Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Popok Bayi Berisi Sabu di Bangka Barat, Dibanderol Rp 500.000 Per Paket

Kompas.com - 08/03/2024, 16:17 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Tim Hantu Sat Resnarkoba Polres Bangka Barat berhasil mengungkap kasus peredaran narkoba jenis sabu yang disimpan di popok bayi.

Oleh pelaku, popok bayi yang di dalamnya terdapat paket sabu dijual dengan harga Rp 250.000 hingga Rp 500.000 per buah.

Pelaku yang berhasil diamankan adalah Suryanto alias Belande (34) warga Dusun 1 Rambat, Desa Rambat, Kecamatan Simpang Teritip, Kabupaten Bangka Barat.

Residivis kasus narkoba tahun 2015 itu ditangkap pada Rabu (28/2/2024). Suryanto mengaku memasukkan sabu ke popok untuk mengelabui petugas kepolisian.

Baca juga: Jelang Ramadhan, Kelistrikan di Bangka Diperkuat Pembangkit 1×25 MW

Setelah memasukkan sabu, popok tersebut akan dilempar ke jalan sesuai kesepakatan dengan pembeli.

"Tidak tahu, saya lakukan sesuai yang menyuruh, di kemas ke pampers di lempar di pinggir jalan. Pokoknya yang menyuruh seperti itu," kata tersangka Suryanto kepada wartawan, Kamis (7/3/2024) di Mapolres Bangka Barat.

Sementara itu, Kasat Narkoba Polres Bangka Barat, Iptu Budi Prasetyo, mengatakan, saat menangkap Suryanto, polisi menemukan banyak popok sekali pakai.

"Yang kami temukan satu dimasukkan dalam popok, alasan dari mereka untuk mengelabui petugas, mereka menggunakan popok, agar petugas ini tidak mengetahui barang itu ada di dalam," kata Budi, Kamis.

Baca juga: Perang Ketupat di Bangka Barat pada 3 Maret 2024, Ada 3 Pantangan yang Diyakini Masyarakat

Menurut Budi, selain sebagai pemakai, Suryanto juga seorang pengedar yang menjual sabu di wilayah Kecamatan Mentok, Kabupaten Bangka Barat.

"Kami terus melakukan penyelidikan, kami terus berupaya, mencari sumber barang ini, dalam proses penyelidikan. Nama-nama yang mereka sebutkan kami lakukan pendalaman," kata dia.

Menurut Budi, selama beraksi, para tersangka hanya berkomunikasi melalui ponsel dan tak pernah bertemu langsung dengan orang yang menyuruhnya.

"Sabu-sabu yang dijual masing masing bervariasi, dari Rp 250.000 sampai Rp 500.000 masing-masing paket yang diedarkan," ujarnya.

Tak hanya itu, polisi juga menemukan 50 paket klip bening yang diduga berisi narkoba dari tangan Suryanto.

"Dalam plastik itu, berisikan butiran kristal bening diduga narkotika jenis sabu, di dalam pampers bayi merek S warna putih yang di gantung di atas sepeda motor miliknya, dan diakui kepemilikannya oleh pelaku," katanya.

Baca juga: Ratusan Sapi Ternak di Bangka Belitung Terjangkit LSD

Modus baru

Terkait kasus tersebut, Dosen Fakultas Hukum Universitas Bangka Belitung (UBB) Dwi Haryadi mengatakan, banyak sekali modus operandi yang pengedar narkoba lakukan agar aksinya tidak terdeteksi oleh aparat penegak hukum.

"Sebagai contoh dalam kasus ini menggunakan pampers bayi dengan harapan bisa menghindar dari kecurigaan aparat. Akan ada banyak lagi modus-modus yang lain disaat modus ini ketahuan," kata Dwi, Kamis (7/3/2024) sore.

Dwi menambahkan, butuh kerja sama dan partisipasi masyarakat untuk turut serta mewaspadai berbagai modus peredaran narkoba.

"Yang mungkin dilakukan dengan hal-hal yang normal untuk mengelabui. Oleh karena kewaspadaan harus terus digalakan, terlebih jika gerak geriknya mencurigakan," lanjutnya.

Baca juga: Siswa SMP Tewas Diterkam Buaya di Bangka, Sudah 4 Korban sejak Januari

Ia mengatakan, sarana atau benda yang mungkin digunakan oleh bayi atau anak-anak menjadi sasaran untuk mengedarkan narkoba.

"Oleh karenanya, kewaspadaan sekolah juga harus ada dan beperan aktif karena dalam beberapa, kasus sudah masuk sekolah melalui mainan atau bahkan dalam jajanan anak-anak yang mungkin dikonsumsi oleh anak," katanya.

Ia juga meminta orangtua harus terlibat untuk mengedukasi anaknya tentang bahaya narkoba.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Modus Baru Narkoba di Babel, Sabu Dimasukkan dalam Popok Bayi, Harganya Dibandrol Rp 250-500 Ribu

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

Regional
Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com