Tangannya Sempat Diikat

Regional
Isi Surat Wasiat di Dekat Jasad Bayi Dalam 'Paper Bag' di Bali, Ada Uang Rp 1 Juta untuk Pemakaman

Isi Surat Wasiat di Dekat Jasad Bayi Dalam "Paper Bag" di Bali, Ada Uang Rp 1 Juta untuk Pemakaman

Regional
Warga Tembalang dan Candisari Deklarasikan Dukungan kepada Mbak Ita untuk Maju Pilwakot Semarang 2024

Warga Tembalang dan Candisari Deklarasikan Dukungan kepada Mbak Ita untuk Maju Pilwakot Semarang 2024

Regional
Dipolisikan Rektor Unri karena Kritik UKT, Khariq: Saya Tetap Berjuang meski Dipenjara

Dipolisikan Rektor Unri karena Kritik UKT, Khariq: Saya Tetap Berjuang meski Dipenjara

Regional
Warga Gayamsari Deklarasikan Dukungan Mbak Ita Maju Pilwakot Semarang 2024

Warga Gayamsari Deklarasikan Dukungan Mbak Ita Maju Pilwakot Semarang 2024

Regional
Malam Mencekam di Lombok, 1 Desa Diserang Puluhan Warga dengan Sajam

Malam Mencekam di Lombok, 1 Desa Diserang Puluhan Warga dengan Sajam

Regional
2 Kali Jadi Wakil, Ita Daftar Bakal Calon Wali Kota Semarang lewat PDI-P

2 Kali Jadi Wakil, Ita Daftar Bakal Calon Wali Kota Semarang lewat PDI-P

Regional
Seorang Calon Jemaah Haji Mataram Batal Berangkat karena Hamil 2 Bulan

Seorang Calon Jemaah Haji Mataram Batal Berangkat karena Hamil 2 Bulan

Regional
Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Regional
Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com