Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Surplus 220.000 Ton, Stok Beras di Jateng Dipastikan Aman hingga Lebaran

Kompas.com - 07/03/2024, 16:54 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Dinas Ketahanan Pangan (Dishanpan) Jawa Tengah memastikan stok beras di Jateng terbilang aman karena pada Maret 2024, Jateng, mengalami surplus beras hingga 220.000 ton.

Kepala Dishanpan Jateng Dyah Lukisari menjelaskan, produksi beras di Jateng pada Maret mencapai 560.000 ton, sedangkan kebutuhan masyarakat 340.000 ton per bulannya.

 

Baca juga: Harga Beras Mahal, Omzet Pedagang Singkong di Lebak Melonjak Tajam

"Bulan Maret ini panennya sudah meningkat cukup drastis. Kemarin Januari Februari itu panen ada, tapi masih sedikit jadi masih defisit. Tapi yang Maret ini sudah surplus," jelas Dyah melalui sambungan telepon, Kamis (7/3/2024).

Kendati harga beras masih terbilang tinggi, Dyah memastikan, kondisi akan membaik bersamaan dengan panen raya yang telah dimulai Maret hingga April 2024.

Menurut perhitungan metode survei Kerangka Sampel Area (KSA), produksi gabah pada masa panen Maret 2024 mencapai 980.000 ton, setara dengan 560.000 ton beras.

"Rata-rata kebutuhan masyarakan kita dari tahun ke tahun kisarannya sekitar 340.000 ton per bulan. Kita masih bisa surplus 220.000 ton ini di bulan Maret," tegasnya.

Puncak panen raya pada April 2024 diprediksi mampu menghasilkan produksi gabah semakin meningkat. Yakni mencapai 1,5 juta ton, setara dengan 870 ton beras.

"Panen puncaknya di bulan April kira-kira produksinya ada 1,5 juta ton. Kalau dikonversi ke beras ada 870.000 ton, jadi semakin tercukupi," imbuhnya.

Lebih lanjut, bencana banjir yang menyebabkan gagal panen di Demak dan Grobogan tidak begitu memengaruhi jumlah produksi karena ketersediaan untuk masyarakat memadai.

"Saya kira itu (banjir) tetap ada pengaruhnya tapi masih tetap bisa tercukupi, dan kalau kita lihat harga beras sekarang pun mulai turun. Dimana harga beras yang ada di Jateng rata2 sekarang ditingkat produsen sudah diangka 13.700 per kilogram untuk beras medium," bebernya.

Baca juga: Upaya Bulog Stabilkan Harga Beras di Sumbawa 

 

Saat ini harga beras di pasaran dijual sekitar Rp 14.500 per kilogram. Harga tersebut sudah banyak menurun ketimbang sebelumnya sampai Rp 16.000 per kilogram.

Kendati demikian, harga itu akan terus ditekan oleh pemerintah karena masih di atas harga acuan pemerintah (HAP) Rp 12.000, yakni melalui program subsidi harga.

"Harga beras perhitungannya mengacu ketentuan di Pergub tentang subsidi harga kira-kira nanti dijual dengan Rp 12.500 per kilogram lalu gula dijual harga Rp 16.000," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Regional
Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Regional
UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

Regional
Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Regional
Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai 'Video Call' dengan Gerindra

Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai "Video Call" dengan Gerindra

Regional
Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Regional
Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Regional
Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Regional
Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Regional
Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Regional
DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

Regional
Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Regional
Gantikan Ganefri, Krismadinata Terpilih Jadi Rektor UNP 2024-2029

Gantikan Ganefri, Krismadinata Terpilih Jadi Rektor UNP 2024-2029

Regional
Anak Ketua DPC Gerindra Ambil Formulir Pilkada Blora di PDI-P

Anak Ketua DPC Gerindra Ambil Formulir Pilkada Blora di PDI-P

Regional
Video Viral Bocah Menangis di Samping Peti Mati Sang Ibu yang Dibunuh Ayahnya di Minahasa Selatan

Video Viral Bocah Menangis di Samping Peti Mati Sang Ibu yang Dibunuh Ayahnya di Minahasa Selatan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com